RS Lapangan COVID-19 Bogor Dibuka, Bisa Tampung Pasien Luar Daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bogor, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya meresmikan RS Lapangan untuk pasien COVID-19 di Wisma Atlet GOR Pajajaran, Kota Bogor, hari ini. Rumah sakit tersebut mampu menampung 64 pasien COVID-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) ringan.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan rumah sakit lapangan ini sebelumnya direncanakan untuk menghadapi situasi terburuk kasus COVID-19 di Kota Bogor sejak 2020 lalu. Melihat kasus semakin meningkat, akhirnya RS Lapangan mulai dibuat.
"Kami berkoordinasi dengan BNPB saya berbicara langsung dengan Pak Doni Monardo beliau mendukung penuh kita targetkan dalam dua minggu dengan dana yang dialokasikan oleh BNPB," kata Bima Arya, Senin (18/1/2021).
1. RS Lapangan Bogor bisa menampung warga daerah lain dengan kapasitas 30 persen
Bima menambahkan, RS Lapangan ini dikhususkan untuk pasien OTG dengan gejala ringan. Meski berada di Kota Bogor, rumah sakit ini juga bisa digunakan untuk warga luar daerah dengan kapasitas yang disediakan sekitar 30 persen.
"Jadi rumah sakit ini diselesaikan dalam waktu dua minggu khusus untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan. 70 persen untuk warga Kota Bogor dan 30 persen ada ruang untuk luar kota Bogor. Karena rumah sakit ini tidak bisa dibatasi tapi kami prioritaskan untuk warga Kota Bogor," ungkapnya.
Dia mengatakan, Pemkot Bogor juga akan menyiapkan tempat lainnya untuk ruang isolasi untuk pasien COVID-19. Hal itu untuk mengantisipasi skenario terburuk dalam menghadapi pandemik.
"Ke depan masih secara cepat mengakselerasi menyiapkan tempat lain untuk ruang tempat isolasi, orang tanpa gejala. Ada beberapa tempat yang kita bidik karena kita juga tidak ingin main--main menyiapkan skenario situasi terburuk," jelas Bima.
Baca Juga: Dapat Bantuan Rp20 M, RS Darurat COVID-19 di Bogor Hampir Rampung
2. Bima Arya prediksi ada 11.000 kasus COVID-19 di Kota Bogor pada Desember 2021
Editor’s picks
Bima mengatakan pihaknya sudah mendapatkan data bahwa Desember 2021 menjadi puncak penyebaran COVID-19, jika efektivitas pemberian vaksin mencapai 80 persen.
Prediksinya Desember 2021 terdapat 11.000 kasus komulatif di Kota Bogor, dari situ pihaknya menghitung kebutuhan tempat tidur sekitar 12 persen.
"Maka kami persiapkan dari sekarang, lebih baik mubazir tidak dipakai sekarang, daripada kami kekurangan tempat tidur nantinya," kata Bima.
3. RS Lapangan Bogor masih kekurangan nakes
Sementara itu, Kepala RS Lapangan Kota Bogor dr Yeti Haryati menjelaskan total disediakan ada 64 tempat tidur untuk pasien COVID-19. Rinciannya, yakni 56 tempat tidur berada di lantai dua dan tiga dan 8 tempat tidur lainnya di lantai satu ruang IGD.
"Lantai dua untuk perawatan wanita dan lantai tiga perawatan laki-laki. Perawatan yang kami lakukan berbasis standar pelayanan Kemenkes," ucap Yeti.
Untuk tenaga kesehatan, RS Lapangan memiliki 10 dokter spesialis paru dan spesialis penyakit dalam juga 11 dokter umum. Sedangkan, untuk jumlah perawat dari target 60 orang baru tersedia 44 orang.
"Pelayanan isolasi dengan ruangan bertekanan negatif yang sudah terukur. Pelayanan lain seperti laboratorium kita bekerja sama dengan Labkesda Kota Bogor dan RSUD Kota Bogor juga rongten mobile bisa di sini. Pasien dirawat 7-10 hari dengan swab ulangan. Kalau kondisi pasien memburuk dirujuk ke RSUD Kota Bogor atau rumah sakit lain," jelasnya.
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi di RSUD Bogor, Bima Arya Minta Efek Vaksin Dipantau