150 Personel Gabungan TNI-Polri Menuju Lokasi Penembakan di Papua

Pelaku dan korban diduga masih di lokasi penembakan

Jakarta, IDN Times - Korban penembakan 31 pekerja PT Isaka Karya yang sedang membangun jembatan di kali Yigi dan kali Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, diduga masih berada di lokasi kejadian.

Jajaran Polda Papua dibantu prajurit TNI Selasa pagi (4/12) kembali menuju ke lokasi penembakan, untuk mengevakuasi korban pembantaian yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Baca Juga: 31 Pekerja Proyek Jembatan di Papua Dibantai, Begini Kronologinya

1. Polda Papua akan mengevakuasi pekerja yang menjadi korban penembakan

150 Personel Gabungan TNI-Polri Menuju Lokasi Penembakan di PapuaIDN Times/Sukma Shakti

Jajaran Polda Papua bersama prajurit TNI saat ini tengah menuju ke lokasi penembakan, untuk mengevakuasi korban.  

"Mereka berjumlah sekitar 150 orang bersama TNI," ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua AKBP Suryadi Diaz kepada IDN Times, Selasa (4/12).

2. Korban pembantaian diduga masih berada di lokasi kejadian

150 Personel Gabungan TNI-Polri Menuju Lokasi Penembakan di PapuaIDN Times/Sukma Shakti

Suryadi menduga saat ini korban pembantian masih berada di lokasi. Begitu  juga KKB. Namun, ia belum dapat memastikan apakah tim sudah tiba di lokasi kejadian atau belum.

"Jalan menuju ke lokasi katanya diblokir pakai pohon, kita belum dapat memastikan apakah tim sudah sampai di lokasi kejadian atau belum, karena alat komunikasi juga cuma bisa memakai telepon satelit," ujar dia.

3. Polda Papua belum dapat memastikan penyebab penembakan 31 pekerja

150 Personel Gabungan TNI-Polri Menuju Lokasi Penembakan di PapuaIDN Times/Sukma Shakti

3. Polda Papua belum dapat memastikan penyebab penembakan 31 pekerjaKapolda Papua Irjan Pol Martuani Sormin sebelumnya mengatakan pihaknya belum dapat memastikan penyebab pembantaian puluhan pekerja PT Isaka Karya tersebut.

"Belum dapat dipastikan penyebab pembunuhan terhadap puluhan karya PT Isaka Karya itu," ujar Martuani dilansir kantor berita Antara, Selasa (4/12).

Namun, menurut informasi yang beredar penembakan diduga karena seorang di antara pekerja sempat melihat dan memotret KKB yang sedang menggelar upacara peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember.

4. Ratusan orang ditangkap karena merayakan HUT OPM

150 Personel Gabungan TNI-Polri Menuju Lokasi Penembakan di PapuaIDN Times/Sukma Shakti

Sebanyak 595 orang dilaporkan ditangkap di berbagai tempat di berbagai daerah, seiring dengan berlangsungnya peringatan HUT OPM pada 1 Desember lalu, yang menuntut agar rakyat Papua diberikan hak menentukan nasib sendiri.

Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat atau ULMWP mengklaim hampir 600 peserta aksi 1 Desember ditangkap di Jayapura, Kupang, Ternate, Ambon, Manado, dan Makassar.

Namun, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membantahnya. 

"Gak ada (ratusan), cuma 44. Semua sudah dipulangkan, semua sudah diperiksa. Kita amankan karena aksinya melenceng daripada izinnya mereka," ujar Dedi, seperti dilansir BBC, Minggu (2/12).

5. Pembantaian dilakukan dua kali

150 Personel Gabungan TNI-Polri Menuju Lokasi Penembakan di PapuaIDN Times/Sukma Shakti

Pembantaian pada 31 pekerja PT PT Isaka Karya diduda dilakukan dua kali. Pertama penembakan terhadap 24 pekerja di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, pada Minggu (2/12). Sehari berikutnya, pembantian teradi pada tujuh pekerja lainnya, sedangkan satu orang berhasil selamat.

Saat ini jajaran Polda Papua dibantu prajurit TNI yang berjumlah sekitar 150 personel tengah menuju lokasi penembakan untuk mengevakuasi korban, setelah Senin kemarin (3/12) tertunda akibat jalan menuju ke lokasi diblokir menggunakan batang pohon dan dedaunan. 

Baca Juga: Pembantaian 31 Pekerja Jembatan di Papua Diduga Gara-Gara Memotret

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya