[EKSKLUSIF] Di Balik Video Reaksi Veteran Melihat Sumpah Khilafah

Dhani Hargo, salah satu pembuat video, buka suara

Pada 20 Juni lalu suatu video yang diberi judul 'Reaksi Veteran Melihat Video Mahasiswa Sumpah Negara Khilafah' diunggah di sebuah akun Facebook dan dalam hitungan jam telah menjadi sangat viral. Sejumlah media pun berbondong-bondong memberitakannya.

Sang pemilik akun, Dhani Hargo, ternyata bukan hanya asal mengunggahnya. Ia merupakan salah satu pembuat video tersebut. Keberanian Hargo, kawan-kawannya, serta para veteran untuk muncul dan mengeluarkan pendapat terkait isu khilafah patut diacungi jempol.

Pasalnya, ini adalah topik sensitif. Ditambah lagi dengan adanya salah satu organisasi, seperti Hizbut Tahrir Indonesia, yang dengan terbuka menginginkan berdirinya khilafah di Indonesia yang kemudian berujung pada keputusan pemerintah untuk membubarkannya.

Baca Juga: ​[BREAKING] Pemerintah Resmi Bubarkan Hizbut Tahrir Indonesia

Ada skeptisisme bahwa para mahasiswa yang berkumpul di Institut Pertanian Bogor pada 30 Maret 2016 itu memahami apa yang mereka lakukan, apa itu khilafah dan konsekuensinya terhadap kemajemukan Indonesia.

Namun, yang jelas, persoalan ini harus ditanggapi — dan itulah yang dilakukan Hargo dan kawan-kawannya yang menggandeng para veteran. Video 'Reaksi Veteran' tersebut seolah ingin menyentil para generasi muda yang tak perlu bertaruh nyawa berhadapan dengan bedil dan meriam, tapi justru masa bodoh dengan kemerdekaan yang sudah susah payah didapatkan.

[EKSKLUSIF] Di Balik Video Reaksi Veteran Melihat Sumpah KhilafahDarwin Fatir/ANTARA FOTO

IDN Times pun berkesempatan untuk melakukan wawancara singkat dengan Hargo. Prosesnya terbilang rumit karena ia tak mau ada kesan ingin mencari sensasi dengan membuat dan mempublikasikan video tersebut. Begini wawancara IDN Times dengan sang pembuat video:

IDN Times: Bisa diceritakan bagaimana awalnya mas Hargo punya ide untuk membuat video yang akhirnya viral tersebut?

Dhani Hargo: Video 'Reaksi Veteran' ini berawal dari suatu kegiatan yang kebetulan mempertemukan kami — para videographer — dengan para veteran. Kebetulan di sekitar lingkungan kami di Yogyakarta masih banyak para pejuang dengan kisah-kisah mereka yang masih relevan dengan isu terkini untuk diangkat.

IDN: Di antara sekian banyak persoalan yang terjadi di negara kita mengapa mas Hargo merasa soal khilafah adalah yang paling menjadi prioritas untuk ditanggapi?

DH: Meski penting, tapi bagi kami persoalan tersebut sebenarnya bukan prioritas di antara persoalan lain yang sama-sama rumitnya. Kebetulan saja dari obrolan dengan para veteran, dan keprihatinan mereka dengan situasi bangsa saat ini — termasuk beredarnya video mahasiswa tersebut — menginspirasi kami untuk menanggapi, dan mengimbangi isi konten videonya bersama-sama, dari sudut pandang Veteran dan Pancasila.

IDN: Mengapa veteran? Apa pesan yang ingin disampaikan?

DH: Veteran adalah perwakilan institusi yang tidak punya kepentingan politik apapun kecuali nasionalisme. Justru di era merekalah bangsa ini lebih bijak dan visioner dalam berbangsa. Misalnya dalam sejarah pemilihan bahasa nasional maupun bentuk negara.

Karena itu, sangat penting menjembatani suara bijak mereka lagi, untuk mengingatkan dan memberikan panduan berbangsa. Terutama di saat Indonesia sedang babak belur dihajar kepentingan politik dari berbagai golongan, seperti sekarang ini.

IDN: Ketika para veteran dihubungi oleh mas Hargo, bagaimana reaksi mereka?

DH: Mereka antusias untuk bersuara. Mereka merasa sekarang hanya nasihat yang bisa disumbangkan untuk negeri ini.

IDN: Bagaimana proses pemilihan para veteran di dalam video?

DH: Kami didukung penuh oleh DPD Legiun Veteran DIY yang membantu mengumpulkan veteran pejuang yang tersisa. Untunglah Yogyakarta adalah salah satu kota dengan harapan hidup tertinggi di Indonesia, sehingga masih ada beberapa veteran pejuang berusia 90-an tahun lebih yang antusias diwawancarai. Selain itu, ada juga veteran pembela yang mengalami cacat fisik akibat pertempuran.

IDN: Menurut pandangan mas Hargo sendiri apa yang salah dari deklarasi mendukung khilafah yang dilakukan oleh para mahasiswa?

DH: Saya jelas satu suara dengan perasaan para veteran tersebut! Mereka punya ikatan emosional yang kuat dengan beratnya proses perjuangan dalam meraih kemerdekaan dan persatuan negara Indonesia ini. Wajar mereka merasa kecewa jika kita yang tinggal mengisi kemerdekaan, malah melakukan hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan dan cita-cita para pendiri bangsa ini.

IDN: Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan video?

DH: Ada kami berlima, dan DPD Legiun Veteran DIY.

IDN: Sejauh ini apa saja tanggapan yang diterima oleh mas Hargo dari orang-orang setelah video menjadi viral? Adakah ancaman-ancaman tertentu?

DH: Sejauh ini tanggapan yang kami terima didominasi oleh apreasiasi dan komentar positif (lainnya). Sisanya, tentu saja ada sedikit kritikan, termasuk risiko labelisasi untuk video 'Reaksi Veteran' ini. Apapun penjelasannya, framing akan selalu dipandang negatif bagi yang kontra, positif bagi yang pro, dianggap menyudutkan bagi yang suka berfikir sempit, dan penuh teori konspirasi bagi yang suka "ilmu cocoklogi".

Silakan saja berpendapat. Silakan menanggapi balik video kami dengan lebih baik. Di video 'Reaksi Veteran' ini, kami sebenarnya juga punya misi berusaha menyadarkan arti penting bersuara dan berpendapat.

Meski ada perbedaan, semuanya masih bisa diungkapkan dengan cara yang baik, termasuk dalam menanggapi isu yang sensitif. Contohlah para veteran tersebut. Meski emosional tapi mereka masih bisa menanggapinya dengan sopan dan bijak.

IDN: Apa yang menjadi harapan mas Hargo setelah video tersebut ditonton banyak orang?

DH: Pertama, ada semakin banyak orang yang berani bersuara, merespon isu-isu atau konten yang beredar di lingkungannya dengan membuat konten cerdas bersemangat merangkul semua golongan. Kedua, pemerintah dan masyarakat lebih memperhatikan para veteran di usia senjanya. Ketiga, Indonesia tetap bisa menjadi tempat terbaik untuk banyak-banyakin piknik (bagi semua golongan).

IDN: Ke depannya apakah mas Hargo berniat untuk membuat video juga untuk menanggapi isu-isu politik dan sosial di Indonesia?

DH: Indonesia punya banyak cerita. Melihat banyaknya isu-isu sosial yang ada, tentu ada kemungkinan membuat tema video lain dengan sudut pandang lain. Ya bisa saja nanti isi kontennya tentang dialog pemikiran Kartini vs Awkarin.

Baca Juga: [OPINI] Kepada Rakyat Indonesia yang Terhormat, Toleransi Itu Ada Batasnya

UPDATE [Selasa/17.00 WIB]: Beberapa bagian dari artikel ini telah disunting ulang tanpa mengurangi makna dan pesan tulisan.

Topik:

Berita Terkini Lainnya