Hindari COVID-19, Bupati Bogor Cegah Warga Jakarta Sembunyi di Puncak

Pemkot Bogor lakukan penyekatan cegah warga Jakarta masuk

Bogor, IDN Times - Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin menyikapi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya, dengan membatasi orang dari luar masuk ke Kabupaten Bogor, terlebih dari DKI Jakarta.

Langkah ini diambil, kata Ade, demi menghindari eksodus besar-besaran ke wilayahnya, terutama warga Jakarta yang memiliki vila di kawasan Puncak.

“Kami akan sekat untuk membatasi orang yang dari Jakarta ngumpet di vila-vila. Tadi saya sudah minta Pak Kapolres dan Pak Dandim untuk pengamanan daerah sana, untuk penyekatan, mengantisipasi ke vila,” kata Ade kepada IDN Times, Jumat (3/4).

1. Menahan warga DKI Jakarta tidak masuk ke Kabupaten Bogor

Hindari COVID-19, Bupati Bogor Cegah Warga Jakarta Sembunyi di PuncakIDN Times/Candra Irawan

Ade yakin dengan menahan laju orang dari Jakarta masuk ke Bogor, bisa menekan penyebaran virus corona di wilayahnya, lantaran ibu kota dianggap sebagai pusat penularan COVID-19 di Indonesia.

“Kepada warga yang tinggal di DKI Jakarta agar tetap di rumah, stay at home,” ucapnya.

Dia juga meminta kepada warga Kabupaten Bogor yang ada di Jakarta untuk sementara waktu tak kembali ke rumahnya.

“Jangan dulu mudik, hingga keadaan bisa terkendali. Insyaallah pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan skema bantuan selama tinggal di Jakarta,” tuturnya.

Baca Juga: 51 Orang di Jakarta Positif COVID-19, Terbanyak di Jakarta Selatan!

2. Zona merah COVID-19 bertambah di Kabupaten Bogor

Hindari COVID-19, Bupati Bogor Cegah Warga Jakarta Sembunyi di PuncakPetugas mengecek proses swab test yang baru dilakukan dari seorang tenaga medis. (IDN Times/Candra Irawan)

Kebijakan tegas dengan membatasi warga dari Jakarta masuk ke Bogor, menurut Ade, sehubungan dengan masifnya penyebaran COVID-19 di wilayahnya.

Saat ini, zona merah COVID-19 di Kabupaten Bogor bertambah satu, yaitu di Kecamatan Ciomas, menyusul satu warga di wilayah tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2.

“Positif bertambah satu kasus, laki-laki 60 tahun tinggal di Kecamatan Ciomas," kata Ade.

Dengan begitu, jumlah zona merah COVID-19 di Kabupaten Bogor menjadi enam kecamatan yaitu Bojonggede, Cibinong, Gunung Putri, Parung Panjang, Cileungsi, dan Ciomas.

Berdasarkan catatan Pemerintah Kabupaten Bogor, Kecamatan Bojonggede menjadi wilayah paling banyak pasien positif COVID-19, yakni empat orang.

Kemudian disusul Gunung Putri sebanyak tiga orang, lalu Cileungsi dan Cibinong masing-masing terdapat dua orang. Sedangkan Ciomas dan Parung Panjang masing-masing dengan jumlah sama, satu orang.

3. Ratusan ODP dan PDP serta belasan positif virus corona

Hindari COVID-19, Bupati Bogor Cegah Warga Jakarta Sembunyi di PuncakTerdapat satu unit tenda yang didirikan di belakang gedung Labkesda sebagai pusat pelaksanaan tes swab (IDN Times/Candra Irawan)

Merujuk data Crisis Center COVID-19 Kabupaten Bogor, hingga Jumat warga yang bersatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara akumulatif bertambah menjadi 697, bertambah dari hari sebelumnya 582 orang.

Penambahan juga terjadi terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 298, yang pada hari sebelumnya 212 orang dan 2 di antaranya meninggal dunia.

Begitu pun untuk kasus terkonfirmasi positif yang bertambah menjadi 17 orang, di mana sebelumnya 14 orang dan 3 di antaranya tutup usia.

https://www.youtube.com/embed/tjxHELqn72E

Baca Juga: Kronologi Pasien Positif COVID-19 di Bojonggede Versi Bupati Bogor

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya