Lion Air JT 610 Jatuh, Basarnas: ELT Tidak Terdeteksi

Pesawat Lion Air JT 610 mengangkut 189 orang

Jakarta, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi (29/10). Pesawat dengan rute Soekarno Hatta-Pangkalpinang itu diduga mengangkut 189 orang, termasuk kru pesawat. 

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI M Syaugi mengatakan,  
saat jatuh, beacon Emergency Local Transmitter (ELT) di pesawat Lion Air tersebut tidak terpancar atau memancarkan sinyal destress. Sehingga, jatuhnya pesawat ini tidak terpantau Medium Earth Orbital Local User Terminal (MEO LUT) yang ada di kantor pusat Basarnas. 

ELT disebut juga Emergency Locator Beacon Aircraft (ELBA) atau perangkat suar penentu lokasi untuk pesawat. Istilah ELBA ini diberikan International Civil Aviation Organization (ICAO) atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Fungsi alat ini untuk memancarkan sinyal radio agar lokasinya bisa diketahui sistem deteksi yang ada. 

Perangkat sejenis ELBA yang dipasang di kapal dinamakan Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB). Selain itu, ada pula alat sejenis untuk perorangan, yakni Personal Locator Beacon (PLB). Berbeda dengan ELBA dan EPIRB, PLB hanya bisa diaktifkan secara manual. Metode ELBA telah diterapkan lebih dari tiga dekade dan diyakini keandalannya oleh negara-negara maju di dunia. 

Yang pasti, menurut Syaugi, beacon pesawat tersebut telah teregistrasi dan dinyatakan baik sampai Agustus 2019. Sementara, lokasi jatuhnya pesawat berada di sekitar koordinat 05.46.15 S-107.07.16 E atau berjarak 34 NM dari Kantor SAR Jakarta, atau 25 NM dari Tanjung Priok, atau 11 NM dari Tanjung Karawang. 

Basarnas Command Centre (BCC) sebelumnya menerima kabar jatuhnya pesawat Lion Air tersebut dari Jakarta Air Traffic Control (JATC) pada pukul 06.50 WIB. Pukul 07.20 WIB, Basarnas sudah bergerak dan berhasil mendeteksi keberadaan pesawat tersebut. 

"Kami langsung melakukan koordinasi dan upaya pencarian sampai akhirnya kami temukan serpihan-serpihan pesawat di lokasi musibah," kata Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi seperti dikutip dari laman resmi Basarnas, Senin (29/10). 

Hingga kini, tim SAR sudah berada di lokasi kejadian, untuk melakukan proses evakuasi. Tim gabungan itu berasal dari Kantor SAR Jakarta, 48 personel Basarnas Special Group, dan Kantor SAR Lampung, serta sejumlah Potensi SAR. 

"Para penyelam kami sudah bergerak dengan peralatan bawah air nya. Kami mohon doanya, semoga proses evakuasi para korban dapat berjalan lancar," tutur Syaugi. 

Sementara, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. KNKT harus menemukan blackbox untuk memastikan jatuhnya pesawat. 

Baca Juga: Basarnas: Black Box Lion Air JT 610 Sudah Termonitor

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya