Kenangan Deddy Sutomo di Mata Sang Raja Infotainment

Deddy Sutomo aktor multitalenta

Jakarta, IDN Times - Aktor kawakan Deddy Sutomo meninggal pagi ini. Duka cita turut dirasakan Ilham Bintang, wartawan senior yang dikenal sebagai 'raja infotainment' itu.

1. Deddy Sutomo meninggal karena sakit jantung

Kenangan Deddy Sutomo di Mata Sang Raja Infotainmentindustry.co.id

Melalui unggahan berjudul 'In Memoriam Deddy Sutomo' di akun Facebooknya, Ilham Bintang menuliskan, Deddy meninggal akibat sakit jantung. Ia dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita sejak 30 Maret lalu.

"Aktor yang juga politisi ini menghembuskan nafas terakhir di RS Harapan Kita dalam usia 76 tahun. Ia dirawat di RS itu karena sakit jantung sejak 30 Maret lalu," tulis Bintang di akun Facebooknya, Rabu (18/4).

Bintang mengaku kehilangan sosok almarhum. Sebab, Deddy meninggal persis pada Hari Film Nasional. Puluhan film sudah dibintangi almarhum hingga akhirnya meraih penghargaan pada 2015.

"Deddy meraih penghargaan terbesar sepanjang kariernya yaitu Aktor Utama Terbaik di Festival Film Indonesia 2015, dalam perannya sebagai Mahmud di film Mencari Hilal," sebut Pemimpin Redaksi Tabloid Cek & Ricek (C&R) itu.

Baca juga: Pemeran Soeharto di Film G30S/PKI Amoroso Katamsi Meninggal Dunia

2. Seorang guru hingga aktor berbagai karakter

Kenangan Deddy Sutomo di Mata Sang Raja Infotainmentmuvila.com

Menurut Bintang perjalanan hidup Deddy cukup aneh. Walau pun sejak muda almarhum tertarik pada dunia seni budaya, ia tidak sejak awal berkecimpung di bidang sinematografi. 

"Pada awalnya ia adalah seorang guru di SMEA Negeri Klaten, mengajar Prakarya. Tidak puas sebagai guru, baru kemudian ia mencoba hijrah ke Jakarta untuk mengubah nasib," kenang Bintang. 

Tiba di Jakarta, Deddy bekerja sebagai tenaga kreatif di PT Sanggar Prativi. Ia meningkatkan kemampuan aktingnya dengan mengikuti kursus elementer sinematografi yang diselenggarakan Yayasan Film Indonesia.

"Lewat film pertamanya, Awan Jingga (1970), ia masuk dalam dunia film. Bila pada awal-awal kariernya di depan kamera ia mendapat peran jagoan, selanjutnya peran yang dimainkannya beragam: Pernah ia menjadi seorang pendekar (dalam Panji Tengkorak), santri (dalam Atheis), peranakan China (Mustika Ibu), pawang buaya (Buaya Putih), sampai penjahat (Marabunta), pembunuh (Laila Majenun) atau narapidana (Embun Pagi). 

"Tapi ia juga pernah memerankan tokoh penting dalam sejarah kita, Jenderal Sudirman (Janur Kuning). Beragam peranan itu menunjukkan kemampuan Deddy dalam seni peran. Selain itu, ia juga terkenal dengan perannya dalam sinetron era 80-an, Rumah Masa Depan," tulis Bintang. 

Ketika usianya makin bertambah, Deddy pun mengurangi kegiatannya di dunia akting. Dalam film terakhirnya yang dibuat pada 1992, Tutur Tinular III, ia menjadi sebagai seorang empu yang berpraktik sebagai seorang dukun. 

3. Menjadi pengusaha hingga politikus

Kenangan Deddy Sutomo di Mata Sang Raja Infotainmentwinnetnews.com

Setelah tidak lagi bermain film, Deddy mencoba mencoba menjadi pengusaha, di antaranya dengan mendirikan PT Jakarta Pelangi Production. Tapi akhirnya Sang Panji Tengkorak ini masuk bidang politik. 

"Diawali dengan duduk dalam MPP (Majelis Perimbangan Partai) PDI Perjuangan, ia kemudian dicalonkan sebagai wakil rakyat di Daerah Pemilihan Jawa Tengah II. Pada pemilu 2004, Deddy Sutomo terpilih menjadi anggota DPR RI, dan berada dalam Komisi X (Bidang Pendidikan). Selamat jalan Mas Deddy...," tulis Ilham Bintang.

Baca juga: Aktor Kawakan Deddy Sutomo Meninggal Dunia

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya