Ratusan Ayam di Aceh Mati Mendadak Diduga Akibat Wabah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ratusan ayam milik warga di beberapa desa Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh sejak beberapa hari terakhir mati mendadak, sehingga peternak di daerah ini resah.
“Kami kebingungan dengan fenomena ini, ayam peliharaan kami di kandang setiap pagi ditemukan mati mendadak. Padahal sehari sebelumnya ayam peliharaan warga baik-baik saja,” kata Syairah, warga Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, seperti dilansir ANTARA, Minggu 9 Agustus 2020.
1. Ayam mati mendadak dan tidak ada gejala tertentu
Syairah menjelaskan ayam yang mati mendadak itu sebelumnya tidak menunjukkan gejala aneh atau pun gejala sakit. Namun keesokan harinya, ayam-ayam tersebut ditemukan mati mendadak di dalam kandang, dengan kondisi tubuh membiru dan bagian mulut mengeluarkan lendir.
Hal senada juga diungkapkan Yuli, warga Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat. Dampak dari banyaknya ayam peliharaan warga yang mati mendadak, menyebabkan masyarakat di daerah ini ramai-ramai menjual ayam peliharaan kepada agen penampung, agar tidak mengalami kerugian.
“Tidak ada pilihan lain selain menjual ayam, dari pada kami harus menanggung kerugian,” kata Yuli.
Dia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat segera menangani masalah tersebut, sehingga fenomena banyaknya ayam yang mati mendadak dapat segera ditangani dengan baik.
Baca Juga: Sejarawan UI Sebut Pandemik COVID-19 Mirip Wabah Flu Spanyol 1918
2. Diduga akibat wabah tetelo atau Newcastle Disease
Editor’s picks
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh Danil mengatakan penyebab kematian ratusan unggas ayam di beberapa desa di Kecamatan Samatiga akibat diserang penyakit tetelo atau Newcastle Disease (ND).
“Berdasarkan hasil penelusuran tim petugas kesehatan hewan ke desa, penyebab kematian unggas milik warga ini akibat terserang wabah ND (Newcastle Desease) atau penyakit tetelo. Atau kalau dalam Bahasa Aceh, penyakit 'ta’eun',” kata Danil di Meulaboh, seperti dilansir ANTARA, Minggu 9 Agustus 2020.
Menurut Danil, wabah penyakit tetelo yang menyerang unggas milik masyarakat di Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat sudah terjadi sejak awal Juli 2020. Akibat serangan wabah tersebut, unggas jenis ayam yang selama ini dipelihara masyarakat mati mendadak.
3. Dinas Kesehatan melakukan vaksinasi terhadap ayam peliharaan
Agar sebaran penyakit tetelo tersebut dapat ditanggulangi. Tim Kesehatan Hewan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan segera melakukan vaksinasi terhadap ayam peliharaan masyarakat di Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.
Vaksinasi ini diperlukan agar wabah tersebut tidak meluas ke unggas lainnya milik masyarakat di daerah tersebut.
“Semoga upaya-upaya yang akan dilakukan Tim Keswan Disbunnak Aceh Barat akan dapat menekan tingkat kematian ayam dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat,” kata Danil.
Baca Juga: Sejarawan UI Sebut Pandemik COVID-19 Mirip Wabah Flu Spanyol 1918