Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di Ampel

Pelesiran malam berfaedah ala anak muda

Surabaya, IDN Times - Waktu menunjukkan hampir tengah malam. Namun, kawasan Ampel tidak menunjukkan tanda-tanda semakin sepi. Sebaliknya, gerombolan peziarah berseragam justru mulai memadati Makam Sunan Ampel.

Di antara ratusan peziarah paruh baya, tampak beberapa anak muda, baik laki-laki maupun perempuan, yang khusyuk melafalkan Surat Yasin dan Tahlil di bawah siraman bulan pada Jumat malam. Salah satunya adalah Irfan. Ia datang bersama dua temannya, Rizal dan Novita.

1. Ziarah di Makam Sunan Ampel terasa spesial saat Ramadan

Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di AmpelIDN Times/Reza Iqbal

Aku berbincang dengan ketiganya yang duduk di atas lantai paving tanpa alas. Di sekitar kami bukan hanya peziarah lain, tapi juga kuburan milik sejumlah pengikut Sunan Ampel. "Tokoh agama, kalau sudah meninggal, barokahnya masih mengalir," kata Irfan saat aku bertanya alasannya berada di sana malam itu.

Irfan, mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, memiliki permohonan khusus yang ia harapkan bisa terkabul dengan bantuan Sunan Ampel. "Beliau kan wali Allah, dekat dengan Allah," tambahnya. Sedangkan bagi Novita, ia punya alasan lain.

"Aku ingin menghilangkan rasa suntuk habis kuliah," ujarnya. "Rasanya seneng aja bisa denger orang ngaji. Kalau di kost kan pasti ada suara berisik. Tenang gitu." Sementara itu, bagi Rizal, tak ada motivasi khusus untuk mengunjungi Makam Sunan Ampel. "Diajak aja. Dulu waktu kecil pernah ke sini. Ini pertama kalinya pas kuliah."

Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di AmpelIDN Times/Reza Iqbal

2. Ada sumber air yang dipercaya mengandung manfaat magis

Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di AmpelIDN Times/Reza Iqbal

Selepas mengunjungi Makam Sunan Ampel, aku mengikuti arus peziarah yang mengarah ke sebuah lokasi menarik. Di salah satu titik terlihat beberapa gentong air berjajar rapi. Lapisan semennya sudah berlumut, menandakan keberadaannya di sana yang sudah lama.

Menurut A. Nasir AR, Kepala Informasi Makam Sunan Ampel, air yang mengalir ke gentong-gentong tersebut berasal dari sumur yang ditemukan oleh sang wali sendiri. Dengan kata lain, sumur itu tidak pernah kering hingga saat ini.

Tak hanya menghilangkan dahaga, air tersebut juga dipercaya mengandung kemampuan magis seperti membuat peminumnya awet muda. Aku bertanya apa ia percaya dengan keajaiban sumber air itu. "Wah! Iya, dong!" kata Nasir. Ia mengaku tampak masih muda di usia 61 tahun karena sering minum air tersebut.

Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di AmpelIDN Times/Reza Iqbal

Aku pun bertemu dengan Muhammad Saiful Rohman. Ia salah satu anak muda yang juga percaya khasiat sakti dari air yang dikatakan memiliki status hampir sama dengan air Zamzam di Arab Saudi.

Saiful yang mengaku sudah berkali-kali ke Makam Sunan Ampel mengaku bahwa dirinya sendiri pernah sakit dan kemudian sembuh setelah meminumnya. Keluarganya pun mempercayai hal yang sama. "Ya, dari batuk, gatal-gatal, langsung sembuh," ucapnya.

3. Masjid diramaikan oleh mereka yang melakukan itikaf

Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di AmpelIDN Times/Reza Iqbal

Pemandangan menarik tersaji di kawasan Masjid Sunan Ampel. Puluhan kepala menunduk, membaca doa-doa berbahasa Arab yang tertulis dalam buku yang mereka. Beberapa lainnya beribadah salat.

Sisanya tampak kelelahan dan memejamkan mata dengan alas seadanya, padahal lantai masjid cukup dingin. Berdasarkan penuturan Nasir, pengunjung makam dan masjid di Ampel membludak hingga puluhan ribu ketika 10 hari terakhir Ramadan, terutama ketika malam-malam ganjil menurut hitungan Islam.

Hampir tak tampak anak muda di dalam masjid. Namun, karena aku penasaran, aku mengobrol dengan salah seorang ibu yang datang sendiri ke masjid itu. Namanya Bu Meme. "Aku dari Jakarta," kata dia, memperkenalkan diri kepadaku.

Ia sengaja beribadah beberapa hari di Masjid Sunan Ampel di sela-sela waktu mengikuti kegiatan pesantren di Pondok Kedinding, Surabaya. "Ceramahnya di sini adem. Gak kayak di Jakarta yang isinya politik melulu," curhatnya.

Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di AmpelIDN Times/Reza Iqbal

Aku mendengar salat tarawih di Masjid Sunan Ampel mencapai 23 rakaat. Artinya, butuh waktu lebih dari 90 menit untuk menyelesaikannya. Ia sendiri berkata bahwa lelah itu pasti. "Terus kan kita selonjoran. Kalau ketiduran ya sebenarnya bukan mau kita sih. Namanya orang ibadah juga ada capeknya."

Saat aku hampir meninggalkan masjid, ada tiga anak kecil yang masuk. Mereka buru-buru menyiapkan sajadah dan memakai mukena. Rupanya ketiganya belum sempat melaksanakan salat Isya. Aku tak bisa mengobrol dengan mereka karena harus melanjutkan eksplorasi.

4. Belanja di Ampel tak kalah menyenangkan dari di mall

Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di AmpelIDN Times/Reza Iqbal

Untuk mengakhiri malam di Ampel, aku menyusuri gang-gang kecil yang di kanan-kirinya disesaki oleh para pedagang. Jika pada hari biasa banyak pedagang menutup usaha mereka ketika waktu menginjak pukul 22.00 WIB, saat Ramadan mayoritas beroperasi selama 24 jam.

Sepanjang mata memandang mereka menawarkan berbagai keperluan yang umumnya dibutuhkan ketika puasa dan Idul Fitri. Penjual kurma bersandingan dengan pedagang baju koko, gamis serta sarung.

Di antara keramaian yang seperti tanpa henti, pasangan Faisal dan Vita tampak sibuk memilih baju untuk dipakai saat Idul Fitri. "Ke sini memang mau lihat-lihat aja sih," kata Vita yang baru keluar dari salah satu toko yang menjual pakaian.

Ziarah hingga Belanja, Cara Millennials Isi Ramadan di AmpelIDN Times/Reza Iqbal

Mampir ke Ampel tentu tak lengkap jika tak merasakan kuliner terkenalnya yaitu roti Maryam. Dari sekian banyak yang menjual roti khas tersebut, Fahim Basrewan mengaku pelopor di kawasan itu. Satu roti yang diberi taburan gula halus ia jual seharga Rp 9.000.

Hari segera berganti. Namun, setiap jengkal di Ampel belum menunjukkan kelelahan sama sekali. Hingga aku beranjak pergi, pengunjung masih berdatangan, dan tampak beberapa anak muda yang berniat makan sahur di sana. Ramadan di Ampel memang berwarna.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya