Syafi'i Ma'arif: Agama Bukan untuk Kepentingan Pragmatisme

Situasi akan kacau jika agama dijadikan kendaraan politik

Artikel ini merupakan jawaban dari pertanyaan terpilih yang masuk ke fitur #MillennialsMemilih by IDN Times. Bagi pembaca yang punya pertanyaan seputar Pilpres 2019, bisa langsung tanyakan kepada redaksi IDN Times.

Pertanyaan Hendi Handoko: 

Apakah solusi untuk isu keagamaan yang kian memanas di Indonesia saat ini?

Jakarta, IDN Times - Tokoh kebangsaan Ahmad Syafi'i Ma'arif mengingatkan semua kalangan bahwa agama bukan untuk kepentingan pragmatisme, termasuk bukan untuk meraih kekuasaan melalui tahun politik ini. 

Menurut Syafi'i, agama harusnya sebagai acuan moral di mana para politikus tampil secara beradab dan saling menghargai. 

Baca Juga: Jelang Pemilu, Menteri Agama Ingatkan Soal Kampanye Bawa Isu Agama

1. Situasi akan kacau jika agama dijadikan kendaraan politik

Syafi'i Ma'arif: Agama Bukan untuk Kepentingan PragmatismeANTARA FOTO

Syafi'i mengatakan jika agama dijadikan kendaraan politik maka situasi akan kacau.  

"Situasi akan rusak dan runyam kalau agama dijadikan kendaraan politik. Itu ndak bener," kata dia seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (26/11). 

Harusnya, kata Syafi'i, agama sebagai acuan moral di mana politikus tampil secara beradab dan saling menghargai. 

2. Orang yang memperalat agama harus dilawan

Syafi'i Ma'arif: Agama Bukan untuk Kepentingan PragmatismeIDN Times/Vanny El Rahman

Buya Syafii yang juga Anggota Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila itu menyebutkan pentingnya terus menggaungkan suara-suara yang mencerahkan terkait dengan peranan agama. 

"Suara yang mencerahkan itu harus disuarakan terus, jangan diam. Sebab kalau diam, seakan-akan mereka yang benar, orang yang mau memperalat agama itu dilawan," ujar mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu. 

3. Agama untuk tujuan mulia, jangan dikotori

Syafi'i Ma'arif: Agama Bukan untuk Kepentingan PragmatismeIDN Times/Vanny El Rahman

Syafi'i juga mengemukakan kaitan antara agama dan peradaban umat manusia, tentang moral serta semangat bersaudara. 

"Agama harus beradab. Kalau kita berbudaya, agama tidak dipakai untuk rendahan, itu agama tujuan mulia, jangan dikotori, perbuatan-perbuatan yang merusak, yang kotor, yang kumuh," kata dia. 

4. Pentingnya menghindari kampanye politik dalam forum keagamaan

Syafi'i Ma'arif: Agama Bukan untuk Kepentingan PragmatismeANTARA FOTO

Pria yang akrab disapa Buya itu juga mengemukakan tentang pentingnya menghindari kampanye politik dalam forum keagamaan. 

"Saya kira kalau sudah menyangkut politik kekuasaan itu, orang emosi lebih merajai dari akal sehat, jadi orang menjadi tidak stabil," kata dia. 

5. Beragama untuk mewujudkan perdamaian

Syafi'i Ma'arif: Agama Bukan untuk Kepentingan PragmatismeANTARA FOTO

Menurut Buya pentingnya setiap orang beragama memegang teguh autentisitas agama untuk mewujudkan perdamaian. Jika setiap pemeluk agama berpegang pada autentisitas agama, akan berkembang semangat saling menolong serta persaudaraan. 

"Orang boleh yakin agama masing-masing, tetapi orang lihat orang lain, pendapat yang berbeda, saling menghormati," kata Syafi'i Ma'arif.

Baca Juga: Begini Cara Millennials Turut Merawat Keberagaman

Topik:

  • Rochmanudin
  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya