Lebih Suka Smartphone, Gus Ipul Keluhkan Rendahnya Minat Baca

Ayo membaca!

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau yang biasa disebut Gus Ipul mengeluhkan rendahnya minat baca di kalangan anak muda. Hal ini disampaikan di sela-sela acara pembukaan Airlangga Book Sale 2017 di Gedung Rektorat Universitas Airlangga (Unair) Kampus C, Senin (6/11).

Menurutnya, era teknologi dengan kemajuan gawai dan telepon pintar membuat orang semakin malas membaca buku.

Lebih Suka Smartphone, Gus Ipul Keluhkan Rendahnya Minat BacaHumas Pemprov Jatim

"Pemprov Jatim terus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membangun minat baca masyarakat, seperti melaksanakan pameran buku dan menanamkan budaya membaca mulai dari lingkup keluarga dan sekolah," jelas Gus Ipul dalam rilis yang diterima IDN Times.

Membaca, tingkatkan kualitas diri. 

Lebih Suka Smartphone, Gus Ipul Keluhkan Rendahnya Minat BacaHumas Pemprov Jatim

Menurut Gus Ipul, kegiatan membaca memiliki makna penting, karena dengan membaca maka wawasan dan pengetahuan semakin bertambah. Dengan demikian, kualitas diri akan meningkat.

Walaupun saat ini adalah era teknologi dan informasi, namun budaya membaca harus terus digaungkan di kalangan masyarakat, khususnya anak muda. 

Permasalahan lain menurut Gus Ipul adalah ketersediaan buku yang belum memadai. Menurut data Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), di Indonesia terdapat 1.731 penerbit yang semuanya adalah swasta.

Rerata buku yang diterbitkan setahun mencapai hanya 30.000 judul. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 240 juta jiwa. "Ini tandanya jumlah buku yang tersedia dibanding jumlah penduduk Indonesia belum seimbang, kita masih perlu banyak buku,"jelas Gus Ipul.

Baca juga: Pantas Pintar, 7 Artis Ini Ternyata Punya Hobi Membaca Lho

Minat baca bisa dimulai dari keluarga. 

Lebih Suka Smartphone, Gus Ipul Keluhkan Rendahnya Minat BacaHumas Pemprov Jatim

Menurut Gus Ipul, menggugah minat baca di kalangan anak muda dapat ditumbuhkan sejak dalam keluarga. "Keluarga bisa menerapkan aturan kepada anak-anak seperti jam belajar, kapan mereka boleh bermain gadget dan kapan mereka harus membaca atau belajar. Ini sangat berpengaruh dalam membiasakan membaca kepada anak-anak," ujarnya.

Selain keluarga, institusi pendidikan mempunyai kewajiban membudayakan gemar membaca bagi anak muda dan siswa-siswi. Sekolah diiharapkan menggiatkan gerakan literasi sekolah yakni dengan membasakan membaca sebelum pelajaran dimulai. 

Oleh karena itu, pemerintah provinsi Jawa Timur saat ini giat melakukan sosialisasi budaya gemar membaca melalui perpustakaan yang ada di provinsi tersebut. Selain itu dirinya juga mengapresiasi kegiatan pameran buku yang dianggapnya akan mendorong peningkatan minat baca. "Saya berharap melalui pameran ini dapat menjadi bagian dalam meningkatkan minat dan kegemaran membaca di masyarakat," tutupnya.

Baca juga: Keren! Punya Angkot, Pasangan Ini Ajak Penumpangnya Gemar Membaca

Topik:

Berita Terkini Lainnya