Duh, 95 Warga Kota Bogor Meninggal Saat Isolasi Mandiri COVID-19

Pemkot Bogor klaim mulai atasi masalah penanganan COVID-19

Bogor, IDN Times - Posko Logistik PPKM Darurat Kota Bogor mencatat sudah ada 95 warga positif COVID-19 yang meninggal dunia saat menjalankan isolasi mandiri. Data tersebut diperbarui per Jumat (23/7/2021).

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, pun membenarkan data tersebut. Ia mengatakan puluhan pasien COVID-19 yang meninggal tersebut merupakan orang yang tidak ditangani di rumah sakit dan disebabkan berbagai faktor.

"Selama sebulan terakhir terdata 95 warga meninggal saat isolasi mandiri. Penyebab karena beberapa faktor antaranya karena ketersediaan oksigen, keterisian RS, akibat nakes yg terpapar dan lain-lain," kata Dedie saat menerima bantuan peti jenazah dari CV Karya Persada di Posko Logistik PPKM Darurat di Gedung Wanita, Sabtu (24/7/2021).

1. Angka kematian meningkat dalam dua pekan terakhir

Duh, 95 Warga Kota Bogor Meninggal Saat Isolasi Mandiri COVID-19Ilustrasi penerapan new normal di restoran (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Selain itu, Dedie mengungkapkan dalam dua pekan terakhir angka kematian di Kota Bogor mengalami peningkatan. Kondisi tersebut diakui menyebabkan adanya kendala di proses pemakaman, termasuk stok peti mati.

Beruntungnya, ia mengatakan, ada pihak swasta yang turut membantu penyediaan peti mati.

"Jadi yang namanya kesiapan untuk pemulasaraan dan lain sebagainya, kita betul-betul kaget. Dan akhirnya kita harus carikan jalan, salah satunya tentu dari kontribusi. Donasi dari berbagai pihak termasuk dari yang pada pagi hari ini yang kita terima dari CV Karya Persada," ungkap Dedie.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Kota Bogor Melonjak, Pemkot Minta Warga Patuhi PPKM 

2. Klaim permasalah penanganan COVID-19 mulai terpecahkan

Duh, 95 Warga Kota Bogor Meninggal Saat Isolasi Mandiri COVID-19Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Dedie mengklaim satu per satu permasalahan dalam penanganan pandemik COVID-19 di Kota Bogor mulai terpecahkan. Hal tersebut seiring dengan situasi dan perkembangan kasus yang mulai membaik.

Seperti persoalan oksigen, obat-obatan maupun perawatan untuk pasien COVID-19 di rumah sakit maupun yang sedang isolasi mandiri. Dedie mencontohkan, di Kecamatan Bogor Barat, terdapat sekitar 1.300 warga yang sedang melakukan isolasi mandiri.

"Ini yang kita hadapi. Tapi apa boleh buat, dalam situasi ini yang paling penting adalah bagaimana pemerintah hadir, pemerintah bisa me-manage segala daya upaya yang ada dan paling tidak bisa menenangkan rakyat," sambung Dedie.

3. Donasi peti mati sebagai bentuk kepedulian sesama

Duh, 95 Warga Kota Bogor Meninggal Saat Isolasi Mandiri COVID-19Peti mati ini dibuat di komplek Balai Kota Surabaya, tepatnya di depan kantor Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah. Dok. Pemkot Surabaya.

Di tempat yang sama, Manager Operational CV Karya Persada, Iwan Supeno, mengatakan bantuan peti mati ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pihaknya untuk membantu penanganan COVID-19 di Kota Bogor.

"Yang mudah-mudahan ini suatu manfaat bagi semuanya. Bantuan yang sedikit ini kita harapkan bisa berguna untuk kita semua. Kita bersedia untuk terus membantu pemerintah Kota Bogor," kata Iwan.

Saat penyerahan bantuan, Dedie tampak didampingi Dirut Perumda Tirta Pakuan yang juga koordinator pemulasaraan jenazah COVID-19, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Camat Bogor Barat, dan Lurah Bubulak.

Baca Juga: Waduh! 39 Penghuni Panti Asuhan di Kota Bogor Positif COVID-19

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya