Bentrok Antar Warga di Jayawijaya, 3 Orang Meninggal Dunia

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Resor Jayawijaya, Papua, menyatakan tiga orang meninggal dunia akibat bentrok antara warga Distrik Libarek dengan Yalengga.
Selain tiga orang meninggal dunia, delapan orang mengalami luka serius akibat terkena parang dan anak panah. Bagiamana bisa sampai terjadi bentrokan antar warga ini?
1. Dua dari tiga korban meninggal sudah teridentifikasi
Wakapolres Jayawijaya Kompol Andreas Tampubolon mengatakan selain tiga orang meninggal dunia, delapan orang mengalami luka serius akibat terkena parang dan anak panah.
"Yang sudah bisa diidentifikasi baru dua orang. Satu dari dua yang sudah teridentifikasi adalah jenazah kepala kampung di Libarek, satu lagi warga di Yalengga dan satunya belum diketahui," kata Andreas di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, seperti dilansir kantor berita Antara, Rabu (3/10).
2. Bentrok diduga bermula saat sekelompok orang menganiaya seorang ibu berusia 30 tahun
Bentrok warga dua distrik ini diduga bermula saat sekelompok orang menganiaya seorang ibu berusia sekitar 30 tahun. Kemudian, almarhum Kepala Kampung Libarek bersama Kapolsek Kurulu membantu menyelamatkan ibu tersebut dari amukan.
Pihak keluarga dari ibu yang dianiaya, langsung mendatangi tempat kejadian dan melakukan serangan hingga menyebabkan terjadi korban jiwa, termasuk Kepala Kampung Libarek.
Baca Juga: Usai Konflik, Mahasiswa Papua Sudah Dipulangkan ke Asrama
Editor’s picks
3. Personel polisi berusaha menuju lokasi untuk mencegah konflik
Personel polisi berusaha menuju lokasi untuk mencegah konflik antarwarga namun terlambat.
"Kita mencoba mendatangi TKP dan negosiasi, namun sesampainya di jalan sudah terjadi keributan. Pascakeributan itu, terjadi pembunuhan, perang, dan pembakaran," kata Andreas.
4. Kondisi di lokasi bentrokan sudah kondusif
Andreas menyebutkan saat ini situasi di tempat bentrokan sudah kondusif, dan 38 orang yang sebelumnya dicari karena diduga menjadi korban konflik, sudah ditemukan dalam keadaan baik.
"Aktivitas sejauh ini berjalan seperti biasa. Yang tidak ada aktivitas itu di lokasi kejadian atau pascakeributan Selasa kemarin (2/10)," kata dia.
Andreas mendambahkan, kepolisi masih mendalami pemicu pembunuhan kepala kampung.
Semoga kondisi di Jayawijaya kembali aman ya guys.
Baca Juga: 2 Tentara Tewas Ditembak Saat Akan Bagikan Makanan di Papua