Hari Darmawan, Penguasa Ritel di Pasar Baru yang Dikenal Ulet

Hari Darmawan merantau dari Makassar sejak lulus SMA

Jakarta, IDN Times - Hari Darmawan, pendiri Matahari Departement Store sekaligus pemilik Taman Wisata Matahari di Puncak Bogor pagi ini meninggal dunia. Pria kelahiran Makassar 27 Mei 1940 itu meninggal pada usia 78 tahun.

Darmawan diduga meninggal di sungai Ciliwung, Bogor. Namun, belum diketahui penyebab meninggalnya pengusaha asal Makassar itu. Semasa hidupnya, Darmawan dikenal sosok pengusaha ulet dan sukses, berikut profil singkat Darmawan yang dihimpun dari berbagai sumber: 

1. Hari lahir dari pedagang pertanian di Makassar

Hari Darmawan, Penguasa Ritel di Pasar Baru yang Dikenal Uletgift.co.id

Hari lahir dari keluarga pedagang pertanian. Ayah Hari, Tan A Siong, adalah seorang pengusaha lokal Makassar yang behubungan dengan produk-produk pertanian.

Pada 1950 usaha orangtuanya mengalami kebangkrutan, sehingga Hari bersama orangtuanya harus bekerja membangun usahanya dari awal. Dari sinilah Hari lahir menjadi pengusaha ulet dan sukses.

Baca juga: Dikabarkan Meninggal, Begini Reaksi Emil Salim

2. Hari merantau ke Jakarta setelah lulus SMA

Hari Darmawan, Penguasa Ritel di Pasar Baru yang Dikenal Uletsundaexpress.com

Setelah menamatkan bangku SMA, Hari merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Dia kemudian menikahi anak dari pengusaha ritel di Pasar Baru, yang saat itu menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta.

Sang mertua kemudian menjual toko ritel itu kepada Hari, hingga usaha tersebut berkembang pesat. Pada 1968, Hari membeli toko serba ada di Pasar Baru yang bernama Toko De Zon, yang dalam Bahasa Belanda berarti Matahari. Toko tersebut diganti nama menjadi Matahari.

3. Kejayaan Matahari hingga kebangkrutan sejak krisis moneter

Hari Darmawan, Penguasa Ritel di Pasar Baru yang Dikenal Uletastri.budiluhur.ac.id

Seiring pesatnya perkembang Matahari di Pasar Baru, Hari melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di berbagai kota pada tahun 1980, yang dikenal sebagai toko ritel terbesar di Tanah Air.

Mantan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kemudian menjual usahanya ke Lppo Group karena mengalami kerugian besar pada krisis moneter pada 1997. 

Hari lalu mencoba membuka usaha baru di bidang ritel bernama Pasar Swalayan Hari-Hari, dan merambah ke bidang pariwisata dengan mendirikan Taman Wisata Matahari di Puncak, Bogor.

Baca juga: Pemilik Matahari Departement Store Hari Darmawan Meninggal di Puncak Bogor

Topik:

Berita Terkini Lainnya