Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Depok Krisis Dokter dan Perawat

Jumlah pasien positif dan PDP COVID-19 bertambah tiap hari

Depok, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok sedang diterpa krisis tenaga kesehatan. Padahal, rumah sakit yang berlokasi di bilangan Sawangan itu menjadi rujukan untuk pasien COVID-19.

Direktur Utama RSUD Kota Depok Devy Maryori mengatakan, pihaknya saat ini kekurangan jumlah dokter dan perawat, sehubungan dengan rencana Pemerintah Kota Depok yang akan menambah kapasitas ruang perawatan pasien virus corona.

“Nah ini kan kami mau nambah lagi nih 37 tempat tidur untuk pasien corona di lantai 8, tapi kami masih kekurangan dokter umum, spesialis, dan perawat,” kata Devy kepada IDN Times, Rabu (22/4).

Baca Juga: IDI: PSBB di Depok Belum Efektif, Transportasi Harus Segera Dibatasi

1. Butuh 35 dokter umum dan 35 perawat

Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Depok Krisis Dokter dan PerawatIlustrasi tenaga medis dengan APD Lengkap. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ia menjelaskan, pihaknya saat ini hanya memiliki 20 dokter umum. Jumlah itu jauh dari ideal, bila ada penambahan kapasitas tempat tidur pasien COVID-19. Di samping itu, jumlah dokter spesialis dan perawat pun masih terbatas.

“Idealnya untuk 57 sampai 60 tempat tidur ya 35 dokter umum lah. Dokter spesialis paru idealnya 2 orang dan yang existing 1 orang, lalu penyakit dalam tambah 2 orang lagi, dan yang existing 2 orang, serta perawat butuh 35 orang lagi,” kata Devy.

2. Sepi peminat karena tenaga kesehatan ingin diangkat jadi PNS

Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Depok Krisis Dokter dan Perawatdr. Hafiz dengan rekan-rekannya di RSUI (Dok. Pribadi)

Dalam mengatasi krisis tenaga kesehatan, ia menyampaikan, sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat, akan tetapi tetap kesulitan menemukan tenaga medis yang berminat.

Alasannya, dia melanjutkan, para tenaga medis enggan melamar karena tak ada jaminan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“SDM tenaga medis tuh ternyata berharap dijadiin PNS, justru kita saat ini kehilangan 8 orang karena tak ada jaminan jadi PNS, padahal kita udah bilang dari awal,” tutur dia.

3. Jumlah kasus positif dan PDP mencapai ratusan, sementara kapasitas rumah sakit minim

Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Depok Krisis Dokter dan PerawatIDN Times/Wira Sanjiwani

Sementara pihak RSUD Depok masih disibukkan mencari tambahan tenaga medis, jumlah warga yang terpapar COVID-19 tiap harinya terus bertambah.

Data dari Crisis Center COVID-19 Depok per Rabu (22/4), jumlah kasus positif virus corona mencapai 222 orang atau bertambah 24 orang dari hari sebelumnya. Sedangkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP)  menjadi 956 orang atau bertambah 19 orang dari hari sebelumnya.  

Dengan jumlah pasien positif dan PDP yang kian pesat, Pemkot Depok dihadapkan masalah lain. Hal ini berkenaan dengan minimnya daya tampung rumah sakit rujukan yang ada. Depok saat ini memiliki 9 rumah sakit rujukan COVID-19 yang tersebar di beberapa kecamatan, namun hanya memiliki total kapasitas 219 tempat tidur perawatan.

Baca Juga: IDI: PSBB di Depok Belum Efektif, Transportasi Harus Segera Dibatasi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya