Djoko Santoso Wafat, Jajaran TNI AD Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Jenazah Djoko Santoso dimakamkan di Sandiego Hills siang ini

Jakarta, IDN Times - Jajaran TNI Angkatan Darat mengibarkan bendera setengah tiang, untuk menghormati meninggalnya mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, yang meninggal Minggu (10/5) pagi. Djoko meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto akibat stroke.

"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus seperti dilansir kantor berita Antara, Minggu.

Nefra yang belum lama ini dilantik Kadispenad itu menjelaskan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa juga siang ini melayat ke rumah duka di Bambu Apus, Jakarta Timur, untuk memberikan penghormatan terakhir.

"Selain KSAD, akan hadir para pejabat teras TNI/TNI AD, para mantan KSAD, para purnawirawan Pati TNI, keluarga, kerabat, dan sanak keluarga, serta para pelayat di rumah duka, untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan agar almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso diterima di sisi-Nya dan husnul khotimah," kata dia.

Nefra menuturkan setelah prosesi jenazah di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto, almarhum akan dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100, RT 12/RW 3, Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Selanjutnya, jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka pukul 13.00 WIB menuju pemakaman Sandiego Hills, Karawang, Jawa Barat, dan akan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer sekitar pukul 14.00 WIB.

Djoko Santoso lahir di Surakarta, 8 September 1952. Almarhum meninggalkan seorang istri, Angky Retno Yudianti, dan dua anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.

Almarhum juga pernah menjabat KSAD ke-24, sejak 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007. Almarhum juga pernah menjabat Panglima TNI ke-16, sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010, atau pada era Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu, almarhum menggantikan posisi Panglima TNI sebelumnya, Jenderal (purn) Djoko Suyanto.

Pada Pilpres 2019, almarhum pernah menjadi ketua tim pemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pada Pemilihan Presiden 2009, Djoko Santoso juga pernah diusulkan menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Namun, kala itu Djoko mengaku tak berminat terjun ke dunia politik, lantaran memilih menuntaskan reformasi TNI.

Baca Juga: Kiprah Jenderal Djoko Santoso di Dunia Militer dan Politik  

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya