Mengenal Kepribadian dan Karakter Siti Khadijah

Khadijah termasuk empat wanita yang paling mulia di dunia

Jakarta, IDN Times - Khadijah merupakan istri Rasulullah SAW yang selalu membantu Nabi dalam perjuangan dakwahnya menegakkan Islam. Ia adalah seorang janda dari dua suami sebelumnya, yakni Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy.

Khadijah merupakan anak dari pasangan Khawalid bin Asad dan Fatimah binti Zaidah, yang memiliki silsilah yang baik. Ayahnya berasal dari silsilah yang terhormat dan terkenal kaya raya serta sangat dermawan.

Baca Juga: Kisah Pilu Abu Hurairah, Perawi Berjuluk Bapaknya Kucing

1. Khadijah lahir dari keluarga kaya raya dan dermawan

Mengenal Kepribadian dan Karakter Siti KhadijahMasjidil Haram di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Ayah Khadijah sangat mencintai anggota keluarganya dan juga menghormati tamu serta membantu orang yang membutuhkan. Ayah Khadijah juga termasuk sahabat kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib. Sedangkan ibunya nasabnnya berujung pada seorang tokoh Quraisy, yaitu Amir bin Lu,ai.

Dikisahkan dalam buku "Lebih Sukses Berdangang Ala Khadijah dan Abdurrahman bin Auf" karya Ahmad Asrof Fitri di laman uin-alauddin.ac.id, neneknnya yang bernama Halah binti Abdul Manaf juga memiliki garis keturunan yang baik, kaya raya, serta selalu membantu sesama yang membutuhkan. Sehingga diliat dari semua nasab kedua orang tuanya, Khadijah memiliki garis keturunan yang mulia dan sangat dihormati di suku Quraisy karena kepribadian orang tuanya.

Ayah Khadijah juga terkenal sebagai seorang pedagang yang kaya raya dan sukses sebagaimana seperti pedagang Arab lainnya. Kekayaan yang didapatkanya dari berdagang dilakukan di luar Makkah bersama para rombongan pedagang lainnya.

Ayah Khadijah banyak memberikan contoh teladan dalam berdagang yaitu jujur, tidak tamak dan tidak memaksakan kehendaknya, sehingga sang ayah terkenal sebagai pedangang yang baik.

Bakat dan kepribadian ayah dan ibunya menurun kepada Khadijah yang
sudah dididik sejak kecil untuk selalu bersikap baik dan mulia, serta dijauhkan dari segala hal yang dapat merusak ahlaknya.

2. Siti Khadijah wanita yang selalu menjaga kehormatannya sejak kecil

Mengenal Kepribadian dan Karakter Siti KhadijahJabal Rahmah, Arafah, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Siti Khadijah adalah seorang wanita yang menjalankan perannya dengan sebaik-baikn wanita di hadapan Allah SWT, mengabdikan diri kepada-Nya, tunduk dan patuh terhadap apa yang diperintahkan-Nya.

Begitu juga tanggung jawab saat mendampingi baginda Rasulullah SAW, keluarga dan anak-anaknnya. Sehingga Siti Khadijah menjadi teladan yang mulia, pelita dalam kegelapan dan sebagai petunjuk dalam kehidupan.

Siti Khadijah pada masih kecil dipanggil Ath-Thahirah yang artinya wanita yang suci. Khadijah layak mendapatkan panggilan ini karena ia waktu masih kecil sangat menjauhi semua hal-hal yang dapat merusak akhlaknya sesuai yang diajarkan ayahnya.

Waktu masih kecil kedua orang tuannya menjagannya dari dunia luar, sehingga Khadijah hanya diajarkan tentang beribadah kepada Allah SWT. Khadijah juga merupakan wanita yang sangat menjaga harga dirinnya. Sebagaimana banyak diketahui bangaimana kehidupan orang-orang Arab, baik pada masa jahiliyah maupun setelah turunnya wahyu.

Orang Arab sangat menyukai kehidupan malam seperti berpesta serta berfoya-foya dan disertai nyayian. Kegiatan malam itu biasannya diadakan Abu Lahab yang merupakan keluarga dekat kaum Quraisy. Abu Lahab memang terkenal selalul mengadakan acara pesta untuk melepaskan penat setelah seharian.

Penghibur pesta tidak lain adalah wanita-wanita yang berada di sekitar rumahnnya Abu Lahab dan Siti Khadijah. Terkadang, Khadijah lewat lalu lalang ke depan rumah yang sedang berpesta, namun ia sama sekali tidak pernah berpaling jika berjalan, dan tidak pernah terbesit dalam hatinya untuk mendekati acara tersebut.

Sebagaimana dikutip dari buku "Teladan Agung Wanita Mukminina" yang ditulis Ibrahim Muhammad Hasan, Khadijah memang jarang bergaul dengan wanita-wanita sebayanya. Seluruh wanita Makkah yang mengenal Khadijah, sangat mengetahui sifat dan kepribadian Khadijah yang pendiam dan tidak mau mendekati hal-hal yang menyebabkan terjerumus ke hal yang tidak baik.

3. Siti Khadijah wanita mulia yang menghormati perempuan

Mengenal Kepribadian dan Karakter Siti KhadijahSuasana di Kota Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Siti Khadijah juga dikenal berbudi mulia, sehingga meskipun wanita yang sering berpesta datang ke rumahnya, ia tetap menerima dengan senang hati, sehingga semua wanita Makkah sangat menghormati Khadijah. Mereka memberikan kedudukan yang mulia kepada Khadijah karena kepribadian dan karakternya.

Ketika keluar dari rumah hendak berhalwat ke Masjidil Haram, banyak wanita yang menemaninya dan berkumpul di sekitar Khadijah serta ikut dalam perjalanan Khadijah, namun tidak ada salah satu pun berbicara atau mengajaknya bersenda gurau. Karena mereka semua mengetahui Khadijah yang membenci pembicaraan yang menurutnya tidak penting, apalagi pembicaraan yang dapat menyakiti hati orang lain.

Begitulah para wanita Makkah menghormati Khadijah, sehingga ia memiliki kedudukan yang mulia di mata para wanita Makkah. Karena itu, para wanita Quraisy memberikan gelar kepada Khadihah sebagai pemuka wanita Quraisy karena ahlak mulia Khadijah dan selalu memberikan mereka perlakuan yang mulia, meskipun Khadijah mengetahui pekerjaan serta kebiasaan mereka.

Khadijah juga wanita yang tidak disibukan dengaan mengurusi urusan orang lain. Khadijah hanya fokus beribadah kepada Allah SWT yang memberi petunjuk. Dari sifatnya itu, menjadikan Khadijah sebagai wanita yang masuk surga karena kepribadian yang mulia seperti yang banyak diriwayatkan dalam hadis.

Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Ibnu Abbas yang mengatakan, Rasulullah SAW bersabda penghuni surga yang paling utama dari kalangan wanita yaitu Khadijah binti Khawalid, Fatimah binti Muhammad, Maryam Putri Imran, dan serta Asiyah binti Muzahim (istri Raja Firaun).

Sedangkan Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah bersabda, “Wanita yang paling baik pada zamannya yaitu Maryam Putri Imran dan wanita paling baik pula di zamanya adalah Khadijah.

Baca Juga: Kisah Abu Bakar, Sahabat Nabi yang Dikenal Jujur dan Dermawan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya