Mendes PDTT Ingin Petani Kopi Indonesia Penuhi Kualitas Internasional

Komoditas kopi di Indonesia sudah baik

Jakarta, IDN Times - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengapresiasi gerai Starbucks yang telah turut menggunakan bahan baku kopi dari Indonesia. Karena itu, ia mendukung penuh dalam promosi kopi-kopi Indonesia ke luar negeri.

Eko menyampaikan hal itu saat menghadiri acara peresmian gerai Starbucks terbesar di Indonesia yang berlokasi di Badung, Bali, Sabtu (12/1).

1. Penghasil kopi Indonesia perlu meningkatkan kualitas internasional

Mendes PDTT Ingin Petani Kopi Indonesia Penuhi Kualitas InternasionalKemendes

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengapresiasi gerai Starbucks yang telah turut menggunakan bahan baku kopi dari Indonesia. Karena itu, ia mendukung penuh dalam promosi kopi-kopi Indonesia ke luar negeri.

"Saya menawarkan di masa depan kita bisa bekerja sama, desa-desa penghasil kopi dengan Starbucks supaya handlingnya, cara menanamnya, bisa sejalan dengan kualitas yang dimiliki Starbucks, sehingga mereka punya added value yang lebih baik lagi," kata Eko dalam keterangan tertulis, Minggu (14/1).

2. Komoditas kopi di Indonesia sudah baik

Mendes PDTT Ingin Petani Kopi Indonesia Penuhi Kualitas InternasionalKemendes

Eko mengatakan komoditas kopi di Indonesia sudah bagus, hanya saja penangannya kurang bagus. Dengan kerja sama ini diharapkan bisa menciptakan nilai tambah.

Menurut Eko kerja sama itu harus menciptakan kepentingan bersama hingga memunculkan keuntungan. Starbucks bisa membantu improve dan pemerintah memberi kemudahan, sehingga investor tertarik untuk investasi di Indonesia.

"Dengan kerja sama ini, diharapkan petani kopi Indonesia terbantu promosinya. Kedua, bisa mengajarkan para petani bagaimana cara handlingnya lebih bagus, karena mereka punya standar sehingga value added-nya bisa lebih bagus. Kita banyak kerja sama juga dengan swasta. Tahun ini ada 60 triliun investment dari privat sektor desa-desa di Indonesia," terang dia.

3. Pengelolaan gerai kopi yang kekinian

Mendes PDTT Ingin Petani Kopi Indonesia Penuhi Kualitas InternasionalInstagram/@hobikopi_id

Eko mengatakan pengelolaan gerai-gerai kopi harus memperhatikan kebutuhan konsumen, seperti adanya fasilitas internet. Terlebih di era media sosial sekarang ini.

"Sekarang ada ribuan kafe-kafe di tengah sawah, yang penting ada tempat selfi, tempat ngopi dan wifi gratis langsung posting di Instagram," kata dia.

4. Starbucks turut membantu mengembangkan kopi Indonesia untuk dunia

Mendes PDTT Ingin Petani Kopi Indonesia Penuhi Kualitas InternasionalInstagram/@hobikopi_id

Eko juga berterima kasih karena Starbucks dengan membuka gerainya di Indonesia, karena membantu mengembangkan kopi di Tanah Air untuk dunia. Selain itu, juga terbantu dengan kualiti kontrol dari Starbucks.

"Ada Starbucks expres yang kolaborasi, sehingga masalah kita tentang channeling bisa terbantu, 14 tahun mendatang Indonesia akan makin familiar dengan Starbucks yang memperkenalkan kopi-kopi dari Indonesia," kata dia.

5. Starbucks tidak hanya menjual kopi, tapi lifestyle dan pengalaman

Mendes PDTT Ingin Petani Kopi Indonesia Penuhi Kualitas InternasionalStarbucks.com.cn

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan Starbucks tidak hanya menjual kopi, tapi lifestyle dan pengalaman. Menurutnya budaya di Indonesia yang suka berkumpul, ngobrol, dan diskusi memerlukan wadah seperti warung kopi.

Sebagai informasi, Starbucks kini memiliki 29,324 gerai yang tersebar di 78 negara, termasuk 376 gerai di 25 kota di Indonesia. Starbucks melihat potensi kopi Indonesia untuk terus berkembang menjadi salah satu komoditas kopi unggulan di dunia, serta berpotensi sebagai produk wisata kuliner negeri ini yang dapat mendukung perkembangan pariwisata Indonesia.

Baca Juga: Keren, Kopi Mandailing dan Aceh Gayo Dipamerkan di Belanda

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya