[Video] Suara Millennial: Menteri Jonan Buka-Bukaan soal PT Freeport Hingga Boneka Jamur

Jonan juga mengungkap soal tenaga nuklir di Indonesia

IDN Times, Jakarta - "Kebutuhan anak muda sekarang ini bukan sandang, pangan, papan. Tapi sandang, pangan, chargeran. Kita itu gak bisa berkutik kalau HP kita mati," ujar pemandu acara Suara Millennial Jovial Da Lopez, mengawali wawancara dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Suara Millennial edisi kali ini membahas soal energi hingga urusan pribadi Jonan. Apa saja pembahasannya? Simak ulasan berikut ini: 

1. Menteri Jonan jarang tersenyum

IDN Times/Rochmanudin

Jovial memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan ringan seputar kepribadian mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu. Seperti kebiasaan Jonan yang disebut-sebut jarang tersenyum.

"Seperlunya saja," timpal Jonan sambil tersenyum.

Jovial pun akhirnya mengajak Menteri Jonan tersenyum bareng di ke kamera, untuk mematahkan mitos bahwa Jonan sulit tersenyum.

Satu, dua, tiga... cekrek, Jonan pun tersenyum dengan Jovial.

2. Menteri Jonan beberkan alasan digeser jadi Menteri ESDM dan keberlangsungan Freeport

IDN Times/Rochmanudin

Sebelum menjabat sebagai Menteri ESDM, Jonan menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja pemerintahan Joko 'Jokowi' Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Nah, apakah alasan Presiden Jokowi menggeser jabatan itu?

Menurut Jonan setiap penugasan dari Presiden Jokowi pasti ada program atau perencanaan yang akan dicapai secara nasional. Salah satunya energi yang dihasilkan, baik dari energi primer misalnya gas, batu bara, minyak, dan hasil-hasil tambang lainnya.

"Itu kan harus juga berkeadilan sosial. Sila kelima Pancasila harus juga ditekankan di sektor ini. Bahwa sektor ini harus menjadi sektor yang kompetitif. Jadi sektor yang bisa bersaing, membuat bangsa ini menjadi lebih baik di antara globalisasi yang kita alami sekarang ini," kata Jonan.

Terkait Freeport yang mayoritas rakyat Indonesia menginginkan dikelola kembali oleh Bangsa Indonesia, Jonan menyebutkan, juga menjadi bagian dari alasan dirinya digeser sebagai Menteri ESDM. Menurut dia masalah Freeport sudah ada batas waktunya agar kembali ke tangan Indonesia. 

"Harus diupayakan itu, dengan harga yang wajar. Ya apa yang dibeli, bukan tambangnya, tambangnya kan punya bangsa. Menurut turunan UUD 1945 Pasal 33, semua tambang gak ada yang punya perusahaan, semua milik Bangsa Indonesia. Yang ada kan hanya kontraktor atau menerima konsesi untuk mengelola, termasuk Freeport. Yang dibeli itu kan peralatan kerja, fasilitas, investasi yang sudah dilakukan oleh Freeport dan sebagainya. Mayoritas akan kita ambil. Itu salah satu contoh, ada deadline? Ada. Diusahakan harus 51 persen," kata dia. 

3. Kemampuan SDM Indonesia mengelola Freeport

IDN Times/Rochmanudin

Pertanyaanya, apakah Indonesia mampu mengelola sumber daya alam tanpa campur tangan pihak asing? Jonan menyebut tidak sanggup untuk saat ini. Makanya, Indonesia tidak ambil alih 100 persen. Memang 90 persen tenaga di Freeport adalah anak bangsa, banyak orang nanya ke saya, 'kenapa Freeport tidak diambil alih semua harus nunggu 2021.

"Kalau kita ambil alih semua, yang pertama kita harus membayar semuanya. Investasinya Freeport harus diitung semua. Kedua, kalau tambang ini harus berhenti, eksplitasinya di bawah tanah, terowongan dan sebagainya, ini pemulihannya panjang sekali," ujar dia.

Menurut dia, saat ini Freeport harus dikelola bersama antara Indonesia dengan asing, sampai waktu tidak bisa diperpanjang lagi. Itu semua bagian dari proses belajar panjang. 

Baca juga: [VIDEO] Suara Millennial: Menteri Susi Bahas Kecantikan dan Tantangan Perempuan Indonesia

4. Rencana pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia

IDN Times/Rochmanudin

Jonan mengatakan dalam rencana umum energi nasional, energi nuklir adalah pilihan terakhir. Beberapa negara seperti Jepang sudah mengurangi pembangkit listrik menggunakan tenaga nuklir. Yang menjadi pertimbangan adalah jika harga tarif listrik menjadi lebih murah, maka harus didorong.

"Tapi kalau akibatnya jauh lebih mahal, ya saya kira gak (memakai tenaga nuklir)," kata dia.

5. Toleransi beragama dalam keluarga Jonan

IDN Times/Rochmanudin

Jonan yang dilahirkan bersama lima bersaudara lainnya, menjadi terbiasa dengan nilai-nilai toleransi keberagaman. Ada tiga agama di keluarga Jonan yakni Islam, Hindu, dan Katolik.

"Dari awal bapak-bapak pendiri bangsa sudah sepakat bahwa negara ini berbineka. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Ya semua dulu berjuang untuk bangsa ini. Ya ini yang dipertahankan," dia mengingatkan.

Menurut Jonan, konflik internal yang terjadi pada Bangsa Indonsia hanya akan merugikan masyarakat sendiri. Saat ini harusnya Indonesia sudah menyiapkan persaingan global, bukan malah sebaliknya terjadi konflik.

"(Makna diversity is beautiful) keberagaman membuat apa yang dihasilkan suatu bangsa, kelompok, atau masyarakat menjadi lebih baik," kata dia.

6. Enak menjadi Menteri Perhubungan atau Menteri ESDM?

IDN Times/Rochmanudin

Dalam acara ini, Jonan menjawab pertanyaan dari warganet, lebih enak mana menjadi Menteri Perhubungan atau Menteri ESDM? Jonan menyebut sama saja.

"Tidak ada pertanyaan mana yang lebih enak, sama saja," kata dia.

Selain itu, ada juga pertanyaan unik dari warganet lain. Kali ini Jonan sulit memilih, karena pertanyaan itu mengharuskan Jonan memilih teman menteri di Kabinet Kerja, setelah ia tidak lagi menjabat menteri. Namun, Jonan sulit menjawab.

7. Tidur di kereta hingga kemeja putih di Tanah Abang

IDN Times/Rochmanudin

Sesi berikutnya dalam acara Suara Millennial, Jonan dihadapkan pada game yang berisi kuis. Pertama soal pengalaman Jonan yang tidak di kereta. Apakah itu sebuah pencitraan atau ada rekayasa?

"Saya mungkin bagian dari wajah publik yang menghindari pecitraan, saya kira. Saya kasih tahu staf saya, 'saya mau tidur ya, tolong jangan difoto'. Waktu saya aja salah satu pengamat kebijakan publik Pak Agus Pambagio, nah dia yan foto. Nah, dia yang ngedarin, itu menurut saya, dia edarin ke temennya. Mungkin dia ketawa-tawa, saya ngantuk bener itu, ya saya tidur," cerita dia.

Kuis kedua, pertanyaan seputar boneka jamur. Jonan pun menceritakan soal boneka unik itu. Boneka yang kini masih menjadi gantungan tas kerjanya itu berasal dari pemberian sang anak saat masih SMP. Ada kenangan melekat di boneka itu.

"Jadi boneka jamur itu pakai topi kepala stasiun. Dia kasih ini loh saya beliin ini, for you remember papa, you are always well man. Jadi saya pasang itu. Sekarang saya pasang di tas, saya bawa kemana-mana," beber Jonan.

Kuis ketiga, kemeja putih Tanah Abang. Jonan menceritakan waktu itu sekitar pukul 23.00 WIB, ada seorang protokol dari Istana mengirimkan pesan pendek, agar mengambil kemeja putih di Istana, untuk acara besok harinya yakni perkenalan menteri-menteri Kabinet Kerja kepada publik. 

"Karena udah malam, saya telepon ajudan saya, 'tolong itu diambil'. Sampai di rumah paginya, loh kok bajunya dikasih ekstra L dipakai kayak daster, akhirnya saya minta tolong lagi suruh cari kemeja putih di mal-mal, gak nemu. Akhirnya saya ada ide, 'coba kamu cari di Tanah Abang' ketemu merek yang sama. Ukurannya S ada? Nah, cocok ini. Terus saya tanya, mahal gak? Rp 57 ribu," cerita dia.

8. Jonan ternyata fans berat Sarah Brightman

IDN Times/Rochmanudin

Di balik wajah Jonan yang dingin, ternyata dia fans berat penyanyi Sarah ternama Brightman. Jonan mengaku mengkoleksi album peraih nominasi Grammy Award dan pelantun tembang Time to Say Goodbye.

"Dia salah satu penyanyi yang cenderung sopran ya suaranya, itu yang saya suka," ujar Jonan.

Jonan berpesan kepada kaum millennial, termasuk juga kepada anak-anaknya yang masih millennial. Dia menyebut apapun yang diperbuat lakukan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun pada orang lain.

"Lakukan sebanyak mungkin, apakah bermanfaat buat masyarakat, buat orang banyak, untuk bangsa, untuk negara, apapun itu. Harus punya semangat buat bermanfaat. Jangan hanya berpikir generasi millennial untuk menaikkan taraf hidup, hanya untuk memperkaya diri sendiri. Saya yakin itu tidak ada," pesan Jonan.

Baca juga: [VIDEO] Suara Millennial: Makna Cantik Ala Menteri Perikanan & Kelautan

 

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya