PPKM Darurat, Ribuan Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Bojonggede

Sempat terjadi aksi saling dorong karena antrean panjang

Bogor, IDN Times - Dua hari setelah diberlakukannya PPKM darurat di Kabupaten Bogor, Senin (5/7/2021) kemarin, sebuah video yang merekam aksi saling dorong antara penumpang KRL di Stasiun Bojonggede, sempat ramai di media sosial.

Aksi saling dorong tersebut akibat membeludaknya penumpang karena diberlakukannya pembatasan di Kota Depok. Sehingga, terjadi penumpukan penumpang di stasiun Citayam dan juga Bojonggede. 

1. 98 persen penumpang KRL dari arah Bogor menuju Jakarta

PPKM Darurat, Ribuan Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun BojonggedeAntrean terjadi di depan Stasiun Bojonggede, Selasa (6/7/2021) pagi (IDN Times/Rubiakto)

Camat Kecamatan Bojonggede Yodi Ermaya mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kota Jakarta, karena 98 persen penumpang yang datang ke stasiun Bojonggede, merupakan penumpang yang bertujuan ke arah Jakarta dan bekerja di sana.

Yodi mengatakan, kemarin terjadi penumpukan penumpang sejak pukul 06.00 sampai pukul 08.00 WIB dengan ribuan penumpang yang datang.

"Angka penumpukan penumpang kemarin, sampai diangka 3.700-an," ujar Yodi, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Labrak Kantor, Anies Geram Ibu Hamil Masih Masuk Kerja saat Pandemik

2. Ditertibkan oleh anggota kepolisian dan koramil

PPKM Darurat, Ribuan Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun BojonggedeAntrean di Stasiun KRL Citayam, Senin (6/6/2020) (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Pada hari ini calon penumpang KRL di Stasiun Bojonggede terlihat lebih tertib. Para penumpang baris memanjang ke kiri dan ke kanan dari pintu masuk ke stasiun. Diatur langsung oleh anggota kepolisian Polsek Bojonggede, dan juga oleh anggota Koramil Bojonggede yang membantu penertiban antrean penumpang.

Kapolsek Bojonggede AKP Dwi Susanto menjelaskan antrean penumpang hari ini, cukup banyak. Dia mengatakan, itu disebabkan karena jumlah kereta dan juga penumpang yang dibatasi.

"Jumlah kereta dibatasi dan ketika masuk stasiun juga diatur, misalnya satu kereta 12 gerbong, satu gerbong 50 orang," papar Dwi.

Dwi mengatakan para penumpang yang masih bekerja di tengah PPKM darurat ini, dikarenakan masih banyaknya perusahaan tempat para penumpang bekerja yang melakukan Work From Office (WFO), serta banyaknya pekerja yang bekerja di sektor esensial.

"Kebanyakan dari sektor-sektor esensial, seperti perbankan, tenaga kesehatan, dan pangan, jadwalnya mereka bergantian, 50 persen WFH dan 50 persen WFO," imbuhnya.

3. Stasiun KRL akan diawasi setiap hari agar tak terjadi penumpukan

PPKM Darurat, Ribuan Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun BojonggedeSituasi Stasiun Citayam di hari pertama PSBB Masa transisi (Dok. Istimewa)

Dia juga mengatakan bahwa pengawasan dan penertiban ini akan rutin dilakukan setiap harinya.

"Akan dilakukan pengawasan dan penertiban, dipantau setiap hari, pagi dan juga sore," katanya.

Salah satu penumpang, Fitri (30), mengaku khawatir akibat antrean panjang di tengah pandemik COVID-19. Ia mengharapkan agar operasional keretanya bisa ditambah.

"Kereta harus diperbanyak, biar gak ngantre," ujar Fitri.

4. PT KAI klaim penumpang berkurang saat PPKM Darurat

PPKM Darurat, Ribuan Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun BojonggedeSuasana KRL jurusan Tanah Abang-Parung Panjang, Jumat (10/7/2020) (IDN Times/Herka Yanis).

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengklaim jumlah pengguna KRL kembali turun pada hari Senin (5/7/2021).

Pada hari kerja pertama di masa PPKM Darurat ini, volume pengguna KRL hingga pukul 08.00 mencapai 73.808 atau turun 27 persen dibanding Senin pekan lalu pada waktu yang sama. Tren menurunnya jumlah pengguna KRL telah berlangsung sejak 14 Juni lalu. Dimana pada hari Senin yang dapat menjadi indikator untuk hari-hari selanjutnya, jumlah pengguna turun setidaknya 15 persen setiap pekan.

Sejumlah stasiun yang biasanya menjadi pusat keberangkatan pengguna pada hari Senin, kali ini juga mencatat penurunan jumlah pengguna KRL. Stasiun Bogor mencatat 6.735 pengguna (turun 19 persen dibanding pekan lalu pada waktu yang sama), Stasiun Citayam 5.380 pengguna (turun 26 persen), dan Stasiun Bojonggede 5.114 pengguna (turun 35 persen).

"KAI Commuter juga memperketat pelaksanaan protokol kesehatan di stasiun dan di dalam kereta, terutama berkaitan dengan menjaga jarak aman antar pengguna. Saat ini kapastias pengguna pada setiap kereta yang diizinkan adalah 52 orang," kata Anne Purba.

 

 

Baca Juga: Sepekan Tes Antigen Acak, Hasilnya 48 Calon Penumpang KRL Reaktif!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya