40 Kasus Kebakaran Hutan Terjadi di Bangka Umumnya Karena Disengaja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui sejumlah lembaga berwenang mencatat 40 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah tersebut. Penyebab kebakaran hutan dan lahan diduga dibakar orang tidak bertanggung jawab.
"Kami mencatat dari awal Agustus sampai Jumat, 23 Agustus 2019 terdapat 40 kasus karhutla, yang sebagian besar terjadi di sekitar Jalan Raya Lintas Timur," kata Kabid Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Satpol PP Bangka Ahmad Fauzi di Sungailiat, seperti dilansir kantor berita Antara, Minggu (25/8).
Baca Juga: Polri Tetapkan 87 Tersangka dari 100 Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan
1. Kebakaran hutan dan lahan diduga karena disengaja oknum
Fauzi mengatakan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerahnya diduga dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab, dengan berbagai alasan tanpa memperhatikan lingkungan.
Menurut dia, terakhir atau Jumat (23/8) lalu terjadi kebakaran di dua tempat berbeda di Kecamatan Belinyu dan Kenanga, dengan menghanguskan belasan hektare lahan.
2. Ada empat hingga lima laporan kebakaran hutan dan lahan setiap pekan
Editor’s picks
Fauzi menyebutkan laporan kebakaran hutan dan lahan langsung dari masyarakat rata-rata setiap minggu mencapai empat sampai lima laporan, dengan didominasi kebakaran lahan.
3. Potensi kebakaran hutan dan lahan diperkirakan akan terus terjadi
Fauzi mengatakan, pontensi ancaman kebakaran hutan dan lahan diperkirakan masih terus terjadi di sejumlah tempat, mengingat prakiraan musim kemarau masih melanda sebagian wilayah di Tanah Air.
"Dalam hal pencegahan dan penanganan karhutla, kami selalu melakukan koordinasi dengan semua pihak, termasuk dengan personel Bhabinkamtibmas maupun Babinsa serta pemerintah desa," ujar dia.
4. Jarak tempuh masih menjadi kendala pemadaman kebakaran hutan dan lahan
Fauzi menyebutkan, jarak tempuh ke tempat kebakaran sering menjadi kendala, mengingat lokasinya berjauhan dan belum tersedianya mobil pemadam kebakaran di masing-masing desa.
"Kami hanya tersedia empat unit mobil termasuk pemadam kebakaran dan mobil pemasok air," kata dia.
Baca Juga: Bertugas Jinakkan Karhutla, Anggota Manggala Agni Alami Kecelakaan