Tantangan UI Perkuat Zona Integritas dan Reformasi Birokrasi

Zona Integritas syarat nomor satu untuk bangun SDM

Jakara, IDN Times - Universitas Indonesia (UI) memperkuat pembangunan Zona Integritas (ZI) dan implementasi reformasi birokrasi di tingkat universitas, serta mempersiapkan satuan kerja yang ada di lingkungan UI, untuk meraih predikat ZI menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Sekretaris Universitas UI, Agustin Kusumayati, mengatakan perguruan tinggi mudah digerakkan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan tri dharma, karena merupakan pekerjaan utama dan banyak ukuran kinerja yang menggunakan parameter Tri Dharma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat).

Baca Juga: Indonesia Krisis Integritas, Begini Kata Menko PMK 

1. Tantangan pembangunan Zona Integritas

Tantangan UI Perkuat Zona Integritas dan Reformasi Birokrasiilustrasi kampus UI (uimagz.id)

Kendati, menurut Agustin, tantangannya adalah tidak mudah menggerakkan seluruh unit kerja di lingkungan UI, agar bisa memahami ketika diperkenalkan pada metode memperbarui diri atau mereformasi birokrasi (transformasi universitas) menjadi universitas yang lebih efisien, efektif, dan unggul.

"Sebetulnya zona integritas atau reformasi birokrasi kemudian dikaitkan dengan keinginan UI untuk mentransformasi diri menjadi universitas yang lebih modern, efektif, efisien, dan saat ini dikaitkan lagi sebagai universitas yang bersifat kewirausahaan," kata dia, dilansir ANTARA, Sabtu (19/11/2022).

Agustin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan fakultas sekolah dan program pendidikan vokasi, yang sudah berpartisipasi dan bersungguh-sungguh menjalankan berbagai macam inisiatif guna menciptakan perubahan, dan kemudian bisa sedekat mungkin menjadi unit kerja yang menerapkan zona integritas yang bebas dari korupsi.

"Jika itu sudah tercapai, kita berusaha lebih tinggi lagi, kita menjadi wilayah birokrasi yang bersih dan melayani," ujar dia.

2. Penilaian Zona Integritas ada dua tahap penilaian

Tantangan UI Perkuat Zona Integritas dan Reformasi BirokrasiIlustrasi SDM (Pexels.com/Kampus Production)

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Profesor Tjitjik Sri Tjahjandarie, mengapresiasi hal yang dilakukan UI yang tahun ini mewajibkan dan mengingatkan seluruh fakultas untuk mengikuti ZI.

"Jadi ini luar biasa sekali menunjukkan komitmen yang sangat tinggi, dengan bagaimana membangun integritas yang bebas korupsi di wilayah kita," kata dia.

Tjitjik memaparkan terkait penilaian ZI ada dua tahap penilaian, yaitu tahap pertama, Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas yang meliputi penilaian bagi seluruh fakultas di UI dan Penilaian LKE ZI melalui Inspirasidikti. Kemudian tahap kedua, Paparan dan Visitasi yang meliputi penilaian bagi lima fakultas terbaik dalam tahap pertama, penilaian terhadap pemaparan fakultas, dan penilaian melalui kunjungan lapangan.

Baca Juga: Tindakan Kolektif B20 untuk Tingkatkan Integritas dan Kepatuhan 

3. Lima langkah strategis dalam membangun Zona Integritas

Tantangan UI Perkuat Zona Integritas dan Reformasi BirokrasiIlustrasi mahasiswa (freepik)

Tjitjik menyebut ada lima langkah strategis dalam membangun ZI, yaitu, pertama, komitmen pimpinan dan semua karyawan dengan melibatkan bawahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan menularkan semangat dan visi yang sama.

Kedua, kemudahan pelayanan dengan menyediakan fasilitas lebih baik dan semangat hospitality untuk kepuasan publik.

Ketiga, program yang menyentuh masyarakat dengan membuat program yang membuat unit kerja lebih dekat ke masyarakat, sehingga masyarakat merasakan kehadiran unit kerja tersebut.

Keempat, pemantauan dan evaluasi, dengan melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan bahwa program yang sedang dijalankan tetap di jalurnya.

Kelima, manajemen media dengan menetapkan strategi komunikasi untuk memastikan bahwa setiap aktivitas dan inovasi perubahan yang telah dilakukan diketahui masyarakat.

4. Zona Integritas syarat nomor satu untuk menghasilkan sumber daya manusia

Tantangan UI Perkuat Zona Integritas dan Reformasi BirokrasiIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, mengatakan ada lima hal penting pada saat lima tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yakni membangun sumber daya manusia yang unggul, pengembangan infrastruktur sebagai pembuluh darah untuk kemajuan negara, simplifikasi regulasi, reformasi birokrasi, dan mentransformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi yang maju dan berkeadilan.

Menurut Nizam, Zona Integritas menjadi syarat nomor satu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, di mana diperlukan integritas yang tinggi, dengan tiga sasaran utama yaitu birokrasi yang bersih, birokrasi yang capable, dan birokrasi yang memiliki layanan publik yang prima.

Nizam mengatakan dalam implementasinya, ada beberapa tahap yakni reformasi birokrasi yang mentransformasikan agar birokrasi tersebut menjadi ramping, efisien, melayani dengan baik, ranah zona integritas, Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Nizam pun mengapresiasi ITS yang telah melakukan Reformasi Birokrasi sebelum adanya Zona Integritas.

“Meskipun tugas perguruan tinggi yang paling utama ada di poin pertama, yakni membangun sumber daya manusia yang unggul, tetapi yang lainnya pun tidak lepas dari peran perguruan tinggi dan masih berkaitan,” ujar Nizam, pada saat melakukan Pencanangan Zona Integritas Fakultas Sains dan Analitika Data ITS serta Penandatangan Pakta Integritas, Jumat, 18 Juni 2021.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya