Nadiem Lepas 16.757 Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan Ketiga

Mahasiswa dapat kesempatan mengajar satu semester

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melepas 16.757 mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar angkatan ketiga, Rabu (23/2/2022), ke sekolah-sekolah di daerah penempatan mereka.

Para mahasiswa yang telah mendapat bekal pengetahuan mengenai pedagogi, proses belajar mengajar, asesmen dan evaluasi, serta peningkatan kualitas sekolah tersebut, akan bertugas di 3.900 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di berbagai daerah.

Baca Juga: Nadiem Luncurkan Kurikulum Merdeka Belajar dan Platfrom Mengajar

1. Mahasiswa jadi partner guru dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran

Nadiem Lepas 16.757 Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan KetigaIlustrasi pembelajaran murid sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Dalam sambutan acara tersebut, Nadiem mengatakan, Program Kampus Mengajar mengajak mahasiswa membantu pengembangan pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam literasi dan numerasi juga adaptasi dengan teknologi.

"Kampus Mengajar menghadirkan mahasiswa sebagai partner (mitra) guru dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran," kata dia.

​​Nadiem berharap program tersebut dapat menumbuhkan kepedulian mahasiswa serta kemampuan mereka dalam memimpin, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan melakukan hal non-teknis lain.

Dia juga menyemangati mahasiswa yang hendak menuju ke tempat tugas mereka. Menurut dia, selain keterampilan dan inovasi, peserta program ini butuh modal keberanian.

"Dari keberanian, akan tumbuh jiwa yang tangguh dan tak mudah patah. Dari keberanian, akan tumbuh keinginan belajar yang tanpa batas. Dari keberanian, kita mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki dan dari keberanian, kita dapat melahirkan pendidikan yang lebih maju," kata Nadiem.

2. Nadiem dorong mahasiswa bantu pemulihan belajar

Nadiem Lepas 16.757 Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan KetigaIlustrasi - Potret murid-murid SD Filial 004 yang berada pinggiran Samarinda. (IDN Times/Yuda Almerio)

Selain itu, Nadiem juga mendorong mahasiswa peserta program Kampus Mengajar turut membantu pemulihan belajar siswa. “Saat ini, salah satu yang menjadi prioritas adalah pemulihan belajar yakni learning loss--kehilangan pengalaman pembelajaran."

"Untuk mengatasi dampak ini, kami baru saja meluncurkan Kurikulum Merdeka yang fokus pada pada literasi dan numerasi serta profil Pelajar Pancasila,” sambungnya.

Nadiem menjelaskan mahasiswa dapat membantu guru di daerah serta memahami dalam penerapan Kurikulum Merdeka, sehingga siswa dapat mendapatkan pembelajaran yang lebih berkualitas, memerdekakan, fleksibel, dan memungkinkan mengejar ketertinggalan selama pandemik.

“Ini yang kita maksud dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, yakni melatih kepemimpinan mahasiswa di luar kampus, menjawab tantangan di lingkungan baru di luar,” kata dia.

Melalui Kampus Mengajar, kata Nadiem, mahasiswa akan belajar menjadi pemimpin pembelajaran seperti guru di sekolah. Pemimpin masa depan, kata dia, bukan hanya pintar dengan memiliki nilai tinggi, tetapi harus terbuka dan belajar serta menantang dirinya.

“Kesuksesan kampus mengajar tentu bukan hanya hasil kerja kami. Tapi kerja kepala program studi, dosen-dosen di kampus atau mahasiswa, LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan), dinas pendidikan dan kepala sekolah dan guru di daerah. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kolaborasi kita selama ini, dan tentunya saya berharap program ini akan berlanjut untuk angkatan berikutnya,” kata Nadiem.

Baca Juga: Menag Beri Hadiah untuk Ibu Neneh yang Mengajar 68 Tahun di Madrasah

3. Mahasiswa mendapat kesempatan membantu pembelajaran sekolah selama satu semester

Nadiem Lepas 16.757 Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan KetigaIlustrasi siswa sekolah di pedalaman. (IDN Times/Patiar Manurung)

Program Kampus Mengajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa, untuk membantu guru dan kepala sekolah dasar serta sekolah menengah pertama, melaksanakan kegiatan pembelajaran selama satu semester pada masa pandemik COVID-19.

Melalui program itu, mahasiswa bisa membagikan dan menerapkan ilmu serta keterampilan mereka, dan menginspirasi murid sekolah dasar juga sekolah menengah pertama menggapai cita-cita.

Mahasiswa yang terpilih sebagai peserta Program Kampus Mengajar akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, utamanya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Pemilihan sekolah tujuan penugasan dilakukan berdasarkan daerah domisili peserta program.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya