Kapolri: Pelaku Bom Surabaya dan Sidoarjo Teman Dekat

Sebanyak 21 orang meninggal akibat bom di Jatim kemarin

Surabaya, IDN Times - Kepolisian menyatakan pelaku teror bom Surabaya dengan bom Sidoarjo terkait atau masih satu jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang merupakan pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

1. Dita dan Anton teman dekat

Kapolri: Pelaku Bom Surabaya dan Sidoarjo Teman DekatIDN Times

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku bom Surabaya Dita Oepriarto dan pelaku bom rusunawa Sidoarjo Anton ternyata teman dekat.  

"Anton merupakan teman dekat dari Dita. Mereka aktif berhubungan dan pernah berkunjung ke lapas nater (napi teroris) tahun 2016," ujar Tito dalam jumpa pers di Polda Jawa Timur, Senin (14/5).

Baca juga: Terjadi Tiba-tiba, Begini Kronologi Bom di Polrestabes Surabaya

2. Ledakan bom rusunawa diduga karena kecelakaan

Kapolri: Pelaku Bom Surabaya dan Sidoarjo Teman DekatIDN Times/Ardiansyah Fajar

Tito menduga ledakan bom di tempat tinggal Anton yang terjadi pada Minggu (13/5) pukul 20.30 WIB itu, diduga karena kecelakaan. 

"Malamnya kita mengetahui ada ledakan lagi di rusunawa lantai lima Sidoarjo.
Setelah didatangi TKP (tempat kejadian perkara), ternyata itu adalah ledakan yang terjadi karena kecelakaan oleh pelaku sendiri," kata dia.

Di unit rusunawa yang ditempati Anton tersebut, polisi menemukan sejumlah peralatan yang diduga bom rakitan.

"Saat dilakukan sterilisasi, di sana ditemukan sejumlah bom pipa yang mirip dengan bom pipa yang ada di sejumlah TKP di gereja (Surabay). Ada bom pipa yang tidak meledak," kata Tito.

3. Ledakan di rusunawa Sidoarjo merenggut tiga korban jiwa 

Kapolri: Pelaku Bom Surabaya dan Sidoarjo Teman DekatIDN Times/Ardiansyah Fajar

Akibat ledakan bom rakitan di rusunawa Sidoarjo, tiga orang meninggal dunia, yakni pelaku sendiri, Anton bersama istri serta satu anaknya. Tiga anak Anton lainnnya selamat dan terluka, yang saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Jawa Timur.

Teror bom Surabaya terjadi pada Minggu (13/5) pagi di tiga gereja yakni Gereja Santa Mamria Tak Becela, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), dan Gereja Kristen Indonesia (GKI). Ledakan bom terjadi beriringan mulai pukul 06.30 hingga 07.50 WIB, dan pelakunya adalah Dita dan istrinya yang melibatkan keempat anaknya.

Sementara, ledakan diduga bom rakitan di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi pada Minggu (13/5) pukul 20.30 WIB. Ledakan pertama, pelaku Anton menyebabkan istrinya, Puspita Sari (47) dan anaknya Hilta Aulita Rachman (17) tewas di kamar rusun. 

Sementara dua anaknya, Faizah Putri (11) dan Garidah Huda Akbar (10) mengalami luka dan dibawa ke RS Khadijah, lalu dirujuk ke RS Bhayangkara Jawa Timur. Sedangkan, satu anaknya, Ainur Rachman (15) dinyatakan selamat.

Akibat teror bom Surabaya dan Sidoarjo, 21 orang meninggal, sembilan di antaranya adalah pelaku dan 12 masyarakat. Belum termasuk korban di Polrestabes Surabaya hari ini.

Baca juga: Polisi Tembak Teman Pelaku Teror Bom Surabaya

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya