Millennial dari Berbagai Negara Bersih-Bersih Sampah di Pulau Seribu

Mereka juga menanam pohon bakau

Jakarta, IDN Times - Puluhan millennials peserta exchange participants (EP) dari berbagai negara berkolaborasi dengan AIESEC di President University Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, membersihkan sampah di Pulau Seribu, Jakarta, pekan lalu.

AIESEC adalah organisasi pemuda internasional yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan anggotanya, untuk menjalankan proyek sosial. Organisasi ini dikelola mahasiswa dari berbagai negara.

Baca Juga: Rekrut Ribuan Calon Pegawai BUMN, Rini: Millennial Jadi Ujung Tombak

1. Membersihkan sampah di Pulau Seribu

Millennial dari Berbagai Negara Bersih-Bersih Sampah di Pulau SeribuHumas AIESEC di President University

Seminggu yang lalu, mereka menyuguhkan penampilan menarik dalam acara Global Village yang melibatkan lebih dari 1.000 peserta, dan pelatihan dari berbagai organisasi. Pada minggu terakhir atau minggu keenam, mereka terlibat dalam acara Morning Sunshine 4.0 dan E-Millennials.

Humas AIESEC di President University Nabil Fendri Prabowo mengatakan kegiatan dua proyek ini tak jauh berbeda, karena keduanya lebih banyak menghabiskan waktu di Kepulauan Seribu. Peserta Morning Sunshine 4.0 menggelar acara di Pulau Harapan dan Pulau Tidung untuk peserta E-Millennials yang berlangsung sejak 13 hingga 20 Agustus 2019.

"Berbeda dengan acara E-Millennials, Morning Sunshine 4.0 dilaksanakan dilakukan hanya hingga 18 Agustus, dan dilanjutkan kegiatan santai dan persiapan farewell party atau penutupan dan perpisahan untuk exchange participants," kata dia.

Bersama Divers Clean Action, beberapa kegiatan yang dilakukan peserta Morning Sunshine 4.0 saat di Pulau Harapan adalah bersama-sama mengumpulkan sampah-sampah di pesisir pantai, terutama sampah plastik.

2. Menyulap sampah menjadi barang bermanfaat dan menanam pohon bakau

Millennial dari Berbagai Negara Bersih-Bersih Sampah di Pulau SeribuHumas AIESEC di President University

Tak hanya membersihkan sampah plastik, mereka juga mengumpulkan sampah-sampah tersebut yang dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna. Seperti sampah yang mereka kumpulkan dipotong hingga kecil dan dibuat sedemikian rupa, hingga menjadi eco-brick yang dapat digunakan kembali.

Selain itu, mereka juga menanam pohon bakau atau mangrove untuk meningkatkan jumlah pohon, dalam rangka mencegah abrasi dan memperbaiki ekosistem dari pesisir pantai di Pulau Harapan.

"Para peserta juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya lingkungan kepada beberapa teman-teman yang sedang melaksanakan camp di pulau tersebut," ujar Nabil.

3. Menanam pohon bakau dan terumbu karang

Millennial dari Berbagai Negara Bersih-Bersih Sampah di Pulau SeribuHumas AIESEC di President University

Tak hanya itu, peserta E-Millennials juga melakukan kegiatan serupa di Pulau Tidung, namun lebih fokus meningkatkan kepariwisataan di pulau tersebut. Selama satu pekan bersama organisasi Jejak Seribu dan Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL), para EP melaksanakan kegiatan seperti menanam bakau dan terumbu karang di Pulau Tidung Kecil.

Selain penanaman pohon bakau, peserta EP juga mengunjungi Museum Fosil Paus dan wilayah konservasi penyu, serta snorkling di terumbu karang sekitar Pulau Payung. Mereka juga mengunjungi sunset viewing spot dan water sports.

4. Menggelar workshop untuk meningkatkan pariwisata Pulau Tidung

Millennial dari Berbagai Negara Bersih-Bersih Sampah di Pulau SeribuHumas AIESEC di President University

Pada hari terakhir, peserta EP mengadakan workshop bertema E-Millennials: Tidung for Sustainable Tourism, bersama Tour Guide lokal untuk membahas hasil analisa, evaluasi, kritik, dan saran dari EP.

Workshop ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya dan bagaimana cara meningkatkan kepariwisataan di Pulau Tidung, agar lebih berkualitas dan berkelanjutan.

"Sesi edukasi interaktif ini membahas tentang pentingnya dan bagaimana cara memberdayakan atau meningkatkan beberapa sumber daya di Pulau Tidung, guna meningkatkan pariwisata di pulau tersebut," ujar Nabil.

Potensi wisata di Tidung antara lain keindahan alam baik bawah laut maupun darat, sejarah, infrastruktur yang memadai, dan pentingnya kesadaran masyarakat secara proaktif turut mendukung kepariwisataan pulau tersebut agar berkelanjutan.

Setelah mengikuti kegiatan di Kepulauan Seribu, pada 22 Agustus seluruh panitia dan peserta EP melakukan acara perpisahan. Dalam farewell party itu, mereka berkumpul dan bersenang-senang, hingga bertukar pikiran tentang pengalaman mereka selama di Summer Project AIESEC President University itu.

Mereka juga melihat dokumentasi dari kegiatan yang telah enam minggu mereka kerjakan, demi mengubah dunia. Acara perpisahan dimeriahkan dengan roll dance yang selalu hadir dalam setiap acara atau kegiatan AIESEC.

"Malam penutupan ini menjadi malam yang bersejarah, karena dengan adanya malam penutupan, berarti tugas peserta dan panitia Summer Project 2019 dengan dua kegiatan inti, yaitu Morning Sunshine 4.0 dan E-Millennials resmi berakhir. Sehingga saatnya para exchange participant kembali ke negara mereka masing-masing," kata Nabil.

Baca Juga: Begini Pendapat dan Harapan Millennial Kaltim soal Pemindahan Ibu Kota

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya