Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Bogor Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Pemkot Bogor utamakan keselamatan siswa dan tenaga pendidik

Bogor, IDN Times - Kerinduan pelajar Kota Bogor pada kegiatan belajar tatap muka terpaksa kembali tertunda. Sebab, Pemerintah Kota Bogor masih belum mengizinkan sekolah dibuka kembali dan tak ingin ambil risiko jika terjadi klaster baru penularan COVID-19 di lingkungan pendidikan. 

Hingga kini angka penyebaran COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan keselamatan siswa dan seluruh tenaga pendidik menjadi alasan utama proses belajar tatap muka ditunda.

"Kita tidak ingin mengambil risiko ketika kita terlalu cepat mengambil keputusan untuk membuka pembelajaran tatap muka di sekolah," kata Dedie saat dihubungi wartawan di Bogor, Senin (4/1/2021).

1. Meski masuk zona oranye, penambahan kasus COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi

Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Bogor Tunda Pembelajaran Tatap MukaWakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim (IDN Times/Rohman Wibowo)

Menurut Dedie, saat ini sebaran kasus COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi. Sejak beberapa bulan terakhir, penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor mencapai angka 70-an kasus per hari.

"Kota Bogor masih dalam zona oranye. Akan tetapi zona merah sekarang dengan zona merah dulu itu berbeda," kata Dedie.

Menurutnya, jika dilihat rata-rata tambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor, per hari sekitar 70 kasus. Sedangkan di awal-awal penyebaran virus corona, tambahan kasus harian sebanyak 30 saja sudah masuk zona merah.

Baca Juga: Catat! Pemprov DKI Jakarta Masih Berlakukan Belajar dari Rumah

2. Okupansi tempat tidur untuk pasien COVID-19 mulai kritis

Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Bogor Tunda Pembelajaran Tatap MukaIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Belum lagi kondisi ketersediaan atau okupansi tempat tidur untuk pasien COVID-19 di Bogor saat ini sudah mendekati kondisi krisis. Sebab jumlah kasus aktif sudah jauh melebihi jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19.

"Kapasitas rumah sakit di Kota Bogor hanya memiliki 544 tempat tidur, sementara sekarang kasus aktif positif hampir mendekati 1.200-an," kata Dedie. 

Jika berkaca pada jumlah penambahan kasus di Kota Bogor, maka Dedie tidak mau ambil risiko dengan membuka pembelajaran tatap muka.

3. Bima Arya targetkan Rumah Sakit Lapangan di GOR Pajajaran beroperasi pekan ini

Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Bogor Tunda Pembelajaran Tatap MukaWali Kota Bogor Bima Arya (kanan) bersama Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir (tengah) meninjau kesiapan rumah sakit darurat di wisma atlet Kota Bogor, GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Penambahan angka penderita COVID-19 di Kota Bogor semakin masif. Maka dari itu Pemkot akan segera mengoperasikan rumah sakit lapangan di GOR Pajajaran.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan nantinya di Rumah Sakit Lapangan akan disediakan 70 tempat tidur, sehingga bisa menampung pasien COVID-19 dengan gejala ringan.

"Sedang kami persiapkan, targetnya minggu pertama Januari 2021 bisa digunakan," kata Bima Arya pekan lalu.

Selain itu, kapasitas di RSUD Bogor juga akan ditambah menjadi 150 tempat tidur. Pihaknya juga mengaku akan mempersiapkan fasilitas bagi orang tanpa gejala di kawasan Kecamatan Bogor Utara. "Supaya nantinya tidak ada lagi yang melakukan isolasi di rumah," kata Bima.

"Okupansi bed, okupansi rasionya akan kami tingkatkan," tambahnya.

 

Baca Juga: Pembelajaran dari Rumah di Kota Depok Hingga 24 Juni

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya