Survei CPCS: Elektabilitas Demokrat Masuk 3 Besar, Efek Kisruh KLB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS), menunjukkan tingkat elektabilitas Partai Demokrat masuk tiga besar untuk partai politik dengan tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi.
Direktur CPCS Tri Okta mengatakan posisi Demokrat menggeser Partai Golkar yang sebelumnya konsisten bertahan di urutan ketiga setelah PDIP dan Partai Gerindra.
Baca Juga: Demokrat Sebut Jokowi Masih Fokus Infrastruktur Ketimbang SDM Unggul
1. Demokrat naik karena faktor oposisi dan kisruh dengan Moeldoko Cs
Tri menjelaskan naiknya tingkat elektabilitas Demokrat disebabkan, antara lain karena posisinya sebagai oposisi sehingga partai itu dapat memanfaatkan kekurangan-kekurangan kebijakan pemerintah, terutama yang dinilai kurang memenuhi kepentingan dan harapan publik.
Ia menilai kenaikan elektabilitas juga dipengaruhi kisruh antara Partai Demokrat dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Maoldoko beserta eks kadernya yang menggelar Konges Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara pada Maret 2021.
“Kenaikan elektabilitas Partai Demokrat membuat kompetisi antarparpol papan atas makin dinamis,” kata dia.
2. PSI dan Partai Ummat masuk 10 besar
Sementara, hasil survei menunjukkan beberapa partai politik yang usianya relatif lebih muda seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Ummat masuk dalam 10 besar.
Editor’s picks
“Demokrat masuk tiga besar partai politik dalam kontestasi menuju Pemilihan Umum 2024 dengan elektabilitas menembus 10 persen, sementara PSI ada di posisi tengah dengan elektabilitas lima persen,” kata Tri memaparkan hasil survei.
3. Elektabilitas PDIP masih unggul
Survei CPCS yang berlangsung pada 5 hingga 15 Oktober 2021 menunjukkan tingkat elektabilitas PDIP masih unggul, tetapi nilainya turun menjadi 17,4 persen atau di bawah 20 persen.
Kemudian, Partai Gerindra berada di posisi kedua dengan 13,3 persen. Partai Golkar berada di posisi keempat dengan 8,5 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,7 persen.
Urutan keenam sampai ke-10 diisi PSI (5 persen), PKS (4,8 persen), NasDem (3,9 persen), PPP (2,5 persen), dan Partai Ummat (1,7 persen).
Di luar urutan 10 besar ada PAN dengan perolehan 1,3 persen, Gelora 1 persen, Perindo 0,9 persen, Hanura 0,7 persen, PBB 0,5 persen, PKPI 0,4 persen, dan Partai Berkarya 0,3 persen.
Tri mengatakan survei tingkat elektabilitas partai politik CPCS melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia.
“Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih,” kata dia.
Tri menambahkan tingkat kepercayaan pada hasil survei CPCS mencapai 95 persen, dengan margin error kurang lebih 2,9 persen.
Baca Juga: Saling Serang di Medsos, Demokrat Bantah Sedang Cari Pembenaran Publik