Awal 2022 Pelataran Kota Tua Jakarta Ditutup, Pengunjung Tetap Ramai

Wisatawan mendukung aturan protokol kesehatan

Jakarta, IDN Times - Pengunjung Kota Tua di Jakarta Barat ramai dikunjungi wisatawan pada hari pertama Tahun Baru 2022, Sabtu (1/1/2022), meski area pelataran ditutup dengan garis pembatas melingkari Taman Fatahillah di depan Museum Sejarah Jakarta.

Seperti dilansir ANTARA, pengunjung tetap berwisata sambil bersepeda, berfoto dengan seniman peran dan ada yang berkunjung ke museum.

Baca Juga: TMII Dipadati 15.741 Pengunjung pada Hari Pertama 2022

1. Pengunjung memilih berwisata ke Kota Tua karena ada edukasi sejarah

Awal 2022 Pelataran Kota Tua Jakarta Ditutup, Pengunjung Tetap RamaiGedung-gedung yang berlokasi di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat (IDN Times/Besse Fadhilah)

Seorang pengunjung bernama Khalimatussadiyah mengaku menikmati wisata sejarah di Ibu Kota, meski adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

"Ini kali ketiga berlibur ke Kota Tua. Mungkin karena dekat, terus ada buat anak sekolah bisa ada sejarah-sejarahnya. Saya berempat, sama adik sama anak," ujar Khalimah, yang membawa adik dan kedua anaknya.

Warga Tambora itu mengatakan, pembatasan sosial sudah terasa penerapannya di Kota Tua sejak di pintu masuk. Terdapat antrean pengunjung untuk pemeriksaan sertifikat vaksin di aplikasi PeduliLindungi.

"Di jalur masuk tadi ada antrean karena diminta menunjukkan bukti sudah vaksin dan memindai (scan) barcode PeduliLindungi. Sudah vaksin Alhamdulillah sudah (dosis) kedua," kata Khalimah.

Dia mengaku tidak keberatan bila diterapkan aturan protokol kesehatan di Kota Tua dan pelataran ditutup, demi pencegahan penularan COVID-19.

"Lebih aman ya, tidak terlalu penuh kitanya. Kalau dulu gak ada pembatasan memang benar-benar penuh," kata dia.

2. Pengunjung tidak keberatan penerapan protokol kesehatan

Awal 2022 Pelataran Kota Tua Jakarta Ditutup, Pengunjung Tetap RamaiSuasana Kali Besar, Kota Tua, Jakarta Barat setelah revitalisasi (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pengunjung lainnya dari Tangerang, Rully Ebtika Purnama Sari, juga merasakan ketatnya pengecekan protokol kesehatan di area Kota Tua.
Bahkan, petugas pengecekan pintu masuk sempat tidak mengizinkan dia berwisata di kawasan tersebut.

"Sempat gak boleh masuk tuh, tapi akhirnya bisa juga. Karena belum menunjukkan PeduliLindungi saja, sih. Padahal sudah vaksin, sudah semua," kata dia.

Rully tak keberatan menjalankan aturan protokol kesehatan, karena demi keselamatan bersama dari penularan COVID-19.

"Kita kan sudah jauh-jauh ke sini, naik motor, cuma bagus juga sih karena pembatasan kayak begitu, jadi tidak terlalu ramai banget," kata dia.
​​​​​​​
Meski kawasan Taman Fatahillah ditutup, Rully mengaku, tetap bisa merasakan suasana yang nyaman di kawasan Kota Tua dengan mengunjungi berbagai museum atau restoran yang ada di sana.

"Apalagi saya punya anak nih, jadi bisa buat main anak saja begitu. Enak suasananya buat anak kecil, begitu, seru," ujar dia.

Baca Juga: Pengunjung Ragunan Membeludak, Juru Foto Panen Rezeki

3. Museum dan restoran di Kota Tua beroperasi kapasitas maksimal 75 persen

Awal 2022 Pelataran Kota Tua Jakarta Ditutup, Pengunjung Tetap RamaiGedung-gedung yang berlokasi di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat (IDN Times/Besse Fadhilah)

Diketahui, museum dan restoran yang ada di kawasan Kota Tua memang tetap buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB.
​​​​​​​
Untuk jalur masuk, pengunjung dapat melalui lorong Pecinan (arah dari Jalan Pintu Besar/Museum Bank Indonesia), lorong Batavia (arah dari Gedung Jasindo/parkiran Cengkeh) dan lorong Pekojan (arah dari Kali Besar Timur).

Sedangkan untuk keluar, pengunjung dapat melalui empat jalur yang telah disediakan. Jalur meliputi lorong Fatahillah (arah ke stasiun Jakarta Kota/Jalan Lada), lorong Jayakarta (arah ke Kalibesar/Bank Mega), lorong Kota Intan (arah ke Aroma Nusantara/jembatan Kota Intan) dan lorong Sunda Kelapa (arah ke Imigrasi/Jalan Kunir).

Museum yang berada di sekitar Taman Fatahillah, yakni Museum Wayang, Museum Sejarah Jakarta, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia (BI), Museum 3D Art dan Museum Bahari juga beroperasi dengan kapasitas maksimal 75 persen.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya