Sepucuk Surat Dariku untuk Mahkamah Kehormatan Dewan yang Terhormat

Mahkamah Kehormatan Dewan yang terhormat,

Perkenalkan, saya adalah rakyat yang mengharap negeri kita damai dan sentosa. Pemerintah yang bersih dan adil untuk kami semua. Semuanya kini berharap besar pada kalian. Untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa DPR saat ini.

Usut tuntas pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden. Junjunglah nama keadilan setinggi-tingginya. Hakimilah pihak yang salah. Dan apresiasi mereka yang menyuarakan kebenaran.

Jangan membela kepentingan partaimu. Jangan membela kepentingan kelompokmu. Kesampingkan itu semua. Meskipun dia adalah temanmu. Meskipun dia pernah membantumu. Tapi prioritaskan keadilan.

Kalau salah ya salahkan! Kalau benar ya jangan disalahkan!

Siapapun itu yang terlibat dalam kasus ini. Usut tuntas semuanya. Dengan seadil-adilnya. Jangan mau dibelokan. Jangan mau disuap.

Jangan memutuskan sesuatu yang salah. Putusan kalian akan berdampak besar bagi nasib Indonesia kedepannya. Indonesia butuh pemimpin yang amanah. Pejabat yang pro rakyat. Mengedepankan kepentingan rakyat. Mengesampingkan kepentingan pribadi.

Tiga sidang telah kalian lakukan. Dua sidang terbuka. Dan satu sidang tertutup. Apakah ada keadilan didalamnya​?

Untuk saat ini rakyat menunggu hasilnya. Menunggu keadilan untuk kasus ini. Jangan mengejutkan rakyat. Jangan mengecewakan rakyat. Ingat dampak ke depannya nanti. 

Ingatlah Mahkamah Kehormatan Dewan yang terhormat. Rakyat Indonesia adalah rakyat yang cerdas. Jika kalian memberikan hasil yang tak sesuai dengan nurani kebenaran. Semuanya akan terasa, meskipun tak kasat mata. 

Terima kasih atas usaha kalian mengadili kasus ini.

Semoga kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam negosiasi dengan PT Freeport segera usai. 

Tak berlarut-larut...
Tak menimbulkan polemik

 

Salam,
Dari yang berharap keadilan akan benar-benar ditegakkan di tanah air ini.