Ritual Kepala Sapi dan Belut Besar di Balik Grebeg Suro Lereng Semeru

Masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat Grebeg Suro

Jakarta, IDN Times - Grebeg Suro yang digelar rutin setiap tahun di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tetap berlangsung meski di tengah pandemik COVID-19 atau virus corona.

Kali ini Grebeg Suro digelar di objek wisata Hutan Bambu di Desa Sumbermujur, Kamis (20/8/2020), dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayah setempat.

1. Peserta dan pengunjung Grebeg Suro menerapkan protokol kesehatan

Ritual Kepala Sapi dan Belut Besar di Balik Grebeg Suro Lereng SemeruYouTube/Fiersa Besari

Kepala Desa Sumbermujur Syafi'i mengatakan acara Grebeg Suro tetap berlangsung meski di tengah pandemik, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Seluruh panitia, para penari, undangan dan pengunjung yang hadir diwajibkan mengenakan masker selama kegiatan Grebeg Suro berlangsung," kata dia, seperti dilansir kantor berita ANTARA.

Baca Juga: Gegara COVID-19, Pawai Tahun Baru Islam di Jakarta Dilarang?

2. Ritual kepala sapi hingga Tari Oling dan belut berukuran besar

Ritual Kepala Sapi dan Belut Besar di Balik Grebeg Suro Lereng SemeruIlustrasi (ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Grebeg Suro yang dilakukan warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro merupakan kegiatan tahunan yang menjadi tradisi warga, sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat sekitar atas rezeki yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

"Kegiatan tersebut merupakan kearifan lokal masyarakat yang tetap harus dijaga sebagai warisan budaya leluhur. Grebeg Suro diawali dengan arak-arakan gunungan hasil bumi, kepala sapi, ingkung, dan abu rampen yang diiringi oleh Tari Oling," tutur Syafi'i.

Tari Oling merupakan tarian yang menggambarkan prosesi Grebeg Suro, di mana oling atau belut berukuran besar biasanya menampakkan diri di sumber mata air, ketika prosesi penanaman kepala sapi berlangsung.

"Tujuh gunungan hasil bumi pada Grebeg Suro tahun ini melambangkan Sapta Pesona Pariwisata yang berasal dari tujuh dusun di Desa Sumbermujur," kata Syafi'i.

3. Grebeg Suro diharapkan mendatangkan keberkahan bagi masyarakat lereng Gunung Semeru

Ritual Kepala Sapi dan Belut Besar di Balik Grebeg Suro Lereng SemeruAcara Grebeg Suro yang digelar di wisata Hutan Bambu di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (20/8/2020). (ANTARA FOTO/HO-Dok. Diskominfo Lumajang)

Syafi'i berharap seluruh rangkaian tradisi Grebeg Suro dapat mendatangkan keberkahan bagi masyarakat di lereng Gunung Semeru, atau tepatnya di Desa Sumbermujur dan sekitarnya.

"Ritual itu bertujuan untuk menjaga dan melancarkan debit sumber mata air yang ada di Desa Sumbermujur, dan diharapkan menjadi desa gemah ripah loh jinawi, yang artinya murah sandang pangan, murah air, murah sumber rezeki," ujar dia.

Sementara, Camat Candipuro Agni Asmara Megatrah mengatakan, tema Grebeg Suro 2020 adalah Sumbermujur Gemah Ripah Loh Jinawi, sehingga kegiatan rutin ini diharapkan dapat membawa keberkahan bagi masyarakat Desa Sumbermujur.

"Semoga dengan acara Grebeg Suro yang digelar setiap tahun pada 1 Muharram, masyarakat di Desa Sumbermujur hidup makmur," kata dia.

Baca Juga: Libur Panjang Tahun Baru Islam, 162 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya