[BREAKING] Ini Penyebab Gempa 7,0 SR di Maluku Utara

BMKG menyatakan peringatan dini tsunami sudah berakhir

Jakarta, IDN Times - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Maluku Utara, disebabkan oleh aktivitas subduksi di Punggungan Mayu.

"Berdasarkan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi, diperkirakan gempa bumi ini berasosiasi dengan aktivitas subduksi di Punggungan Mayu," tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM dalam keterangan pers Senin (8/7).

Pusat gempa bumi berada di laut dengan koordinat 0.54 Lintang Utara dan 126.19 Bujur Timur di kedalaman 36 km, atau berjarak 133 km barat daya Ternate, Maluku Utara.

"Lokasi tersebut dominan tersusun oleh batuan gunung api berumur Tersier hingga Kaurter. Batuan ini yang bersifat lepas dan mudah longsor umumnya akan memperkuat efek guncangan gempa sehingga guncangan gempa akan lebih terasa," demikian penjelasan dalam keterangan tertulis tersebut.

Hingga kini belum ada laporan secara resmi mengenai korban dan kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini. Gempa bumi dirasakan di daerah Kairagi, Sulawesi Utara, dengan skala III MMI. Gempa ini dinyatakan berpotensi tsunami oleh BMKG, namun dinyatakan sudah berakhir.

Masyarakat diimbau tidak mendekati laut dan tebing yang terjal dan tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat juga diimbau agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.

Baca Juga: [BREAKING] Peringatan Dini Tsunami di Sulawesi Utara Berakhir 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya