Jokowi: Pemerintah Akan Perbaiki Daerah Tangkapan Hujan di Sintang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, banjir di Kalimantan disebabkan daerah tangkapan hujan di sana rusak, sehingga harus diperbaiki.
"Ya itu karena kerusakan wilayah tangkapan, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun, ya itu yang harus kita hentikan," ujar dia, seusai meresmikan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 di Banten, dilansir ANTARA, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga: Dua Orang Meninggal, 33.221 Lainnya Mengungsi akibat Banjir di Sintang
1. Pemerintah akan memperbaiki daerah tangkapan hujan di Kalimantan
Jokowi mengatakan, air Sungai Kapuas di Kalimantan Barat meluap karena daerah tangkapan hujan rusak dan pemerintah akan fokus memperbaiki daerah tangkapan hujan itu.
"Karena memang masalah utama ada di situ," kata dia.
Presiden mengatakan pemerintah mulai tahun depan akan membangun daerah tangkapan hujan yang rusak.
"Akan ada persemaian, kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu, di daerah-daerah tangkapan hujan, di area tangkapan, kita perbaiki," kata Jokowi yang merupakan sarjana kehutanan itu.
2. Selain daerah tangkapan rusak, banjir juga disebabkan curah hujan yang ekstrem
Editor’s picks
Selain daerah tangkapan hujan yang rusak, Jokowi mengatakan, salah satu penyebab banjir adalah adanya curah hujan yang lebih ekstrem dari biasanya di pulau Kalimantan.
Sekadar pengingat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena La Nina. Fenomena ini menyebabkan potensi peningkatan curah hujan pada musim hujan.
BMKG memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Desember 2021 dan Januari 2022. Selama masa ini, bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir bandang, hingga angin kencang berpotensi terjadi.
3. Kabupaten Sintang dilanda banjir tiga pekan
Sejak lebih dari tiga pekan lalu terjadi banjir bandang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang dilintasi daerah aliran sungai Sungai Kapuas, sungai paling besar di Indonesia.
Diperkirakan sekitar 969.000 hektare daerah aliran sungai di Kalimantan Barat rusak, dan yang paling besar adalah DAS Sungai Kapuas.
Selain itu, puluhan ribu warga juga terpaksa mengungsi karena terdampak banjir. Dua orang juga dinyatakan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca Juga: Sudah 3 Minggu Banjir di Sanggau dan Sintang Kalbar Belum Surut