Cisarua Banjir Bandang, Air Sungai Ciliwung Berubah Jadi Pekat

Sisa-sisa longsor kawasan Gunung Mas terbawa arus sungai

Bogor, IDN Times - Banjir bandang di kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor berdampak pada aliran sungai Ciliwung. Volume air tidak bertambah, namun air sungai menjadi keruh bahkan pekat, karena bercampur lumpur akibat banjir bandang di Gunung Mas.

Menurut Koordinator Petugas Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman kondisi air di bendungan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur menjadi keruh akibat banjir bandang di Kawasan Gunung Mas, Cisarua.

"Aliran sungai mulai keruh sejak pukul 13.00, akibat longsor di Gunung Mas, hingga pukul 17.30 WIB air di bendungan Katulampa masih pekat," kata Andi Sudirman, Selasa (19/1/2021).

1. Sisa-sisa longsor Gunung Mas terbawa arus sungai hingga ke hilir

Cisarua Banjir Bandang, Air Sungai Ciliwung Berubah Jadi PekatBendung Katulampa (Antaranews/HO/Bendung Katulampa)

Andi mengatakan jika berdasarkan volume dan debit air yang datang dari hulu masih normal, status Bendungan Katulampa sendiri masih siaga empat. Hanya saja aliran air yang bercampur lumpur akan berpengaruh sampai ke hilir.

"Sempat ada bongkahan kayu juga yang terbawa arus, debit air tentu ada penambahan tapi tidak signifikan," kata Andi.

Dia mengatakan dampaknya pada kondisi air yang mengalir hingga hilir. "Ya pasti keruh sampai hilir," kata dia.

Baca Juga: Warga Dengar Bunyi Gemuruh Sebelum Banjir Bandang Terjang Gunung Mas

2. Curah hujan tinggi berpotensi memicu luapan air sungai

Cisarua Banjir Bandang, Air Sungai Ciliwung Berubah Jadi PekatTerjadinya Banjir Bandang di Kawasan Gunung Mas Puncak, Bogor pada Selasa (19/1/2021) (IDN Times/Rubiakto)

Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Abdul Mutholib mengatakan curah hujan dengan intensitas ekstrem tercatat pada Pos Hujan Gunung Mas Puncak sebesar 107,5 mm (Hujan Sangat Lebat). 

Sedangkan dari pos pengamatan Naringgul Puncak, tercatat curah hujan sebesar 112 mm (Hujan sangat lebat). Berdasarkan pantauan citra radar, tampak terjadi pergerakan awan hujan dari arah Barat hingga Barat Laut ke wilayah wilayah Cisarua Bogor dalam durasi yang lama dan bersifat terus menerus dari siang hingga dini hari yakni pukul 10.46 – 05.00 WIB. 

"Kondisi curah hujan yang cukup tinggi tersebut berpotensi memicu luapan air sungai dan mengakibatkan banjir di sekitar daerah aliran sungai," kata Abdul Mutholib.

Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer proses pertumbuhan awan hujan pada saat tanggal kejadian tersebut dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan didukung oleh kondisi anomali suhu permukaan laut yang masih hangat serta terdapatnya daerah perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat. 

3. Warga dengar bunyi gemuruh sebelum banjir bandang terjang kawasan Gunung Mas

Cisarua Banjir Bandang, Air Sungai Ciliwung Berubah Jadi PekatTerjadinya Banjir Bandang di Kawasan Gunung Mas Puncak, Bogor pada Selasa (19/1/2021) (IDN Times/Rubiakto)

Diberitakan sebelumnya, sejak dua hari lalu hujan terus mengguyur kawasan puncak, Kabupaten Bogor, hingga banjir bandang melanda kawasan Gunung Mas Puncak, Selasa (19/1/2021).

Saat itu Darso (44), warga Gunung Mas, seperti biasa sedang bekerja di kebun teh tiba-tiba mendengar suara gemuruh dari hulu sungai Cisampai, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.

"Memang hujan sudah terjadi sejak dua hari lalu, tapi tiba-tiba tadi pagi sekitar pukul 09.00 terdengar suara gemuruh dari hulu sungai," kata Oo, sapaan akrab Darso, saat ditemui di lokasi, hari ini.

Oo tak menyangka akan terjadi banjir bandang di wilayahnya. Setelah suara gemuruh itu, tak lama berselang masjid di lingkungannya mengumumkan bahwa telah terjadi banjir bandang.

"Ngeri, setelah gemuruh, suara batu bletak-bletuk juga terdengar, tak lama ada pengumuman di masjid, agar warga segera meninggalkan rumah," kata dia.

Baca Juga: Korban Banjir Bandang Gunung Mas Puncak Dievakuasi ke Wisma PTPN VIII

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya