Krisis VTM, 65 Warga Depok Positif Rapid Test COVID-19 Belum Uji Swab

Mereka yang positif usai rapid test isolasi mandiri di rumah

Depok, IDN Times - Pelaksanaan rapid test atau tes cepat COVID-19 di Kota Depok, Jawa Barat memasuki pekan kedua. Hingga Jumat (3/4) sebanyak 1.935 warga sudah jalani tes cepat dan hasilnya 87 orang dinyatakan positif.

Wali Kota Mohammad Idris menjelaskan dari 87 orang, beberapa di antaranya merupakan tenaga medis yang setiap harinya bertugas menangani pasien positif virus SARS-CoV-2, namun tak dibekali Alat Pelindung Diri (APD) memadai.

“Pelaksanaan di rumah sakit untuk PDP, ODP dan Tenaga Kesehatan berjumlah 983 orang dengan hasil positif 60 orang. Kemudian di Labkesda untuk PDP, ODP dan tenaga kesehatan berjumlah 210 orang dengan hasil positif 13 orang serta di puskesmas untuk PDP, ODP dan Tenaga Kesehatan berjumlah 742 orang dengan hasil positif 14 orang. Beberapa di antaranya tenaga medis,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/4).

Kendati dinyatakan positif usai rapid test, Idris menegaskan sejumlah warga dan tenaga medis tersebut masih harus menunggu proses uji swab guna memastikan dengan menggunakan metode reaksi berantai polimerase atau polymerase chain reaction (PCR) di Kementerian Kesehatan.

1. Meski dinyatakan positif, puluhan warga tak dirawat di rumah sakit

Krisis VTM, 65 Warga Depok Positif Rapid Test COVID-19 Belum Uji SwabKota Depok melakukan tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 dengan sistem "drive thru" di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (29/3/2020) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Dinas Kesehatan Depok Novarita menyebut, warga yang positif dalam metode rapid test, saat ini tengah melakukan karantina mandiri lantaran kesehatannya dianggap mendukung untuk dirumahkan.

Namun Novarita tak menampik keputusan untuk mengarantina mandiri ditengarai karena keterbatasan rumah sakit yang siap melayani pasien positif COVID-19.

"Karena kalau semuanya dimasukkan ke rumah sakit, kalau pada kosong sih ya masuk saja. Tapi ini untuk yang benar-benar sakit saja tempatnya gak ada. Kalau yang kondisi kesehatannya gak parah-parah amat, kami arahkan untuk isolasi mandiri di rumah,” kata Novarita.

Baca Juga: Minta Alat Rapid Test ke Anies, Wawalkot Depok Bantah Isu Berpolitik

2. Warga yang positif usai rapid test belum diuji swab

Krisis VTM, 65 Warga Depok Positif Rapid Test COVID-19 Belum Uji SwabTenaga medis sebagai garda terdepan menghadapi pasien positif COVID-19. IDN Times/Candra Irawan

Novarita mengatakan 87 orang yang kini jalani isolasi mandiri belum melakukan uji swab, lantaran masih menunggu kiriman alat berupa Virus Transport Media(VTM), sebuah media yang dibutuhkan untuk membawa hasil swab, pengambilan lendir tenggorokan pasien suspect virus corona.

Swab itu harus ada bahannya. Bahannya  (VTM) belum datang-datang dari rekanan, kan kita beli. Dari Kemenkes juga kami mengajukan, belum datang. Sudah sejak 1-2 minggu lah," kata Novarita.

3. Ribuan ODP, ratusan PDP, dan puluhan positif

Krisis VTM, 65 Warga Depok Positif Rapid Test COVID-19 Belum Uji SwabDok. Nusantics

Sementara itu, kasus COVID-19 di Kota Depok terus menunjukkan penambahan dari hari ke hari. Hingga Sabtu (4/4) kemarin, terdata warga yang berstasus ODP mencapai 1975 orang, di mana hari sebelumnya 1687 orang.

Kemudian jumlah PDP bertambah menjadi  460 orang, dan 20 orang di antaranya meninggal dunia. Pada hari sebelumnya, jumlah PDP sebanyak 439 orang, 18 di antaranya tutup usia.

Sedangkan untuk pasien terkonfirmasi positif melonjak menjadi 62 orang dan 8 di antaranya meninggal dunia. Pada hari sebelumnya jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 55 orang, dan 6 di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Hasil Rapid Test di Depok, 65 Orang Positif COVID-19

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya