Mengenang Tsunami Flores 12 Desember 1992: 3 Ribu Jiwa Melayang

Lebih dari 5.000 orang terpaksa mengungsi

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi magnitudo 7,5 yang kemudian diperbarui menjadi magnitudo 7,4 yang mengguncang Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini, Selasa (14/12/2021), ternyata mirip dengan gempa dan tsunami pada 29 tahun lalu. Bahkan, waktu dan kekuatan gempa tektonik tersebut hampir sama.

Gempa bumi tersebut tepatnya terjadi di Laut Flores pada 12 Desember 1992. Akibat gempa tersebut, memicu terjadinya gelombang tsunami yang menelan sekitar 2.500 korban jiwa dan 500 lainnya dinyatakan hilang.

Baca Juga: [BREAKING] BMKG Deteksi Tsunami di Marapokot dan Reo NTT Usai Gempa Larantuka 

1. Lebih dari 500 orang terluka dan 5.000 orang lebih mengungsi

Mengenang Tsunami Flores 12 Desember 1992: 3 Ribu Jiwa MelayangIlustrasi tsunami (IDN Times/Mardya Shakti)

Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, bencana geologi ini juga menyebabkan lebih dari 500 orang luka-luka dan lebih dari 5.000 orang terpaksa mengungsi.

"Melawan lupa: hari ini 29 thn lalu pd 12 Des 1992 Gempa dahsyat M 7,8 di Laut Flores membangkitkan tsunami menyebabkan 2.500 orang meninggal, 500 orang hilang, lebih dr 500 orang luka-luka dan lebih dr 5.000 orang mengungsi," cuit dia di akun Twitternya, @DaryonoBMKG, Minggu, 12 Desember 2021.

Tak hanya korban jiwa, Daryono juga mengingatkan gempa bumi dan tsunami ini mengakibatkan belasan ribu rumah rusak.

"Gempa dan tsunami ini merusak lebih dr 18.000 rumah," cuit dia.

2. Ketinggian gelombang tsunami mencapai 5,2 meter

Mengenang Tsunami Flores 12 Desember 1992: 3 Ribu Jiwa MelayangIlustrasi tsunami (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, mengutip Katalog Tsunami dari BMKG menyebutkan, tinggi gelombang tsunami di Flores mencapai 1,8 meter. Banyak bangunan terendam gelombang tsunami dan menyebabkan putusnya aliran listrik. Sebuah truk yang sedang parkir di pelabuhan terseret sampai ke dermaga, dan sebuah kapal terdorong ke jalan di sekitar pelabuhan.

Serangan gelombang tsunami besar terjadi empat kali. Yang terkuat adalah gelombang yang kedua, dan tertinggi adalah gelombang ketiga. Ketinggian gelombang bervariasi antara 1,8 hingga 3,6 meter.

Sebagian besar rumah di daerah Wuring mengalami kerusakan, sebuah masjid dengan kontruksi beton tenggelam tapi tidak ada kerusakan.

Di Waliti, gelombang tsunami datang lima menit setelah guncangan terasa. Enam dari perahu nelayan terseret ke daratan. Dinding depan dari sebuah pabrik mengalami kerusakan diterjang tsunami yang mencapai ketinggian 2,1 meter. Satu orang meninggal akibat tsunami.

Nangahureh: 2-3 menit setelah gempa, air laut surut sejauh 50 m dari garis pantai. Gelombang tsunami menyerang ladang jagung dan menghancurkannya. Ketinggian gelombang mencapai 1,9 meter.

Tak hanya itu, gelombang tsunami di Kolisia lebih dahsyat. Air laut dari rawa masuk ke jalan dan persawahan. Ketinggian gelombang tsunami maksimum mencapai 5,2 meter. Akibatnya, delapan orang dilaporkan meninggal dunia.

Baca Juga: [BREAKING] Kepala BMKG: Gempa di Laut Flores NTT Akibat Patahan Sesar

3. Dampak dan kerusakan akibat gempa dan tsunami Flores

Mengenang Tsunami Flores 12 Desember 1992: 3 Ribu Jiwa MelayangIlustrasi gelombang tsunami. (IDN Times/Sukma Shakti)

Berikut daftar wilayah dan dampaknya akibat gempa dan tsunami Flores:

- Flores, Pulau Babi: Intensitas maksimum sekitar IX MMI. Tinggi gelombang tsunami mencapai 1,8 m. Banyak bangunan terendam oleh gelombang tsunami dan menyebabkan putusnya aliran listrik. Sebuah truck yang sedang parkir di pelabuhan terseret sampai ke dermaga. Sebuah kapal terdorong ke jalan di sekitar pelabuhan.

- Wuring : Serangan gelombang tsunami besar sebanyak 4 kali. Yang terkuat adalah gelombang yang kedua, dan tertinggi adalah gelombang ketiga. Ketinggian gelombang bervariasi antara 1,8 -
3,6 m. Sebagian besar rumah di daerah Wuring mengalami kerusakan, sebuah masjid dengan kontruksi beton tenggelam tapi tidak ada kerusakan.

- Waliti : Gelombang tsunami datang 5 menit setelah guncangan terasa. Enam dari perahu nelayan terseret ke daratan. Dinding depan dari sebuah pabrik mengalami kerusakan diterjang tsunami yang mencapai tinggi 2,1 m. Satu orang meninggal akibat tsunami.

- Nangahureh: 2-3 menit setelah gempa, air laut surut sejauh 50 m dari garis pantai. Gelombang tsunami menyerang ladang jagung dan menghancurkannya. Ketinggian gelombang mencapai 1,9 m.

- Patisomba: Gelombang Tsunami datang 5 menit setelah gempa dirasakan. Gelombang pasang dengan bentuk seperti dinding datang dari arah timur. Gelombang setinggi 3,3 m menghanyutkan 4 rumah.

- Watusia: Serangan tsunami sebanyak 3 kali, yang terbesar adalah gelombang kedua. Sebelum tsunami datang, air laut surut sejauh 200 m dari garis pantai. Gelombang pasang datang 5 menit setelah guncangan utama dari arah P. Besar. Tiga rumah mengalami kerusakan akibat tsunami.

- Nagarasong: Serangan gelombang tsunami sebanyak 3 kali, sebelum gelombang pertama datang air laut surut sehingga lantai laut dapat terlihat. Tsunami menyerang hingga mencapai kaki bukit menyebabkan dua perahu terdampar di bukit.

- Kolisia: Air laut dari rawa masuk ke jalan dan persawahan. Ketinggian gelombang tsunami maksimum mencapai 5,2 m. 8 orang meninggal (mungkin karena gempa).

- Deteh Magepandang: Gelombang pertama menyerang 5 sampai 10 menit setelah gempa terasa. Gelombang ketiga adalah yang terbesar dan gelombang kedua terkecil. Tsunami diperkirakan datang dengan ketinggian 2,3 m. Air laut telah meluap daerah pedesaan, beberapa rumah rusak dan dua orang meninggal.

- Awora: Gelombang tsunami datang 5 menit setelah gempa itu dirasakan. Jangkauan Gelombang hingga ketinggian 2,9 m. Beberapa rumah rusak dan satu orang hilang.

- Maosambi: Tsunami datang 5 menit setelah gempa. Sebelum gelombang pertama datang air laut surut. Tsunami mencapai ketinggian 3,4 m di atas permukaan laut, rumah-rumah terendam sampai 80 cm. Sawah hancur dan dua orang meninggal.

- Mage (P.Palu): Lima menit setelah gempa, ombak seperti dinding batu menyerang pantai. Ketinggian gelombang terbesar pertama mencapai 2,8 m.

