Bisa Urai Kemacetan Bogor, Tol BORR Seksi IIIA Dibuka Akhir Januari

Tol BORR Seksi IIIA dibuka akhir Januari, berapa tarifnya?

Bogor, IDN Times - Hal yang dinanti-nanti warga Kota Bogor sebentar lagi bakal terwujud. Digadang-gadang sebagai pengurai kemacetan, Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi III A Simpang Yasmin-Kayu Manis akan segera dibuka akhir Januari 2021.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pengoperasian Tol BORR Seksi IIIA tersebut sempat tertunda akibat beberapa kendala yang dihadapi PT Marga Sarana Jabar (MSJ) dalam proses pembangunan. 

"Namun karena ada investasi yang cukup besar dalam proses pembangunan Tol BORR Sesi 3 A, maka kenaikan tarif menjadi konsekuensi," kata Dedie pada Kamis (21/1/2021). 

1. Tarif Tol BORR Seksi III A sebesar Rp 14.000

Bisa Urai Kemacetan Bogor, Tol BORR Seksi IIIA Dibuka Akhir JanuariIlustrasi Infrastruktur (Jalan Tol) (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat ini tarif Tol BORR Seksi III A mulai dari ruas Sentul Selatan - Simpang Yasmin sebesar Rp10 ribu. Dengan adanya penambahan jarak sejauh 2,5 KM hingga Salabenda, maka akan ada penambahan tarif sekitar Rp4 ribu.

Tarif tersebut, kata Dedie, telah disetujui Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). 

"Jadi tarif tolnya kurang lebih Rp14 ribu. Bagi masyarakat yang biasa menggunakan jalan tol tersebut, kenaikan tarif tol yang ada bisa dipahami mengingat nilai investasi yang cukup tinggi yang berdampak langsung pada pembebanan kepada pengguna jalan tol," katanya. 

Baca Juga: Proyek Tol Cisumdawu Mandek, Jokowi: Ini Jalan Tol Penting Sekali

2. Biaya pembangunan tinggi

Bisa Urai Kemacetan Bogor, Tol BORR Seksi IIIA Dibuka Akhir Januariilustrasi proyek tol. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dirut PT MSJ, Dedi Krisnariawan Sunoto menjelaskan terkait kendala yang dihadapi selama proses pembangunan adalah persoalan pembebasan lahan atau tanah. Selain itu, biaya konstruksi dalam proses pembangunan jalan tol tersebut terbilang cukup besar, sehingga ia berharap agar dipahami pengguna jalan tol mengingat jalan tersebut adalah jalan layang dengan tiga lajur. 

"Saya kasih contoh, harga pembangunan jalan tol per kilometernya adalah hampir Rp600 miliar. Jadi untuk 2,85 KM kurang lebih menghabiskan dana sebesar Rp1,66 Triliun," ungkapnya.

Penetapan tarif Rp14 ribu merupakan hasil dari kajian beberapa aspek, di antaranya pertimbangan kemampuan dan kemauan membayar dari pengguna jalan tol serta pertimbangan pengembalian dana pinjaman yang dilakukan pihak PT MSJ.

Dengan tarif tersebut, pihaknya mengaku akan mengalami defisit terlebih dahulu untuk beberapa tahun ke depan, sambil berharap adanya pertumbuhan lalu lintas mengingat akan adanya bangkitan-bangkitan dampak pembangunan jalan tol baru, yang menyambungkan hingga ke Jakarta melalui Antasari. 

"Jalan tol adalah jalan alternatif bukan jalan utama atau bukan sebaliknya. Alternatif agar lebih cepat dan lebih lancar," jelasnya. 

3. Masih ada satu tahap lagi

Bisa Urai Kemacetan Bogor, Tol BORR Seksi IIIA Dibuka Akhir JanuariIlustrasi pembangunan tol. ANTARA FOTO/Irfan Anshori

Tol BORR, kata dia, menyisakan satu tahapan yakni ke Salabenda dengan perkiraan jarak sejauh 2,5 - 3 KM. PT MSJ tahun 2021 telah membuat beberapa tahapan, mulai dari prinsip desain, kebutuhan bahannya, penetapan lokasi dan lainnya. Kesepakatan dengan BPJT ditargetkan pada tahun 2023 terkoneksi dengan Antasari. 

Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna menilai, sebagai cara redistribusi fungsi harus bisa mengembangkan kawasan Kayu Manis. Sebab, ruas jalan tersebut mendorong tumbuh kembangnya kawasan-kawasan baru.

Untuk itu, perlu didorong sinergitas pembangunan diatas dengan pembangunan di bawah agar perekonomian tumbuh melalui sharing kerja sama. 

"Yang menjadi tantangan adalah koridor di bawah harus cantik, koridor diatas lancar, penataan pedestriannya bagus, di sinilah dibutuhkan sharing. Pembangunan jalan tol ini juga menambah road ratio jalan di Kota Bogor, semakin banyak jaringan jalan menumbuh kembangkan kawasan baru, sehingga bisa melaksanakan redistribusi fungsi. Ke depan jika sudah terkoneksi, Bogor akan jadi sentra besar," papar Yayat.

Terkait penyesuaian tarif Rp 14 ribu kata Yayat, bagi pengguna jalan tol di Kota Bogor tidak terlalu terbebani, karena jalan utamanya tetap di bawah dan jalan tol adalah jalan alternatif sesuai dengan amanat Undang-Undang.

Baca Juga: Bima Arya: Bogor Makin Keras Tindak Pelanggar PPKM, Langsung Tutup!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya