Curhat Warga Depok Ingin Hidup Normal Usai Disorot Kasus Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Terungkapnya identitas dan alamat rumah pasien positif virus corona di Depok, Jawa Barat, tidak hanya membuat penderita mengalami tekanan psikologis. Tapi, warga di sekitar tempat tinggal pasien juga dilanda kecemasan.
Warga di lingkungan perumahan tempat pasien tinggal menjadi resah, terutama dengan ekspose media terhadap tempat tinggal mereka. Guna mencegah media datang meliput ke perumahan mereka, warga menerbitkan surat larangan peliputan media massa.
Ketua RT setempat, Teguh Prawiro menuturkan, surat larangan itu diterbitkan pada Rabu 4 Maret lalu untuk menyetop informasi yang berdampak buruk bagi masyarakat perumahan.
“Menurut kami sudah cukup pemberitaan soal warga dan perumahan kami dikaitkan dengan virus corona,” kata Teguh kepada IDN Times, Selasa (10/3).
Baca Juga: Wali Kota Depok Diminta Minta Maaf soal Data 2 Pasien Virus Corona
1.Warga ingin kembali hidup normal, bekerja dan beraktivitas
Menurut Teguh, informasi dari media massa yang mengaitkan virus corona dengan tempat tinggalnya, berdampak pada kehidupan warga setempat. Karena itu, surat larangan tersebut dibuat.
“Ini kesepakatan pengurus, demi kebaikan bersama. Kami ingin kembali hidup normal, harus bekerja dan beraktivitas seperti sedia kala,” ujar dia.
Teguh juga mengungkapkan bahwa berita dan juga pernyataan Menteri Kesehatan soal suspect virus corona dan lainnya, lebih banyak berdampak buruk bagi warga tempat tinggal pasien virus corona.
"Mohon media dan pemerintah lebih bijaksana dalam hal ini,” pinta Teguh.
Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona di RI Bertambah Jadi 27 Kasus
2. Warga perumahan sudah teredukasi dan siap mencegah penyebaran virus corona
Editor’s picks
Teguh juga mengatakan, warga perumahan sudah bersiap diri dalam mencegah penyebaran virus corona. Sebab, warga sudah dibekali pengetahuan dari ahlinya.
“Kami sudah lebih memiliki pengetahuan soal virus corona, setelah kemarin kami adakan bincang-bincang dengan virologis, drh Mohammad Indro Cahyono, dan inisiatif ini datang dari warga, bukan pemerintah,” ucapnya.
Adapun inisiatif Pemkot Depok dalam rangka pencegahan virus corona di perumahan itu, yakni mendirikan posko kesehatan yang berisi tenaga medis dari Puskesmas. Posko itu didirikan satu hari setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama positif virus corona yang menimpa dua warga Depok.
“Tentunya, pemeriksaan kesehatan kami utamakan untuk empat warga yang diketahui kontak langsung dengan pasien teridentifikasi virus corona,” kata Kepala UPTD Puskesmas Sukmajaya, Ihyani Nurdiena, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemkot Depok.
3. Kondisi Depok aman terkendali
Baca Juga: Gejala Virus Corona Tanda-tanda Terjangkit Corona dan Cara Pencegahan
Ada pun Wali Kota Depok Mohammad Idris memastikan, Depok saat ini dalam kondisi aman dan terkendali, meski hingga saat ini Pemkot Depok belum mengumumkan secara resmi aduan 5 warga yang melapor ke crisis center sejak Jumat (6/2).
Kelima warga itu masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP), hingga menunggu hasil laboratorium keluar.
“Jangan panik, karena kondisi Depok aman terkendali. Jadi, silakan datang bagi masyarakat yang mau ke Depok,” kata Idris.
Baca Juga: [UPDATE HARI INI] Bertambah! 4.012 Orang Meninggal Akibat Virus Corona