SBY Kerap Serang Jokowi, PDIP: Prihatin

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengaku heran terhadap sikap Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY menurutnya selalu menyerang Presiden Joko Widodo setiap kali ada masalah. Pihaknya menyayangkan sikap ayah dari Calon Gubernur nomor urut satu, Agus Yudhoyono tersebut.

Hasto mempertanyakan kenapa SBY selalu mengaitkan segala sesuatu dengan kepala negara.

Politisi PDIP tersebut mengambil contoh pernyataan Antasari Azhar yang menyebut bahwa SBY mengetahui perkara kasus pembunuhan almarhum Nasrudin Zulkarnain. Dalam cuitan dan konferensi pers yang dilaksanakan pada Selasa malam (14/2), SBY menuduh bahwa pemerintahan Jokowi menggunakan mantan Ketua KPK tersebut sebagai alat politik.

"Apa persoalan besar dari pak SBY sehingga setiap ada persoalan dia selalu menyerang pak Jokowi?," tanya Hasto, seperti dikutip dari BeritaSatu.com (15/2). Menurut Hasto, bila SBY menganggap dirinya adalah seorang pemimpin, semestinya tak begitu saja mengeluarkan pernyataan yang justru tak menyejukkan keadaan. "Ini yang membuat kami agak prihatin," tambahnya.

Baca Juga: Antasari Azhar: SBY Suruh Hary Tanoe Temui Saya

Karena SBY menuduh grasi dari Jokowi kepada Antasari bermotif politik, Hasto juga menyinggung grasi SBY kepada Corby.

Sekjen PDIP itu heran mengapa SBY mengeluarkan pernyataan yang menuduh bahwa grasi yang diberikan oleh Jokowi kepada Antasari memiliki motif politik. Hasto berkata bahwa dalam memberikan grasi kepada Antasari, pihak Istana telah mempertimbangkan pendapat Mahkamah Agung.

Hasto kemudian menyinggung grasi SBY kepada gembong narkoba asal Australia, Schapelle Corby. "Sekiranya logika Bapak SBY itu dipakai tentu saja pemberian grasi terhadap Corby juga bisa dimaknakan berbeda," kata Hasto. Sebelumnya, Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik, sempat mengirimkan cuitan menanggapi pernyataan Antasari. Rachland menyebut bahwa tak ada grasi yang gratis.

Baca Juga: SBY: Saya Yakin Antasari Dapat Restu dari Penguasa