Grace higga Airin Masuk Bursa Cagub DKI, Risma-Anies Rival Terkuat

Kinerja Anies dianggap menurun jelang selesai masa bakti

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Nusantara Strategic Network (NSN) mengungkapkan, mantan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, masuk bursa Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Direktur Program NSN, Riandi, mengatakan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu masuk bursa Cagub DKI Jakarta dengan meraih elektabilitas 5,0 persen.

Namun, Riadi menyebut, saat ini posisi teratas bursa Cagub DKI Jakarta masih diduduki Menteri Sosial Tri Rismaharini dari PDI Perjuangan sebesar 26,3 persen, Wakil Gubernur DKI Petahana Ahmad Riza Patria dari Gerindra (15,3 persen) dan Gubernur DKI Petahana Anies Baswedan (14,5 persen).

"Elektabilitas Anies dan Riza Patria mengalami penurunan, sementara Grace Natalie masuk dalam bursa Calon Gubernur DKI Jakarta,” kata dia, dilansir ANTARA, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga: Sama-Sama Diisukan Maju Pilkada DKI, Sahroni Ingin Sowan ke Gibran

1. Anies menjadi rival terkuat Risma

Grace higga Airin Masuk Bursa Cagub DKI, Risma-Anies Rival TerkuatMensos Risma Blusukan Temui Pemulung dan Gelandangan di Bantaran Sungai Ciliwung, Senin (28/12/2020) (Dok. Kemensos)

Riandi menjelaskan, awalnya elektabilitas Riza yang dijuluki 'The Real Gubernur DKI' itu mengalami peningkatan, namun seiring beberapa kebijakan Anies sebagai Gubernur DKI menjadi stagnan.

Riandi menyebut Anies sebagai gubernur petahana masih menjadi rival terkuat Risma, tetapi sentimen negatif yang terus dialamatkan kepada Anies mendorong elektabilitasnya menurun.

"Publik juga melihat Anies lebih berambisi untuk maju ke tingkat nasional sebagai calon presiden," tutur dia.

Riandi memperkirakan jika Anies berlaga kembali di Pilkada DKI akan kalah bersaing dengan calon pesaing lain. Calon lain yang berpotensi menjadi pesaing tersebut, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas bergerak naik mencapai 10,5 persen.

"Menarik jika Anies berkompetisi dengan RK atau malah berpasangan," tutur Riandi.

2. Muncul figur lain mulai dari Gibran hingga Airin

Grace higga Airin Masuk Bursa Cagub DKI, Risma-Anies Rival TerkuatPutra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

NSN juga merilis figur lain yang berpeluang bertarung di Pilkada DKI Jakarta, seperti Wali Kota Solo dari PDIP Gibran Rakabuming Raka (4,3 persen) dan Wali Kota Bogor dari PAN Bima Arya Sugiarto (3,5 persen).

Kemudian, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (2,3 persen), politikus NasDem Ahmad Sahroni (2,0 persen) dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (1,8 persen), serta tokoh dari Golkar Ahmed Zaki Iskandar (1,5 persen) dan Airin Rachmi Diany (1,0 persen).

Lembaga NSN melakukan survei pada 11-15 September 2022 terhadap 400 responden mewakili warga DKI Jakarta dengan metode "multistage random sampling', tingkat kesalahan (margin of error survei) sebesar ±4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

3. Kepuasan publik terhadap kinerja Anies semakin melorot

Grace higga Airin Masuk Bursa Cagub DKI, Risma-Anies Rival TerkuatIDN Times/Gregorius Aryodamar P

NSN juga mengungkapkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin melorot yang mencapai 30,3 persen. Riandi mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap Anies mencapai titik terendah dalam kurun kurang dari sebulan menjelang selesai masa bakti sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Menjelang lengser dari jabatan gubernur, tingkat kepuasan publik DKI Jakarta terhadap Anies berada pada titik terendah, setelah setahun terakhir selalu berada di bawah 40 persen," kata dia.

Berdasarkan hasil survei NSN, sebanyak 58,8 persen responden merasa tidak puas terhadap kinerja Anies dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,9 persen. Riandi menjelaskan, penurunan persepsi publik terhadap Anies disebabkan berbagai kebijakan kontroversi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Yang dilakukan Anies hanya mengubah nama-nama jalan dan mengganti istilah, tanpa ada hal-hal yang lebih substantif," kata dia.

Menurut Riandi, Pemprov DKI Jakarta banyak mengerjakan proyek infrastruktur berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan menonjolkan pembangunan sejumlah kampung yang digusur Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, seperti Bukit Duri dan Kampung Akuarium.

"Pada faktanya warga tetap direlokasi ke rumah susun, seperti yang pernah dilakukan Ahok," kata dia.

Hal kontroversi lainnya, Anies mengganti sejumlah istilah seperti rumah sakit menjadi rumah sehat, ulang tahun menjadi Jakarta Hajatan, hingga mengembalikan nama Batavia di kawasan Kota Tua.

Pembangunan fisik yang digaungkan Anies lebih berupa proyek mercusuar, yaitu sirkuit balap Formula E dan Jakarta International Stadium (JIS).

“Proyek sirkuit Formula E dan JIS lebih kental aroma politisnya ketimbang fungsionalnya," tutur Riandi, dan menambahkan Anies tidak banyak memiliki prestasi yang bisa menuai kepuasan publik DKI Jakarta.

Baca Juga: Gibran Pastikan Tak Maju di Pilgub DKI karena Pilkada Masih Lama

4. PDIP dan PSI unggul di DKI Jakarta

Grace higga Airin Masuk Bursa Cagub DKI, Risma-Anies Rival TerkuatKetum PDIP, Megawati Soekarnoputri di acara Rakernas PDIP pada Selasa (21/6/2022). (dok. PDIP)

Selain itu, NSN dalam surveinya juga menempatkan PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menduduki peringkat teratas di wilayah DKI Jakarta, dengan mencapai 23,3 persen dan 18 persen.

"Berperan sebagai oposisi terhadap Anies, elektabilitas PDIP dan PSI unggul di DKI Jakarta,” kata Riandi.

Riandi menuturkan PDIP berperan sebagai oposisi dan mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selama lima tahun.

Selain PDIP, partai yang digerakkan anak muda, yaitu PSI lebih lantang terhadap Gubernur Anies Baswedan, bahkan satu-satunya fraksi partai di DPRD DKI yang menolak laporan pertanggungjawaban APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2021.

Riandi mengungkapkan sikap kritis yang ditunjukkan PSI menjadi partai besutan mantan vokalis Grup Band Nidji, Giring Ganesha Djumaryo itu mendongkrak elektabilitas partai di DKI.

Tercatat kedua belah pihak, yakni Anies membidik sebagai calon presiden dan PSI mengincar kursi di DPR RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Riandi menilai sikap kritis dan peran sebagai oposisi terhadap kebijakan Pemprov DKI, berdampak kepada elektabilitas PDI Perjuangan dan PSI di DKI Jakarta.

Sementara, Gerindra yang merupakan partai pengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2016, berada pada posisi ketiga dengan elektabilitas 8,5 persen dan disusul Golkar sebesar 7,8 persen.

NasDem yang menjagokan Anies sebagai calon presiden mengantongi elektabilitas 6,0 persen dibuntuti PKS (4,5 persen) dan Demokrat (4,3 persen).

Berikutnya ada PPP (2,3 persen), PKB (2,0 persen), dan PAN (1,5 persen). Lalu partai politik baru Gelora (1,3 persen), Perindo (1,0 persen), Ummat (0,8 persen), dan Hanura (0,5 persen).

Lembaga NSN melakukan survei terhadap 400 responden mewakili warga DKI Jakarta, dengan metode multistage random sampling, dan tingkat kesalahan (Margin of error survei) sebesar ±4,9 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen pada periode 11-15 September 2022.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya