Meski Trauma, Ribuan Pengungsi Gempa Maluku Ingin Pulang ke Rumah

Warga pulang ke rumah saat siang hari

Jakarta, IDN Times - Ribuan jiwa pengungsi di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, terdampak gempa bumi yang mengguncang Maluku pada 26 September 2019, ingin segera kembali ke rumah mereka.

Kendati, sebagian di antara mereka ada yang masih trauma dengan
isu akan terjadi gempa bumi hingga tsunami melanda wilayah mereka sekarang ini.

"Memang masih banyak warga yang trauma dan takut dengan isu-isu gempa gempa besar dan tsunami akan terjadi, tetapi sebagian lainnya sudah ingin kembali ke rumahnya," kata Kepala Dusun Ori Abdul Wahid Tuasikal, seperti dilansir Antara Minggu (22/12).

1. Aparat setempat mengimbau kepada warga kembali ke rumahnya

Meski Trauma, Ribuan Pengungsi Gempa Maluku Ingin Pulang ke RumahPetugas BPBD Maluku, BMKG, dan LIPI Ambon memberikan sosialisasi kegempaan kepada warga Desa Kabau, Pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (21/12). (ANTARA/Jimmy Ayal)

Abdul Wahid mengapresiasi sosialisasi psikososial dan kegempaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, yang melibatkan berbagai instansi teknis di antaranya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), peneliti Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, dan tokoh agama di beberapa desa di Pulau Haruku selama 21-22 Desember 2019.

Abdul mengatakan, setelah mendengar penjelasan dari berbagai pihak terkait gempa yang mengguncang Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB), dia akan segera mengimbau warganya untuk kembali ke rumah masing-masing.

"Saya akan mengimbau seluruh warga yang sementara mengungsi di daerah ketinggian, untuk segera kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasanya," kata dia.

Sejauh ini, kata Abdul, warganya sudah beraktivitas di rumah masing-masing pada siang hari, dan malam harinya anak-anak dan orang tua serta lansia tidur di tenda-tenda pengungsian sementara.

Baca Juga: Warga Bitung Lari ke Daratan Tinggi Saat Gempa Guncang Maluku Utara 

2. Masyarakat meminta jaminan tidak akan ada bencana setelah warga kembali ke rumah

Meski Trauma, Ribuan Pengungsi Gempa Maluku Ingin Pulang ke RumahStaff BMKG Ambon saat memberikan sosialisasi kegempaan kepada warga Desa Kabau, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (21/12). ( ANTARA/Jimmy Ayal)

Sementara, tokoh pemuda Desa Kabau Bambang Sella meminta BPBD, BMKG, LIPI, dan peneliti Unpatti Ambon untuk memberikan kepastian serta jaminan tidak akan terjadi gempa besar seperti isu yang berkembang, sehingga warga desa setempat segera kembali ke rumah mereka.

"Banyak warga Kabau yang sudah ingin kembali ke rumah masing-masing, tetapi harus ada jaminan bahwa gempa sudah tidak terjadi lagi serta klarifikasi kebenaran isu-isu gempa dan tsunami yang berkembang saat ini," kata Bambang.

Bambang juga mengatakan, warga Desa Kabau tidak terlalu berharap bantuan dari pemerintah, sehingga secara swadaya memanfaatkan bahan-bahan dari alam sekitar untuk membuat tenda penampungan pengungsi.

"Memang kami tidak terlalu bergantung dengan bantuan pemerintah. Tetapi hendaknya tidak pilih kasih dalam penyaluran bantuan tanggap darurat, sehingga masyarakat benar-benar merasakan bahwa pemerintah hadir untuk melindungi mereka," kata dia.

Dia juga berharap BPBD Maluku dapat membantu logistik berupa terpal untuk mengganti yang telah rusak, di samping berharap dana stimulan untuk pembangunan rumah rusak dapat segera disalurkan.

Bambang juga memastikan warga Desa Kabau akan kembali ke rumah masing-masing, setelah mendengar penjelasan mendetail tentang kegempaan dan kondisi terkini dari berbagai pihak teknis terkait.

3. BPBD Maluku mengapresiasi keinginan warga kembali ke rumah

Meski Trauma, Ribuan Pengungsi Gempa Maluku Ingin Pulang ke RumahPulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. (Google Map)

Sedangkan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Maluku Farida Salampessy mengapresiasi keinginan warga untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing.

"Saya mengapresiasi keinginan warga untuk segera kembali ke rumah masing-masing. Hal ini menunjukkan warga percaya dengan sosialisasi yang diberikan, serta sudah tidak trauma dan takut dengan kondisi bencana yang terjadi," kata Farida.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: 1.149 Gempa Susulan Landa Maluku Usai Gempa Besar Manitudo 6,5

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya