Damas: Kekaisaran Sunda Nusantara Pembodohan Publik, Harus Ditindak

Damas minta masyarakat Sunda untuk tetap gunakan nalar sehat

Bogor, IDN Times - Daya Mahasiswa Sunda (Damas) Cabang Bogor mengecam keras Kelompok Kekaisaran Sunda Nusantara yang belakangan meresahkan masyarakat Indonesia terkhusus suku Sunda. 

Damas angkatan Kujang Halimun, Yulia Nasari mengaku, perbuatan tersebut merupakan salah satu bentuk krisis indentitas orang Sunda yang membuat Suku Sunda selalu menjadi sasaran empuk bagi kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. 

"Ini miris, krisis identitas budaya sunda akhir-akhir ini sering terjadi, saya mengecam dan memohon kepada jajaran pihak berwajib untuk segera menuntaskan Sunda Nusantara," kata Yulia Jumat (7/5/2021). 

1. Kekaisaran Sunda Nusantara disebut pembodohan publik

Damas: Kekaisaran Sunda Nusantara Pembodohan Publik, Harus DitindakMantan Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara, Alex Ahmad Hadi Ngala. (Istimewa)

Kata dia, ketika budaya sunda kembali menjadi olok-olokan dan bahan dalam pembuatan kerajaan yang ngawur, dia menyebut hal itu merupakan bentuk aliran sesat terhadap budaya yang memiliki unsur pembodohan dan pembohongan publik. 

"Ketidakjelasan ini yang berakibat pada krisis identitas budaya sunda nantinya. Di samping itu, ini dapat mengganggu ketentraman masyarakat, karena dianggap sudah mencederai nilai luhur warga sunda," ujarnya. 

2. Masyarakat Sunda tetap gunakan nalar sehat

Damas: Kekaisaran Sunda Nusantara Pembodohan Publik, Harus DitindakPatung perempuan adat Sunda Wiwitan di lingkungan pemukiman adat Paseban Tripancatunggal Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Selain itu, dia juga meminta kepada masyarakat atau suku Sunda untuk tetap menggunakan nalar yang sehat dalam menghadapi hal-hal yang tak masuk akal seperti saat ini. 

"Saya harap seluruh masyarakat sunda harus siap menjadi garda terdepan untuk memberantas kemunculan kerajaan Sunda yang ngawur dan tidak sesuai dengan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ada pada saat ini," jelasnya. 

Oleh karenanya, pihaknya meminta kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk kembali membumikan nilai-nilai kebudayaan yang tidak melenceng dengan tatanan kenegaraan. 

"Kemunculan kerajaan-kerajaan Sunda tergabung di dalam itu merupakan orang yang tak paham kebudayaan, untuk itu pemerintah harus lebih membumikan kembali nilai-nilai budaya, sehingga menambah literasi masyarakat terhadap budaya sunda agar masyarakat pun tidak salah kaprah dan ikut-ikutan terpengaruh," tuturnya. 

3. Kekaisaran Sunda Nusantara langgar lalu lintas

Damas: Kekaisaran Sunda Nusantara Pembodohan Publik, Harus DitindakPolda Metro Jaya tangkap kendaraan dengan plat nomor 'Kekaisaran Sunda Nusantara' di Tol Cawang, Jakarta Timur, Rabu (5/5/2021) (ANTARA/HO-Polda Metro Jaya)

Sebelumnya, beredar video oknum yang mengatasnamakan Kekaisaran Sunda Nusantara. Kehebohan ini bermula saat Petugas Patroli Jalan Raya dari Ditlantas Polda Metro Jaya menghentikan sebuah mobil Mitsubishi Pajero di Jalan Tol Dalam Kota di kawasan Cawang, Rabu lalu.   

Pasalnya, mobil tersebut tidak menggunakan pelat nomor polisi yang sah, tapi mobil itu memakai pelat berlatar biru dengan nomor SN-45-RSD. Pemilik mobil yang diketahui bernama Rusdi Karepesina saat penilangan ia menunjukkan SIM dan STNK yang dikeluarkan Kekaisaran Sunda Nusantara.

Ia merasa tak bersalah dan surat-surat tersebut dianggap sah.

Baca Juga: Ini Sanksi yang Diberikan Polisi untuk Pria Jenderal Kekaisaran Sunda

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya