Bima Arya Pantau Kegiatan PTM di Bogor, Sekolah Hanya 3 Jam Sehari

Fasilitas protokol kesehatan di sekolah harus mendukung 

Bogor, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dimulai untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Wali Kota Bogor Bima Arya langsung meninjau simulasi PTM di SMPN 15 Kota Bogor, Jalan Mandala, Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Senin (31/5/2021).

Di hari pertama ini, ia didampingi Sekda Syarifah Sofiah dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Hanafi mengecek sejumlah fasilitas pendukung PTM, termasuk penerapan Protokol Kesehatan (prokes) dan memberikan edukasi mengenai bahaya Covid-19 para pelajar.

1. Syarat PTM telah dipenuhi

Bima Arya Pantau Kegiatan PTM di Bogor, Sekolah Hanya 3 Jam SehariBima Arya Pantau kegiatan PTM di Kota Bogor (dok Humas Pemkot Bogor)

Menurut Bima Arya, syarat-syarat PTM yang telah ditentukan sudah terpenuhi semua di SMPN 15. Di samping itu kondisi kasus COVID-19 di Kota Bogor sedang landai, bahkan tingkat hunian rumah sakit di bawah 20 persen, yang mana angka ini terendah di Jawa Barat.

“Namun demikian jika ada kejadian di lapangan atau tren di Kota Bogor kurang baik, maka kita akan adakan evaluasi. Untuk sekarang sistemnya siap," jelasnya.

Dalam simulasi PTM tersebut, Bima Arya menyebutkan, materi yang diberikan belum sepenuhnya, namun terlebih dahulu difokuskan pada edukasi dan sosialisasi tentang Covid-19. Hal itu agar siswa paham COVID-19 sebelum berita menaati prokes.

“Makanya tadi saya memberikan penjelasan sederhana tentang berbahayanya ketika kita tidak menaati prokes," terangnya.

 

Baca Juga: Catatan KPAI Soal Pelaksanaan Sekolah Uji Coba PTM di DKI Jakarta

2. Sekolah hanya 3 jam sehari

Bima Arya Pantau Kegiatan PTM di Bogor, Sekolah Hanya 3 Jam SehariBima Arya Pantau kegiatan PTM di Kota Bogor (dok Humas Pemkot Bogor)

Setelah itu, kata dia, pertemuan berikutnya fokus pada materi dan itu pun terbatas, hanya 3 jam dalam sehari. Kemudian, kapasitas kelas hanya 50 persen.

"Kita juga ingin memastikan agar anak-anak harus selalu dimonitor oleh orang tua. Apabila ada gejala langsung ada tindakan dan pengaruh untuk tidak hadir ke sekolah,” tegas Bima Arya.

Kepada pihak sekolah dan Disdik, Bima Arya meminta semua data, yang terkait siapa saja siswa yang pulang menggunakan transportasi umum (angkot), sehingga harus selalu dimonitor. 

“Itu tetap jadi atensi khusus. Fasilitas di sekolah untuk mendukung pelaksanaan PTM saya lihat tadi sudah siap katanya kejadian,” ujarnya.

Bima Arya menerangkan sekolah yang bisa melaksanakan simulasi PTM, yaitu sekolah yang siap dengan fasilitas kesehatan dan protokol kesehatan, adanya izin dari komite sekolah. 

Hanya siswa yang mendapat izin dari orang tua yang bisa mengikuti simulasi PTM dan harus mengisi daftar periksa yang telah ditentukan.

“Untuk pelaksanaannya bergantian, kita menimbang risiko jika dilaksanakan serentak. Sekarang pengenalan muncul sambil mempelajari kelemahan-kelemahan yang kelemahan apa saja,” katanya. 

 

3. Simulasi PTM dari 31 Mei sampai 4 Juni

Bima Arya Pantau Kegiatan PTM di Bogor, Sekolah Hanya 3 Jam SehariIlustrasi sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menambahkan, simulasi PTM di Kota Bogor dimulai 31 Mei hingga 4 Juni yang diikuti 36 SMP Negeri dan swasta sesuai jadwal yang sudah disusun. 

"Di hari pertama ada 9 sekolah yang melaksanakannya secara bergantian," katanya.

Sementara untuk SD saat ini kata dia, masih dalam tahap pengungkit. Rencananya simulasi PTM akan dilaksanakan pada 21 Juni.

Baca Juga: Jelang Uji Coba PTM di Bogor, Potensi Lonjakan Kasus Jadi Perhatian

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya