Dokter Boyke: Efek Kebiri Kimia Bulu Rontok, Kulit Halus dan Jantung

Dokter Boyke tak dilibatkan pembahasan UU kebiri kimia

Bogor, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah meneken Peraturan Pemerintah No 70 Tahun 2020 tentang Kebiri Kimia, bagi pelaku kekerasan seksual pada anak.

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan dampak yang bisa ditimbulkan akibat suntik kebiri kimia.

Baca Juga: Tolak Hukuman Kebiri Kimia, MUI: Itu Mengubah Ciptaan Allah SWT

1. Efek samping kebiri kimia menjadi seperti perempuan

Dokter Boyke: Efek Kebiri Kimia Bulu Rontok, Kulit Halus dan JantungIlustrasi kekerasan pada Anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Boyke kebiri kimia adalah penurunan hormon testosteron bagi laki-laki. Dia mengatakan ada dua kebiri kimiawi dan operasi. Yang diterapkan pemerintah merupakan kebiri kimiawi, di mana dilakukan penyuntikan zat anti-androgen. Biasanya yang disuntikan hormon perempuan, yaitu medroxyprogesterone acetate atau bisa dengan suntikan-suntikan seperti progestin.

Ketika zat tersebut masuk ke dalam darah, kata dia, efeknya akan mengurangi gairah seks bagi laki-laki. Namun, efek samping secara umum adalah mengalami karakter seperti perempuan.

"Sepertinya bulu-bulunya rontok, bulu kaki tanganya rontok, janggutnya rontok, disusul dengan kulit menjadi halus, dan terjadi ginekomastia," kata Boyke kepada IDN Times, Rabu (6/21/2021).

Boyke menjelaskan, ginekomastia adalah kondisi di mana payudara laki-laki tumbuh besar. Efek samping tersebut berlanjut menyerang dan melemahkan organ tubuh vital lainnya.

"Yang bisa terjadi adalah osteoporosis, badan, pompa darah yang melemah sehingga bisa menimbulkan serangan jantung. Kemudian, adanya penurunan insulin dan menderita diabetes, terjadi pula aterosklerosis, sehingga bisa meninggal," jelasnya.

Tak hanya berdampak pada fisik seorang laki-laki yang mulai berbicara, tetapi efek dari kebiri kimiawi juga memengaruhi mental seseorang.

"Dampak psikologis yang berefek adalah perubahan dari laki-laki yang laki-laki dan tidak ada kemauan karena agresifnya berkurang. Suaranya pun seperti perempuan. Memikirkan perubahan yang terjadi pada dirinya bisa berakibat pada depresi, sehingga keputusan untuk bunuh diri," ujar Boyke.

2. Korban bisa jadi predator seks juga

Dokter Boyke: Efek Kebiri Kimia Bulu Rontok, Kulit Halus dan JantungIlustrasi kekerasan pada anak (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk memutus mata rantai predator seks tentu harus melakukan penanganan serius. Menurut Boyke, korban juga perlu mendapat perawatan yang serius agar tidak tumbuh menjadi predator seks di kemudian hari.

Dia mengatakan hampir 70 persen korban kekerasan seksual akan menjadi pelaku di kemudian hari, jika tidak mendapatkan pengobatan serius. "Jika tidak diperlakukan, korban seks akan menjadi korban tetap tinggi, karena itu tidak akan berlaku, selama dia pernah menjadi korban," kata Boyke.

Dia menyarankan agar pelaku dan korban dilakukan pemeriksaan psikiater. "Kalau saya sebaiknya mereka terapi secara psikiater, kalau sekarang dengan penyuntikan hormon wanita, suatu saat bisa kembali, sehingga penyuntikan harus dilakukan berkala dengan dosis tertentu sehingga dampak dari kebiri kimia bisa maksimal," kata dia.

3. Belum ada pendidikan seks yang serius

Dokter Boyke: Efek Kebiri Kimia Bulu Rontok, Kulit Halus dan JantungIlustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Arief Rahmat)

Kurangnya pendidikan seks di Indonesia, menurut Boyke, menjadi salah satu masalah yang semakin menjamurnya predator seks di Indonesia. Tidak memberikan pendidikan seks pada anak-anak, anak bisa menjadi korban karena ketidaktahuannya.

Dia juga mengatakan proses kekerasan seksual berantai, karena menurutnya predator seks adalah korban seks yang tidak diobati. "Tapi kan biaya untuk biaya pengobatan tidak ada, saya juga tidak tahu, apakah BPJS biaya pengobatan korban seks, tapi itu harus diobati," kata Boyke.

4. Tak pernah dimintai pendapat

Dokter Boyke: Efek Kebiri Kimia Bulu Rontok, Kulit Halus dan JantungDr Boyke (IDNtimes.com/Rubiakto)

Sebagai ahli seksolog kenamaan di Indonesia, Boyke mengaku selama ini tidak dimintai pendapat oleh anggota legislatif yang merumuskan undang-undang yang mengatur tentang kebiri kimia.

Kendati, dia mengaku tak masalah, karena tim yang menyusun sudah mampu dan paham tentang dampak kebiri kimia. Dia hanya berharap keputusan yang telah diambil bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Gak apa-apa, mereka kan orang pintar, kita mendukung saja," kata Boyke.

Baca Juga: Apa Itu Kebiri Kimia? Ini Penjelasan Medisnya

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya