Tanpa Banyak Gembar-gembor, Pria Ini Menyelamatkan Hutan di Pedalaman Kalimantan

Junaminro is the real hero!

Kebakaran yang terjadi di kawasan hutan gambut di Indonesia sudah terjadi sejak tahun akhir tahun 1990-an. Namun, hingga kini seperti tidak pernah ada solusi untuk menghentikannya. Tiap tahun rakyat Indonesia yang tinggal di Sumatera dan Kalimantan harus bertemu lagi dengan asap yang berasal dari kebakaran hutan.

Bahkan, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah berkali-kali mengajukan protes karena peristiwa yang tidak hanya buruk bagi kesehatan, tapi juga perekonomian tersebut. Di tengah berbagai pihak yang saling tuding, seorang pria suku dayak bernama Januminro diam-diam telah lama mendedikasikan waktu dan tenaga untuk menyelamatkan hutan gambut di daerahnya.

Januminro berada di garda terdepan untuk menjaga hutan gambut Jumpun Pambelom, Kalimantan Tengah.

Tanpa Banyak Gembar-gembor, Pria Ini Menyelamatkan Hutan di Pedalaman KalimantanJumpun Pambelom via mongabay.com

Hutan gambut Jumpun Pambelom merupakan hutan rehabilitasi yang berlokasi kurang lebih 30 kilometer dari Palangkaraya. Jumpun Pambelom sendiri berarti 'sumber kehidupan' dalam bahasa Dayak Ngaju. Jumpun Pambelom selamat dari kebakaran hutan yang melanda Indonesia tahun ini. Januminro adalah pahlawan yang berdiri di barisan depan untuk merehabilitasi hutan gambut tersebut.

Dikutip dari Mongabay (26/10/2016), saat tahun 1998 Indonesia mengalami salah satu kebakaran hutan terbesar sepanjang sejarah, pria berusia 54 tahun ini telah membeli dan mereboisasi beberapa hektar lahan rusak di wilayahnya. Januminro memperoleh gelar S1 dari Jurusan Kehutanan di tahun 1986, dan gelar S2 di bidang Ilmu Ekonomi pada tahun 2011 dari Universitas Palangkaraya. Saat ini, Jumpun Pambelom memiliki luas 18 hektar dan ditumbuhi dengan berbagai tanaman serta tumbuhan langka, mulai dari pohon ulin, pohon ramin, hingga orangutan Borneo, beruang madu dan ikan rawa.

Baca Juga: Kini Karbondioksida Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar, Kabar Baik Buat Lingkungan!

Jumpun Pambelom membuat program relawan pemadam kebakaran hutan.

Tanpa Banyak Gembar-gembor, Pria Ini Menyelamatkan Hutan di Pedalaman KalimantanJumpun Pambelom via mongabay.com

Sejak tahun 2010, kawasan hutan gambut Jumpun Pambelom telah memiliki relawan pemadam kebakaran hutan. Ini adalah bagian dari inisiatif untuk melibatkan warga lokal agar lebih aktif melindungi hutan mereka. Selain itu, masyarakat sekitar juga bisa menghubungi nomor tertentu untuk melaporkan bila ada kebakaran. Januminro bahkan kadang membagikan pulsa gratis kepada warga di lokasi-lokasi rawan kebakaran.

Lebih hebatnya lagi, Jumpun Pambelon juga memiliki program adopsi pohon dimana untuk sumbangan sebesar 10.000 rupiah, seseorang bisa mensponsori penanaman satu pohon di kawasan tersebut. Benihnya sudah disediakan dan warga lokal diajak agar mengembangkannya. Masing-masing benih itu nantinya dibeli Jumpun Pambelok sebesar 2.500 rupiah.

Jumpun Pambelom berhasil terhindar dari kebakaran besar yang terjadi tahun lalu dan tahun ini.

Tanpa Banyak Gembar-gembor, Pria Ini Menyelamatkan Hutan di Pedalaman Kalimantanbbc.com

Setelah menunjukkan kegigihannya dalam menjaga hutan gambut Jumpun Pambelom, banyak pihak yang akhirnya memberikan bantuan donor agar program-program yang dijalankan semakin meningkat. Misalnya adalah donor dari UNDP dan pemerintah lokal. Uang hasil donor tersebut digunakan untuk membeli 50 hektar lahan tambahan di sekitar Jumpun Pambelom yang akan segera direboisasi.

Bukan hanya fokus pada reboisasi hutan Jumpun Pambelom, Juminro juga membuat pelatihan pencegahan kebakaran di berbagai provinsi di Riau dan Kalimantan Barat yang merupakan area rawan kebakaran. Pesertanya pun datang dari penduduk desa-desa wilayah tersebut. Selain itu, dirinya juga mengajari cara untuk memblokade kanal dan membuat sumur bor yang penting di lahan hutan gambut.

BBC Indonesia pun pernah melaporkan bahwa Jumpun Pambelom juga sangat terbuka menerima pengunjung. Mereka bisa menelusuri hutan dengan jalan khusus dari kayu di tengah pohon-pohon langka nan hijau di kanan-kiri. Terdapat papan yang bertuliskan nama-nama pohon yang ditempel di bagian batang pohon. Jumpun Pambelom adalah hutan etalase yang informatif. Berkat pengabdiannya, Juminro memperoleh penghargaan Kalpataru di tahun 2015 dari Presiden Jokowi.

Baca Juga: Pria Ini Serahkan Buaya yang Dia Pelihara Selama 13 Tahun!

Topik:

Berita Terkini Lainnya