Kata Kubu Jokowi dan Prabowo Jika Millennial Jadi Pejabat Publik

Mungkinkah mereka bebas konflik kepentingan?

Artikel ini merupakan jawaban dari pertanyaan terpilih yang masuk ke fitur#MillennialsMemilih by IDN Times. Bagi pembaca yang punya pertanyaan seputar Pilpres 2019, bisa langsung tanyakan kepada redaksi IDN Times.

Jakarta, IDN Times - Millennials kini mulai berperan aktif di berbagai bidang, tak terkecuali di pemerintahan atau eksekutif. Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah, apakah mereka mampu terbebas dari konflik kepentingan, terlebih mereka berasal dari partai politik?

Kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden memberikan tanggapan atas pertanyaan tersebut. Baik dari kubu Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca Juga: Prabowo Ikut Reuni 212 di Monas, Jokowi Bersepeda di Bogor 

1. Tidak jaminan millennials bebas dari konflik kepentingan

Kata Kubu Jokowi dan Prabowo Jika Millennial Jadi Pejabat PublikIDN Times/Panji Galih Aksoro

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas yang notabene pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf menilai, tidak ada jaminan kaum millennials bebas dari konflik kepentingan jika mereka dilibatkan dalam pemerintahan.

"Kalau itu masalah integritas seseorang, bukan masalah tua-muda. Harusnya anak muda membawa semangat baru dan bahkan menjadi disrupsi dalam dunia perpolitikan atau sistem yang sudah ada. Tergantung anak mudanya. Integritas bisa dilihat dari track record," ujar Tsamara kepada IDN Times baru-baru ini.

2. Pejabat publik harusnya lebih mendengarkan aspirasi millennials

Kata Kubu Jokowi dan Prabowo Jika Millennial Jadi Pejabat PublikInstagram/@tsamaradki

Menurut Tsamara, bukan hal penting kalangan millennials diberikan kursi di pemerintahan. Yang lebih penting adalah bagaimana pejabat publik mendengarkan aspirasi kalangan millennials.

 "Saya kira yang paling penting bagi millennial adalah akomodasi isu. Ini bukan perkara satu orang jadi menteri. Tapi bagaimana pejabat publik kita bisa mendengar aspirasi millennial dari berbagai macam latar belakang, dan menuangkan kebijakan tersebut menjadi kebijakan anggaran dan kebijakan regulasi," ujar dia.

3. Konflik kepentingan akan mudah diminimalisasi jika kaum millennials diberikan kursi di pemerintahan

Kata Kubu Jokowi dan Prabowo Jika Millennial Jadi Pejabat PublikIDN Times/Panji Galih Aksoro

Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy yang merupakan pendukung Prabowo-Sandiaga berpendapat sebaliknya. Menurut dia, konflik kepentingan akan lebih mudah diminimalisasi jika kaum millennials diberikan posisi penting di pemerintahan. 

"Justru bila generasi millennial diberikan kepercayaan memegang posisi posisi penting, maka konflik kepentingan akan lebih mudah diminimalisir," kata Juru Bicara Prabowo-Sandiaga itu saat dihubungi IDN Times.

4. Karakter generasi millennial lebih objektif memandang sesuatu, dari sisi kepentingan kepentingan praktis

Kata Kubu Jokowi dan Prabowo Jika Millennial Jadi Pejabat PublikIDN Times/Panji Galih Aksoro

Vasco beralasan konflik kepentingan akan lebih mudah diminimalisir, karena karakter generasi millennial saat ini lebih objektif memandang sesuatu, dari sisi kepentingan kepentingan praktis, sekalipun mereka tergabung dalam partai politik. 

"Kepentingan parpol memang gak bisa dihilangkan begitu saja, selama semua kepentingan tersebut tidak lepas dari manifesto politik parpol ya ga masalah. Tapi kalau sudah bicara faktor kepentingan yang arahnya negatif, saya rasa anak-anak muda saat ini punya karakter yang lebih berani untuk menolaknya, karena karakter generasi millennial sekarang itu lebih berani berbeda pendapat dari soal pemikiran dan gerakannya," ujar dia.

5. Program Jokowi dan Prabowo untuk kalangan millennial

Kata Kubu Jokowi dan Prabowo Jika Millennial Jadi Pejabat PublikANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Setiap pasangan capres sudah memiliki program-program untuk menggaet surara millennials. Seperti kubu Jokowi-Ma'ruf, yang sudah menyiapkan strategi untuk menggaet hati anak muda, dengan masuk ke dalam dunia mereka.

"Mereka suka hobi mudah praktis orangnya, bepikir ke depan, dan seterusnya. Itu menjadi catatan kita ke depan, mereka suka teknologi itu menjadi catatan kita," ujar Juru Bicara Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding baru-baru ini.

Terkait programnya, lanjut Karding, koalisi Jokowi-Ma'ruf akan menyiapkan program-program yang sesuai dengan pribadi millennials. "Nah, program-programnya nanti kita selaraskan dengan kebutuhan-kebutuhan generasi millennials," kata dia.

Sementara, Prabowo-Sandiaga concern tiga hal untuk generasi millennials. Juru Bicara Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid menyebutkan pihaknya akan memikirkan nasib millennials pada masa mendatang dengan revitalisasi, kreativitas, dan industri kreatif.

“Revitalisasi, kreativitas, dan industri kreatif. Banyak millennials jomblo karena belum punya pekerjaan. Prabowo-Sandi akan berpihak pada jomblo-jomblo di Indonesia,” ujar ” kata Gamal saat berdiskusi di kantor redaksi IDN Times, baru-baru ini.

Baca Juga: Dilaporkan Menghina Jokowi, Bahar bin Smith Diperiksa Hari Ini

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya