31 Pekerja Proyek Jembatan di Papua Dibantai, Begini Kronologinya

Korban adalah pekerja PT Istaka Karya

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 31 pekerja PT Istaka Karya diduga menjadi korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12).

"Senin (3/12) sekitar pukul 15.30 WIT telah didapat informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap para pekerja proyek PT Istaka Karya," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulisnya, Senin malam (3/12).

Baca Juga: Warga Australia Tertangkap di Asrama Papua Berencana Liburan ke Bali

1. Korban sedang membangun jembatan

31 Pekerja Proyek Jembatan di Papua Dibantai, Begini KronologinyaIDN Times/Sukma Shakti

Musthofa mengatakan pembantaian ini diduga dilakukan saat puluhan korban tengah membangun jembatan di dua lokasi. Dari informasi masyarakat  pembunuhan terhadap pekerja proyek Istaka Karya terjadi pada Minggu (2/12) di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. 

"Yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua," ujar dia.

2. Ada telepon misterius sehari sebelum pembantaian

31 Pekerja Proyek Jembatan di Papua Dibantai, Begini KronologinyaIDN Times/Sukma Shakti

Musthofa menjelaskan sebelumnya pada Sabtu (1/12) sekitar pukul 20.30 WIT, Project Manager PT Istika Karya Cahyo mendapat telepon dari nomor yang biasa dipegang oleh Koordinator Lapangan PT Istika Karya Jhoni. 

"Tetapi Cahyo tidak paham dengan maksud pembicaraan orang yang menelepon tersebut.

Bapak Jhoni yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan jembatan di Kali Aurak, Kali Umtlat, Kali Yigi, Kali Nigidirik Distrik Yigi Kabupaten Nduga. Terakhir PPK Satker PJN IV PU Binamarga wilayah Habema-Kenyam Monang Tobing komunikasi (SMS) dengan Bapak Jhoni pada 30 November 2018," kata dia.

3. Sebanyak 15 pekerja proyek dari PT Istaka Karya belum kembali ke Wamena

31 Pekerja Proyek Jembatan di Papua Dibantai, Begini KronologinyaIDN Times/Sukma Shakti

Sementara, informasi dari pos Satgaspamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena bahwa pada 30 November 2018 pukul 04.00 WIT, tercatat satu mobil Ran Strada dengan sopir berinisial MS yang sedang mengangkut solar milik PT Istaka Karya menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi membawa lima pegawai dan tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30 WIT.

Selanjutnya, pada 1 Desember 2018 pukul 02.00 WIT tercatat dua mobil  menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya. Pada 2 Desember 2018, pukul 20.00 WIT, satu mobil Strada kembali ke Wamena dan pada Senin (3/12) satu mobil Strada kembali melintas dari Wamena ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.

"Dari informasi bahwa satu mobil Strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena," ujar Musthofa.

4. Jalan menuju Distrik Yigi diduga diblokir kelompok bersenjata

31 Pekerja Proyek Jembatan di Papua Dibantai, Begini KronologinyaIDN Times/Sukma Shakti

Mendapat informasi tersebut pada Senin (3/12) pukul 15.30 WiT, personel gabungan Polri dan TNI yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayawijaya AKP RL Tahapary bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. 

"Namun saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan salah satu mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik, karena jalan di blokir oleh Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Musthofa. 

Musthofa menjelaskan saat ini kepolisian telah menerima laporan, melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata.

"Saat ini personil gabungan TNI dan Polri telah diterjunkan untuk mendatangi TKP dan melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata," kata dia.

5. Kelompok kriminal bersenjata diduga membantai 31 pekerja PT Istaka Karya

31 Pekerja Proyek Jembatan di Papua Dibantai, Begini KronologinyaIDN Times/Sukma Shakti

Musthofa menjelaskan kelompok kriminal bersenjata tersebut diduga telah membantai 31 pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan. 

"Dari informasi yang didapat bahwa kelompok kriminal bersenjata tersebut telah melakukan pembantaian terhadap 31 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan," ujar dia. 

Musthofa turut berduka cita atas meninggalnya para korban dan mengecam tindakan dari kelompok kriminal bersenjata. "Kelompok kriminal bersenjata telah sering melakukan tindakan tidak manusiawi dari sebelum Pilkada, penyanderaan terhadap para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga."

Musthofa menambahkan para pekerja tersebut sedang membangun jembatan untuk menghubungkan suatu daerah guna memperlancar pembangunan, namun karena penembakan yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata tersebut, pembangunan jembatan menjadi terhambat.                                                         

Baca Juga: Penembakan Sampang, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya