13 Jemaah Calon Haji Sakit di Madinah Dievakuasi ke Makkah

Sehari hanya dua kali evakuasi

Jakarta, IDN Times - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mencatat hingga Jumat (9/6/2023), sebanyak 13 pasien jemaah calon haji Indonesia dievakuasi dari Madinah ke Makkah.

Seluruhnya diberangkatkan secara bergilir menggunakan ambulans, dan tiap hari ada dua kali pemberangkatan. Diperkirakan evakuasi jemaah calon haji sakit akan berlangsung hingga 16 Juni.

Baca Juga: Pengaruh Cuaca, Jemaah Haji Lansia Rentan Kena Infeksi Paru-paru

1. Mobil ambulans hanya tersedia satu unit

13 Jemaah Calon Haji Sakit di Madinah Dievakuasi ke MakkahJemaah haji Indonesia tiba di Bandara AMMA, Madinah. (IDN Times/Sunariyah)

Jemaah calon haji yang sakit pertama kali dievakuasi pada Jumat (9/6/2023). Mereka dievakuasi dari KKHI Madinah menuju Makkah. Pada Jumat pagi, ada dua jemaah calon haji sakit dan satu pendamping, sedangkan Jumat malam diberangkatkan tiga jemaah.

Dokter penanggung jawab evakuasi jamaah KKHI Madinah dr Riko Ade Putra mengatakan, selama Jumat ada dua kali pemberangkatan karena mobil ambulans hanya satu.

"Perjalanan dari Madinah ke Makkah dibutuhkan 5 jam, pulang pergi 10 jam, belum lagi istirahat, sehingga sehari hanya dua pemberangkatan pagi dan malam," ujar Rikho.

2. Pasien paling banyak mengalami sakit jantung dan paru-paru

13 Jemaah Calon Haji Sakit di Madinah Dievakuasi ke MakkahJemaah haji Indonesia tiba di Bandara AMMA, Madinah. (IDN Times/Sunariyah)

Rikho menyebut pasien yang dievakuasi paling banyak mengalami sakit jantung dan paru-paru. Semuanya adalah jemaah calon haji lansia.

Sekadar informasi, Kementerian Agama jumlah jemaah calon haji lansia mencapai sekitar 30 persen dari total jemaah haji Indonesia pada 2023 yang sebanyak 221 ribu orang.

Mayoritas jemaah haji lansia tersebut berasal dari kelompok usia di bawah 75 tahun. Tercatat, jemaah haji berusia 65-74 tahun jumlahnya mencapai 45.796 orang atau 68,4 persen dari total jemaah lansia tahun ini.

Baca Juga: Zamzam, Air Suci Warisan Nabi Pelepas Dahaga di Masjid Nabawi

3. Jemaah sakit disarankan memakai pakaian ihram dan niat sebelum miqat

13 Jemaah Calon Haji Sakit di Madinah Dievakuasi ke MakkahJemaah Lansia diberikan fasilitas kursi roda saat tiba di Madinah. (IDN Times/Sunariyah)

Bagi jemaah calon haji yang dalam kondisi sakit dan dirawat di KKHI Madinah, maka mereka disarankan memakai pakaian ihram dan melafalkan niat sejak sebelum diberangkatkan ke Makkah.

"Sebenarnya ambil miqot di Bir Ali, tetapi karena sakit dan dibawa menggunakan ambulans, maka lebih aman niatnya di KKHI," kata Konsultan Ibadah, Wazir Ali, saat mendampingi seorang pasien sakit di KKHI Madinah sebelum diberangkatkan ke Makkah, Jumat.

Bahkan sebelum berangkat, jemaah diharapkan masih mampu melaksanakan salat sunah ihram, setelah itu baru mengucapkan niat bersyarat atau isytirath.

Niat isytirath dilakukan bagi jemaah calon haji sakit, karena jika sewaktu-waktu ada penghalang di perjalanan atau di Makkah untuk meneruskan manasik umrahnya, maka boleh tahalul menyudahi ihramnya dan tidak dikenai dam (denda).

Demi kenyamanan, kata Wazir, maka dikeluarkan blanko yang ditandatangani pasien atau keluarga pasien dan konsultan ibadah haji, sebagai bukti atau pegangan.

Blangko tersebut untuk mengantisipasi jika jemaah calon haji dirawat di klinik di rumah sakit di Makkah, maka dengan sudah niatnya isytirath dan calhaj belum tawaf dan sa’i, maka nanti umrahnya dilengkapi dengan haji. Sehingga niat ihram Qiran, membarengkan niat haji dan umrah sekaligus, tetapi membayar dam.

"Ihram sebelum miqat bagi sebagian ulama memperbolehkan bagi kasus tertentu," jelas Wazir Ali.

 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya