Kasus Positif COVID-19 di Depok Mayoritas Tertular dari Jakarta

Beberapa kasus terkonfirmasi positif dari transmisi lokal

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok memastikan sejumlah kasus positif virus corona atau COVID-19 yang ada di wilayahnya merupakan imbas penularan dari wilayah lain. Mereka yang terjangkit, kebanyakan terpapar dari lokus penyebaran virus SARS-CoV-2, yaitu DKI Jakarta.

“Cukup banyak di Depok yang tertular dari Jakarta, dimulai dari temuan kasus positif 3 pertama yang dari Jakarta,” kata Penanggung jawab Crisis Center COVID-19 Kota Depok, Sidik Mulyono kepada IDN Times, Senin (30/3).

Dia mengatakan, mobilitas sebagian kalangan warga Depok yang beraktivitas di Jakarta membuat mereka rentan tertular. Ditambah, geografi Kota Belimbing yang menempel dengan ibu kota membuat akses orang yang hilir mudik dari episentrum COVID-19 ke Depok begitu mudah terjadi.

“Penyebaran yang sekarang terjadi karena ada intervensi orang yang masuk ke Depok, setelah pulang dari luar Jakarta,” ucap ASN yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Depok.

1. Pemkot Depok mendapat laporan dari pemerintah pusat terkait warganya yang positif virus corona

Kasus Positif COVID-19 di Depok Mayoritas Tertular dari JakartaIlustrasi petugas medis memeriksa kondisi pasien virus corona menggunakan APD. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Sidik menjelaskan setiap tracing terhadap pasien positif didasari oleh laporan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI.

“Kami berdasarkan informasi dari pihak pusat siapa saja warga Depok yang dilaporkan terpapar corona. Kemudian tim surveilans melakukan penelusuran siapa saja yang pernah berinteraksi dengan yang bersangkutan. Kami dapat data dari Kemenkes bahwa yang positif a, b, dan c,” ucapnya.

Namun laporan lain, kata Sidik, juga bersumber dari rumah sakit rujukan COVID-19 di ibu kota dan laporan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang menyebut warga Depok terpapar di Jakarta, setelah dilakukan tracing.

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di Depok Bertambah 40 Selama Rapid Test

2. Pasien positif dan PDP yang meninggal kebanyakan terpapar di Jakarta

Kasus Positif COVID-19 di Depok Mayoritas Tertular dari JakartaANTARA FOTO/Septianda Perdana

Sidik juga mengatakan dari jumlah 14 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 4 pasien positif yang jadi korban jiwa, sebagian besar tertular di luar Depok.

“Terpaparnya bukan di Depok, terutama yang sudah terkonfirmasi meninggal karena positif itu rata-rata dari luar. Salah satu korban jiwa yang berprofesi sebagai ASN di kementerian pun terkena dari Jakarta,” ucapnya.

3. Ada juga imbas dari transmisi lokal

Kasus Positif COVID-19 di Depok Mayoritas Tertular dari JakartaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Meski kecenderungan tertular dari luar wilayah, Sidik tak menampik hasil tracing untuk beberapa kasus terkonfirmasi positif menunjukkan adanya transmisi lokal — di mana seseorang yang terjangkit saat berada di episentrum COVID-19, kemudian kembali ke wilayah asalnya dan menulari orang sekitarnya.

“Sejauh ini ada 3 orang terkonfirmasi positif karena imbas transmisi lokal,” tutur dia.

Ketiga disinggung apakah penyebaran secara transmisi lokal berkaitan dengan temuan kasus 1,2, dan 3, dia mengklaim tak ada sangkut-pautnya.

“Saya pastikan temuan ODP, PDP, dan positif yang banyak di Depok, tidak ada kaitannya dengan pasien 1 atau 2 dan 3. Contohnya dengan 4 orang ODP yg pernah menjenguk mereka sewaktu di rumah sakir. 4 orang itu negatif. Termasuk 70 petugas medis yang menangani pasien 1 dan 2. Sampai mereka sehat pun, dipastikan tidak ada penyebaran COVID-19 dari mereka sampai sekarang,” kata Sidik.

4. Ribuan ODP, ratusan PDP, dan puluhan positif COVID-19 di Depok

Kasus Positif COVID-19 di Depok Mayoritas Tertular dari JakartaIlustrasi penanganan pasien virus corona. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Penyebaran COVID-19 di Depok bisa dibilang masif. Hal itu bisa terlihat dengan banyaknya temuan baru kasus positif. Hingga Senin (30/3), tercatat sudah ada 40 orang terjangkit virus corona.

Merujuk data dari Crisis Center, persebaran kasus positif secara akumulatif paling banyak ditemukan di dua wilayah, yaitu Pancoran Mas sebanyak 7 orang, dan Sukmajaya 13 orang.

“Dua kecamatan ini dua kecamatan perkotaan dan masyarakatnya mobile. Selama belum dilakukan karantina wilayah, ya mereka masih mobilisasi terus. Dan mereka kebanyakan beraktivitasnya di luar Depok,” kata Sidik.

Sementara itu, jumlah mereka yang berstatus ODP tembus 1.114 orang dan PDP sebanyak 312 orang, yang mana 14 di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: [FOTO] Yuk Intip Proses Rapid Test via Drive Thru di Kota Depok

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya