Kota Bogor Darurat Tenaga Kesehatan!

Satu perawat menangani 15 pasien

Bogor, IDN Times - Lonjakan kasus COVID-19 di Kota Bogor kini sangat terasa. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengungkapkan saat ini kotanya kekurangan tenaga kesehatan (nakes).

Kodisi itu diungkapkan Dedie saat meninjau aktivasi tempat isolasi pasien di Asrama 5A IPB University Dramaga dan Rumah Sakit (RS) Perluasan di GOR Pajajaran, Senin (5/7/2021). 

"Jadi saat ini yang kita hadapi bukan hanya masalah oksigen, tapi juga masalah nakes. Ini tantangan kita bagaimana kita bisa mendapat nakes," kata Dedie.

1. Butuh 200 orang nakes untuk urus isolasi

Kota Bogor Darurat Tenaga Kesehatan!Ilustrasi tenaga medis. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca Juga: Bupati Bogor Gelisah, Klaim BPJS Kesehatan Rp261 Miliar Belum Dibayar

Menurut Dedie, Kota Bogor membutuhkan lebih dari 200 orang nakes untuk mengurus isolasi pasien COVID-19. Namun, hingga saat ini yang baru terpenuhi hanya sekitar 20 orang saja.

Pemkot Bogor, kata Dedie, terus mencari nakes yang kompeten dari berbagai sumber.

"Kalau 200 itu yang untuk kebutuhan isolasi, sementara kebutuhan di RSUD juga tinggi. Semua sama masalahnya, SDM-nya. Aktivasi RSUD dua (RS Perluasan) saja mungkin butuh berapa puluh lagi, itu juga belum terpenuhi," sambung Dedie. 

2. Nakes terbagi ke dalam beberapa tugas

Kota Bogor Darurat Tenaga Kesehatan!Ilustrasi Tenaga Medis. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dedie mengakui kondisi kurangnya nakes bukan hanya masalah di Kota Bogor. Menurutnya, hampir semua daerah di Indonesia mengalami hal serupa.

Ia mengatakan para nakes yang ada saat ini tersebar untuk melakukan berbagai penugasan. Antara lain nakes yang menjadi swaber, vaksinator, hingga kebutuhan medis selain COVID-19. 

Namun untuk urusan kelengkapan peralatan nakes, kata dia, di Kota Bogor sudah memadai.

3. Satu perawat menangani 15 pasien

Kota Bogor Darurat Tenaga Kesehatan!Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, menambahkan nakes yang ada saat ini diyakininya masih memiliki moril yang tinggi. Ilham juga menyatakan para nakes masih siap berjuang untuk pelayanan COVID-19. 

"Hanya memang ini jumlah kecepatan kapasitas penambahan pasien dibandingkan dengan penambahan SDM dan ruangan tidak sebanding. Jadi masih banyak yang positif baru, terutama dari isoman," jelas Ilham.

Kondisi ini, kata dia, memang belum ideal. Seharusnya, satu perawat menangani enam pasien. Sedangkan kenyataan di lapangan saat ini, satu perawat bisa menangani 15 orang.

Padahal, dalam penanganan pasien COVID-19, pekerjaan nakes menjadi lebih berat karena harus menggunakan baju hazmat.

"Kalau SDM kita naikkan dengan kontingensi. Jadi yang rawat inap kita kurangi. Mau tidak mau sekarang hanya tersisa 56 (nakes) untuk rawat umum non COVID-19. Nanti kita target menjadi 341 nakes untuk COVID-19. Kita bertahap dulu," ucapnya.

Baca Juga: DKI Perpanjang Pendaftaran Tenaga Profesional Kesehatan untuk COVID-19

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya