Kronologi Satu Keluarga di Kabupaten Bogor Tertular Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bogor, IDN Times - Seorang ibu dan dua anaknya yang tinggal di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dinyatakan terinfeksi virus corona atau COVID-19. Kabar tersebut viral setelah rekaman video yang menayangkan penjemputan ketiga pasien oleh petugas medis memakai Alat Pelindung Diri (APD) tersebar di media sosial pada Jumat (24/4).
Tak lama berselang, Bupati Bogor Ade Yasin mengonfirmasi, kejadian tersebut benar adanya. “Ya, memang betul ada kejadian di Kabupaten Bogor, satu keluarga tertular virus covid-19,” kata Ade melalui keterangan video, Minggu (26/4).
Ia lantas membeberkan hasil tracing sementara, yang mengungkap bagaimana mula satu keluarga tersebut tertular virus corona, sebelum akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (21/4). Berikut kronologi versi Ade Yasin.
1. Ibu dan dua anak diduga tertular dari ayahnya yang bekerja di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta
Keluarga tersebut, kata Ade, terdiri dari lima orang, yakni ayah, ibu, dan tiga anak. Kejadian bermula pada Selasa (14/4), berawal dari sang ayah yang diketahui bekerja sebagai kontraktor di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta. Pada hari itu, sang ayah mengikuti rapid test atau tes cepat COVID-19 di tempatnya bekerja, namun hasilnya negatif sehingga lantas pulang ke rumah.
Setibanya di rumah selepas waktu magrib, ia bercengkerama dengan istri dan ketiga anaknya. Namun, beberapa jam kemudian, anak-anak yang tadinya sehat mulai panas badannya dan sakit kepala.
“Dikasih paracetamol dan disuruh istirahat. Ternyata demamnya berkelanjutan, si anak paling tua suhu badannya 39,7ᵒC, 40,1ᵒC, dan kedua adiknya 38ᵒC,” kata Ade.
Baca Juga: Kabupaten Bogor Catat Lonjakan Kasus Tertinggi COVID-19 dalam Sehari
2. Keluhan pertama kali dialami ketiga anaknya
Sehari berselang, Ade melanjutkan, sang ayah membawa anaknya ke rumah sakit. Kemudian dilakukan rontgen dan ditemukan ada peradangan di paru-paru.
Pihak rumah sakit lantas melakukan tes darah, lalu hasilnya mengarah terindikasi virus corona yang ditandai dengan menurunnya jumlah limfosit.
Editor’s picks
Pihak rumah sakit kemudian menawarkan opsi isolasi untuk anak-anak mereka, dan melakukan tes lanjutan guna memastikan positif virus corona atau tidak. Namun, orangtua lebih memilih isolasi mandiri di rumah.
3. Satu keluarga menjalani tes swab di RS Polri Jakarta
Sehari berikutnya, pada Kamis (16/4), satu keluarga tersebut, sempat akan menjalani rapid test di Puskesmas setempat, namun terkendala karena kehabisan alat rapid test.
Mereka kemudian mendapat bantuan, sehingga bisa menjalani tes swab di RS Polri Jakarta. Sehari kemudian, kondisi ibu yang sebelumnya belum menunjukkan gejala, mulai merasakan sesak napas.
Lantaran sesak napas tak tertahan, akhirnya sang ibu melapor ke Puskesmas dan kemudian petugas medis Puskesmas mengadu ke RS Cileungsi. Tak lama berselang, ia dibawa ambulans desa menuju rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, sang ibu ditempatkan di ruang isolasi IGD dan dilakukan beberapa pemeriksaan dan di-rontgen. Karena sesak napasnya belum mereda, pihak rumah sakit memindahkan ke ruang rawat inap.
4. Hasil tes swab ibu dan dua anak positif virus corona dan langsung dilarikan ke RS Darurat Wisma Atlet Jakarta
Pada Senin (20/4), hasil tes swab dari RS Polri keluar dan hasilnya sang ibu beserta anak kedua dan ketiga positif COVID-19.
Kemudian, pada Selasa (21/4), pukul 00.30 WIB, sang ibu dan kedua anak dijemput menggunakan ambulans RSUD Cileungsi, dan difasilitasi mobil kantor ayahnya, dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Jakarta.
“Sementara ayah dan anak pertama karantina mandiri di rumah,” tutup Ade.
Baca Juga: Kabupaten Bogor Siap Bantu 741.952 Warga Selama Masa PSBB COVID-19