Atas Nama Senioritas, Seorang Taruna Sekolah Pelayaran Meregang Nyawa

Hukum rimba berlaku?

Pendidikan itu mahal harganya, tapi apakah semahal sampai merenggut nyawa? Pertanyaan itu mungkin layak dilontarkan pada pengelola Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Jakarta Utara. Nama institusi pencetak para pelayar andal itu kembali tercoreng setelah salah satu siswanya meregang nyawa di tangan senior.

Atas Nama Senioritas, Seorang Taruna Sekolah Pelayaran Meregang NyawaTempo.co

Dikutip Kompas.com, (12/1), seorang siswa tingkat satu di bernama Amirulloh Adityas Putra harus meregang nyawa karena dianiaya oleh empat seniornya ketika dia berada di asrama. Pria berusia 18 tahun ini pun menghembuskan nafas terakhir Selasa malam, 10 Januari 2017. Kepala Humas Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris M. Sungkono mengatakan bahwa para pelaku menganiaya korban dengan cara memukul perut, dada, dan ulu hati dengan tangan kosong.

Empat terduga pelaku kini tengah menjalani pemeriksaan secara mendalam oleh pihak kepolisian. Mereka adalah Sisko Mataheru (19), Willy Hasiholan (20), Iswanto (21), dan Akbar Ramadhan (19). Diduga senior tahun kedua tersebut juga melakukan penyiksaan yang sama kepada lima taruna tingkat pertama lain. Hingga akhirnya Amrullah pun tak kuat lagi dan terkapar tak bernyawa.

Berawal dari bullying

Atas Nama Senioritas, Seorang Taruna Sekolah Pelayaran Meregang NyawaKompas.com

Kronologi bermula pada pukul 22.00. Para pelaku memanggil korban dan lima junior lainnya. Mereka diminta berkumpul di Lantai 2, kamar M-205, Gedung Dermotery Ring 4. Siapa yang menyangka bahwa kamar tersebut akan menjadi saksi bisu aksi bullying yang dilaakukan para senior tersebut.

Kesemua junior yang dipanggil tersebut dihajar bergantian di bagian dada, ulu hati dan perut. Nahas saat giliran Amirulloh yang mendapat pukulan dari Willy, dia malah ambruk ke dada Willy.

Baca Juga: Kenapa Kebanyakan Manusia Pakai Tangan Kanan? Ini Jawabannya!

Para pelaku panik melihat korban lemas. Saat dokter dating memeriksa kondisi korban, Amrullah dinyatakan telah berpulang untuk selamanya.

Tim investigasi Kementerian Perhubungan tengah menyelidiki kasus ini secara mendalam.

Atas Nama Senioritas, Seorang Taruna Sekolah Pelayaran Meregang NyawaKompas.com

Tim investigasi Kementerian Perhubungan hingga saat ini masih terus menyelidiki kasus penganiayaan yang terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Cilincing, Jakarta Utara. Mereka mengaku tengah berupaya menemukan di mana letak akar masalah ini sehingga hukum akan bisa ditegakan dengan seadil-adilnya.

Baca Juga: Gara-gara Mendampingi Istri Melahirkan, Pria Ini Dipecat dari Perusahaan!

Topik:

Berita Terkini Lainnya