- Ngolo (P.Ponama): Segera setelah gempa, gelombang menyerupai dinding menyerang pantai. Hampir seluruh pemukiman tenggelam, Ketinggian tsunami mencapai 2,7 - 3,2 m.

- Buton: Tsunami sampai pada ketinggian 74 cm di atas tanah atau 1,5 m diatas permukaan laut rata-rata.

- Taot (P.Besar): Tsunami sampai dengan ketinggian 2.8 cm. Ada kerusakan kecil karena gelombang tsunami.

- Kusung Pandang (P. Besar): Beberapa orang terseret jauh oleh gelombang tsunami, tetapi dapat diselamatkan.

- Kampung Basu (P. Besar): Tsunami mencapai ketinggian 3,3 - 4,6 m di pemukiman dan mencapai 7,2 m di kaki bukit (sebagai akibat dari pemantulan gelombang). Tempat ini berpenduduk dimana korbannya mencapai ratusan orang.

- Pagaraman (P. Babi) : Hampir semua rumah hanyut oleh tsunami. Tsunami mencapai ketinggian 5,6 m. Kematian korban mencapai ratusan orang.

- Catatan: Jumlah orang yang meninggal dalam P. Babi mencapai 263 orang, tetapi tidak rincian berapa banyak untuk desa Kampung Baru dan untuk Pagaraman desa.

- Nebe (Nangamerah) : Awalnya laut surut 200-300 m dari garis pantai. Gelombang pertama adalah gelombang yang paling kuat dari 3 urutan gelombang. Serangan tsunami terjadi 5 menit setelah gempa dirasakan. Tsunami pada ketinggian mencapai 4,6 m dan mencapai 320 m sampai tanah dari garis pantai. 2 orang dilaporkan meninggal.

- Wailamung: Tsunami pada ketinggian mencapai 5,5 m, diukur dari jejak adanya rumput laut di pohon kelapa. Enam orang meninggal. Pantai Lato : Tsunami mencapai pada ketinggian 3,5-3,8 m. Kerusakan terjadi umumnya karena getaran gempa.

- Uepadung: Tanah dekat pantai ke turun bawah, sehingga puncak pohon kelapa sama dengan permukaan laut. Serangan air laut sampai ke sungai sehingga mencapai ketinggian 4 m
gelombang sungai). Tidak ada korban.

- Leworahang: Tsunami mencapai ketinggian 10 -14 m. 12 rumah tersapu oleh tsunami dan 24 orang meninggal.

- Wailaban: Tsunami datang 2 menit setelah gempa, gelombang pertama terlihat seperti dinding air kuning gelap. Tsunami mencapai ketinggian 7,9 - 10,6 m. Tidak ada orang meninggal dan kerusakan bangunan.

- Pantai Lela :Tsunami menyerang 3 kali, gelombang pertama adalah yang terbesar. Dinding gereja rusak karena terjangan gelombang tsunami, dua dinding rumah rusak. Tinggi gelombang tsunami mencapai 4,5 m dan mencapai sampai 140 meter ke tanah.

- Riang koko: Tsunami yang biasa ekstra tinggi menerjang dari utara dan Watupayung pantai barat semenanjung. Ketinggian tsunami maksimum mencapai 26,2 m, dengan rata-rata 19.8m. Hampir semua tanaman budidaya mengapung dan hanyut oleh tsunami. Sedikitnya 200 rumah rusak oleh tsunami.137 orang meninggal.

- Bunga-Koten : 100 rumah, satu gereja, dan satu gedung sekolah dasar dihancurkan oleh tsunami. Tinggi tsunami mencapai 12,3 m. Tiga orang meninggal.

- Larantuka : Tsunami mencapai ketinggian 1,8 m. Tsunami muncul 8 kali dalam lima menit, yang gelombang pertama adalah yang terbesar. Tidak ada kerusakan bangunan dan orang-orang meninggal. Konga: Air laut ke daratan sampai mencapai 20 - 30 m dari garis pantai. Tinggi tsunami 0,8 m.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya